Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Semuanya Penuh Drama (2)



Semuanya Penuh Drama (2)

0Menghargai?     
0

Pei Qiqi tersenyum. Bagaimana mungkin Pei Huan bisa menghargainya? Wanita itu hanya bisa membuatnya mundur dari situasi sulit yang sengaja diciptakannya.      

Masalah ini tidak sulit untuk dipecahkan, karena Pei Qiqi bisa melepaskannya, sehingga Pei Huan tidak bisa menggoyahkan akar Perusahaan Pei.     

Faktanya, reputasi tidak begitu penting bagi Pei Qiqi.     

Tang Yu tidak peduli, maka dia juga tidak perlu memedulikannya.     

"Pertama, tahan dulu. Jangan melakukan pergerakan apa pun. Perusahaan Pei baru boleh mengadakan konferensi pers setelah opini publik mencapai waktu tertentu." Pei Qiqi mengeluarkan tas dokumen dari laci. "Serahkan ini ke tim urusan hukum. Ini akan berguna nanti."     

Xiao Wen membukanya dan melihat isinya. Dia hanya membacanya sekilas, lalu beralih memandang Pei Qiqi dengan curiga.     

Rasanya sulit untuk mempercayainya.     

Direktur Pei yang lama tidak mungkin memperlakukan Direktur Pei seperti ini!     

Mereka berdua sama-sama putrinya, dan sama-sama anak kandungnya. Satunya hidup dengan bekerja keras bagai kuda, sementara yang satunya lagi hidup dalam kemudahan dan kenyamanan?      

Xiao Wen hanya diam, juga tidak mengiyakan.     

Pei Qiqi menatapnya. "Pei Huan juga tidak sampai mengambil alih dengan seenaknya sendiri. Jadi, lakukanlah apa yang aku katakan, oke?"     

Bibir Xiao Wen menekan menjadi garis lurus. Sulit baginya untuk bertindak berdasarkan emosi sesaat saja. "Meskipun dapat dibilang bahwa Direktur Pei akan menikah dengan Direktur Tang, namun Direktur Pei tidak akan bisa kembali lagi jika melakukan hal ini."      

Pei Qiqi tersenyum. "Xiao Wen, dari awal, ini memang bukan milikku."     

Kata-kata Pei Qiqi ini menghilangkan keraguan di benak Xiao Wen. "Baiklah kalau begitu, selama Direktur Pei merasa ini adalah keputusan yang tepat."     

Dia membawa tas dokumen itu ke dalam pelukannya. "Aku akan melaksanakan perintah Direktur Pei."     

Pei Qiqi mengangguk. Dia melihat Xiao Wen berjalan keluar, lalu dia beralih memandang bingkai foto di atas meja.     

Itu adalah foto dirinya dan Pei Minghe, yang merupakan satu-satunya foto mereka berdua.     

Ayah, jika aku menjatuhkan Pei Huan sampai ke dasar untuk memberinya hukuman, apakah kamu juga akan menyalahkanku?     

Terlintas ekspresi pahit di wajahnya… Pei Huan bisa saja bertindak sembarangan, tapi Pei Qiqi tidak bisa.     

Kecuali dia bisa melepaskan beban di pundaknya dan melepaskan Perusahaan Pei. Jika tidak, dia tidak akan pernah bisa melakukan apa pun yang dia inginkan.     

Ketika waktunya pulang kerja, Tang Yu datang menjemputnya.     

Pei Qiqi duduk di dalam mobil, tanpa bersuara sama sekali.     

"Ada apa? Apa seorang Pei Huan telah mengalahkan gadis kecilku ini?" Tang Yu tersenyum.     

Pei Qiqi meliriknya sekilas dan bergumam, "Tidak akan sampai seburuk itu."     

Tang Yu tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan kecil Pei Qiqi. Suaranya terdengar serak, "Qiqi, jangan pedulikan kata-kata itu."     

Para reporter mengambil keuntungan penuh dari semua peluang yang tersedia. Identitas Pei Qiqi sebagai anak haram telah digali semakin dalam… atau bisa dibilang bahwa Pei Huan lah yang sengaja mengungkapkannya.     

Pei Qiqi menggelengkan kepalanya. "Tang Yu, tidak, aku tidak peduli tentang ini."     

Dulu, mungkin dia memedulikan masalah seperti ini, bahkan merasa sedih dan marah. Namun, sekarang dia tidak seperti itu lagi.     

Karena dia memiliki Tang Yu.     

"Syukurlah kalau kamu tidak peduli." Tang Yu menepuk punggung tangan Pei Qiqi. "Kita akan pergi makan di tempat Kakek setelah ini."     

Pei Qiqi menoleh ke samping dan menatapnya. "Apa juga karena masalah ini?"     

"Yah." Tang Yu bergumam samar, kemudian tersenyum. "Mungkin Kakek Lin merasa bosan dan ingin mencari seseorang untuk menghilangkan kebosanannya. Kebetulan, masalahmu ini memprovokasi moncong pistolnya pada waktu yang tepat."     

Pei Qiqi memandang Tang Yu dengan sangat kesal. "Maksudmu, Kakek memperlakukanku sebagai mainan?"     

"Mainan kecilnya," koreksi Tuan Tang. "Qiqi, kamu pasti tidak tahu bahwa Kakek sebenarnya sangat menyukaimu."     

Rasa sukanya ini sampai membuat Pei Qiqi merasa tidak sanggup menanggungnya!     

Benar saja, sesampainya di rumah besar Keluarga Lin, Kakek Lin menunjukkan perhatian dan kepedulian yang tinggi. Dia menanyakan masalah Pei Qiqi yang berhubungan dengan Pei Huan.     

Jika bukan karena Pei Qiqi, Tuan Lin tidak ingin menyebut wanita bernama Pei Huan itu.     

Seorang gadis yang begitu muda, namun memiliki hati yang amat kejam. Dia mengatakan akan menggugurkan anak Jin Rong, dan ternyata dia melakukannya sungguhan.     

Bukankah gadis itu mengatakan bahwa dia mencintai Jin Rong? Tapi pada akhirnya, dia hanya menyukai penampilan luar Jin Rong dan uang Keluarga Lin saja.     

Tidak seperti Pei Qiqi si anak domba ini. Gadis ini berhati lembut…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.