Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Aturan Menyimpang yang Sering Terjadi (2)



Aturan Menyimpang yang Sering Terjadi (2)

0Pei Qiqi menekan bibirnya menjadi garis lurus dan hanya tersenyum ringan, tanpa menanggapi apa pun.     
0

Para reporter segan mengajukan pertanyaan lebih lanjut lagi di hadapan Tang Yu.     

Acara konferensi pers berjalan lancar tanpa ada kendala sedikit pun.     

Di akhir konferensi pers, seluruh pihak mengambil foto. Pei Huan secara alami mendekati 'kakak dan kakak iparnya'. Gadis mungil yang tampak polos seperti burung kecil itu bersandar ke sisi lain Tang Yu.     

Namun, Tang Yu mengulurkan tangan dan menekan Pei Qiqi di depannya, bukannya berdiri di sampingnya.     

Dia meletakkan kedua tangannya di bahu Pei Qiqi sembari melihat ke depan dengan senyum alami di wajahnya...     

Sorot matanya dipenuhi rasa sayang dan cinta yang teramat dalam… Pada saat ini, Pei Huan terlihat sebagai latar belakang… Pemikiran pemikiran ambigu yang simpang-siur sebelumnya, tidak penting lagi.     

Karena hanya ada Pei Qiqi seorang di mata Tang Yu, tanpa ada sedikit pun jejak bayangan orang lain.      

Senyuman Pei Huan hanya bisa tertahan…     

Meskipun dia sedang tersenyum, namun itu terlalu dipaksakan.     

Konferensi pers telah berakhir. Xiao Wen pergi ke perusahaan seorang diri, sementara Pei Qiqi makan siang bersama Tang Yu.     

Tang Yu membukakan pintu mobil untuk Pei Qiqi dan membantunya untuk masuk. Ketika dia hendak menutup pintu, sebuah suara lembut menginterupsi dari belakang, "Tuan Tang."     

Gerakan jari-jari Tang Yu terhenti. Bukannya menutup pintu, dia langsung berbalik dan melihat Pei Huan di belakangnya.     

Pei Huan mengenakan pakaian yang membuatnya tampak lebih segar dan menarik, seperti saat pembuatan iklan. Dia memakai rok putih dan riasan tipis yang sesuai dengan usianya. Penampilannya ini menutupi masa lalunya yang melampaui batas.     

Tang Yu hanya menatapnya dengan ekspresi datar. Sorot matanya tampak sangat acuh tak acuh. Tapi meski demikian, dia adalah pria dewasa yang memiliki identitas diri yang begitu terhormat. Pei Huan sudah gemetaran hanya dilihat olehnya seperti ini.     

"Nona Pei, ada apa?" ​​ujar Tang Yu tanpa terlihat menarik jarak jauh di antara mereka.     

Sementara itu, Pei Qiqi tidak turun dari mobil. Dia mungkin tahu apa yang dipikirkan Pei Huan di dalam hatinya, namun dia tidak ingin mengatakannya.     

Dia percaya pada Tang Yu dan bersedia membiarkan Tang Yu menangani hal semacam ini.     

Tang Yu menoleh dan melirik Pei Qiqi. Pei Qiqi tersenyum padanya, dengan sorot mata yang sedikit nakal.     

Sudut bibir Tang Yu tertarik. Dasar bajingan kecil ini!     

Kemudian dia berbalik untuk melihat Pei Huan.     

Pei Huan sadar kalau dirinya diperlakukan dengan dingin. Dia mengerucutkan bibirnya, lalu berujar lirih, "Tuan Tang, bolehkah aku sekalian ikut menumpang?"      

Tang Yu tersenyum tipis. "Mungkin tidak terlalu nyaman. Aku dan Qiqi mau pergi makan."     

Tepat saat Pei Huan ingin mengatakan sesuatu, Tang Yu berbicara lagi, "Kami perlu mendiskusikan beberapa hal mengenai pernikahan kami." Satu kalimat ini langsung membuat Pei Huan terbungkam…     

Tidak peduli seberapa tebal wajah Pei Huan, tidak baik jika dia terus berusaha mengganggu mereka lagi.     

Dia hanya bisa melihat Tang Yu menutup pintu mobil...     

Dia melihat mobil itu melaju pergi. Bahkan dari awal sampai akhir, Pei Qiqi tidak mengatakan apa pun karena dia mendekati mereka dengan niat jahat.     

Tentu saja Pei Qiqi mengetahuinya, hanya saja wanita itu tidak mengambilnya ke dalam hati.     

Pei Huan tertawa. Sebenarnya, dia tidak begitu tergila-gila dengan Tang Yu. Dia hanya ingin membuat Pei Qiqi muak, tapi sepertinya hanya membuat Pei Qiqi merasa kurang nyaman.     

Di dalam mobil, tangan kecil Pei Qiqi mencubit pria yang begitu berwibawa itu. "Tuan Tang, apa dia memiliki pesona?"     

Tang Yu meletakkan kedua tangan di kemudi. Dia tidak nyaman meributkan masalah sepele begini dengan Pei Qiqi. Dia melihat ke depan dengan acuh, dan berujar begitu tenang, "Memangnya ada?"     

Pei Xiaoqi tidak mengatakan apa-apa.     

Tang Yu memalingkan wajahnya ke samping, lalu tersenyum. "Qiqi, sebenarnya kamu tidak perlu khawatir."     

Dia bukanlah kuda jantan yang mau menaiki wanita manapun dengan sesuka hati.     

Tang Yu tidak tahu apakah dirinya masih mengidap phobia itu. Singkatnya, setiap dia melihat wanita lain, dia tidak tertarik sedikit pun, tidak peduli seberapa menariknya mereka. Setidaknya, Tang Yu tidak memiliki dorongan untuk merobek pakaiannya dan memiliki keinginan untuk melihatnya.     

Tuan Tang adalah pria rasional, dan tentu saja dia juga romantis…     

Pemikiran paling romantisnya adalah, sepanjang hidup hanya tidur dengan satu wanita…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.