Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kakak, Kumohon Padamu! (2)



Kakak, Kumohon Padamu! (2)

0Sebelum sampai di rumah utama, Tang Yu memanggil pelayan dan memerintahkan semua orang untuk tidak memasuki rumah utama malam ini.     
0

Dia ingin menghukum gadis kecil kesayangannya dengan baik.     

Tang Yu melepas overcoatnya dan melemparkannya ke sofa. Setelahnya, dia melonggarkan dasinya, menggulungnya, dan tubuhnya yang ramping berjalan ke lantai atas...     

Lampu di rumah utama juga remang-remang dan sangat berkabut pada malam ini.     

"Qiqi?" Tang Yu berjalan perlahan ke lantai atas sambil memanggil gadis kecilnya, "Nyonya Tang?"     

Namun, saat dia sampai di kamar tidur, tidak ada seorang pun di sana.     

Tang Yu berdiri dan tersenyum penuh arti. Dia meletakkan dasinya ke samping, lalu duduk di sofa…     

Jari-jarinya memegangi dahi. Terlintas senyuman sayang yang berlebihan di sudut bibirnya. "Nyonya Tang, jika kamu tidak kunjung keluar, aku berani jamin bahwa kamu tidak akan bisa tidur malam ini."     

Masih tidak ada sahutan apa pun untuk sementara waktu.     

Tang Yu beristirahat sebentar. Ketika dia hendak bangkit, gadis kecilnya berjalan keluar dari ruang ganti.     

Hanya sebuah kemeja putih yang menutupi tubuhnya.     

Dan itu adalah kemeja Tang Yu.     

Selain kemeja itu, Tang Yu tidak bisa melihat apa-apa lagi...     

Kemeja longgar yang dikenakan di tubuh kecilnya terlihat begitu indah dan seksi. Terutama sepasang betis yang menggoda itu, membuat Tang Yu hampir tidak bisa mengalihkan pandangannya...     

Tang Yu duduk diam, hanya saja suaranya sudah berubah serak, "Qiqi, kemarilah."     

Dia mengulurkan tangannya ke arah Pei Qiqi.     

Gadis mungil itu berjalan perlahan dengan kaki telanjang, dan merangkak ke atas lutut Tang Yu seperti kucing liar kecil.     

Suara Tang Yu bertambah serak, "Dari mana kamu mendapatkan pakaian itu?"     

Seusai berkata begitu, telapak tangannya yang besar itu sudah tersapu tak terkendali, dan hasilnya seperti yang dia bayangkan.     

Pei Qiqi tidak mengenakan apa pun di balik kemeja tersebut…     

Napas Tang Yu semakin membara. Dia juga dapat melihat sorot mata Pei Qiqi yang sedikit lebih berapi-api.     

"Aku menemukannya di dalam lemari." Pei Qiqi memeluk leher Tang Yu dengan manja, lalu memohon padanya dengan nada lebih menggoda, "Kakak."     

Darah di sekujur tubuh Tang Yu langsung terbakar!     

Dia menggunakan kekuatan yang kasar untuk memeluk Pei Qiqi. Jari-jarinya yang ramping mencubit dagu runcing Pei Qiqi yang indah. "Pei Qiqi, apa kau cari mati?"     

Rambut Pei Qiqi yang panjang telah tergerai dan mengenai bahu kurusnya. Kemeja putih bersih membuatnya terlihat mungil dan menggoda…     

Tangan kecilnya yang menggantung di leher Tang Yu begitu panas. Dia terus memanggil Tang Yu tak terkendali, "Kakak… Kakak."     

Dipanggill oleh Pei Qiqi seperti itu, bagaimana bisa Tang Yu menahan diri lagi…     

Sorot mata Tang Yu terkontaminasi oleh lapisan hasrat yang terlalu dalam hingga tidak bisa dilihat secara langsung. Bibir tipisnya mencium bibir Pei Qiqi. "Nyonya Tang... mari kita lakukan secara perlahan…"     

Tang Yu memiliki kesenangan yang sangat jahat. Pei Qiqi sengaja merayunya. Tapi, meskipun pria itu dalam hasrat yang menggebu-gebu, dia melakukannya dengan lambat sekali.     

Saking lambatnya sampai membuat Pei Qiqi ingin menangis….     

Gadis kecil yang begitu menggoda setengah mati itu menangis dan memohon padanya, dengan tubuh yang terbalut pakaiannya.     

Seorang pria normal pasti tidak tahan dengan situasi seperti itu.     

Terlebih lagi, seorang pria yang memiliki nafsu setinggi binatang liar.     

Namun, Tang Yu masih berusaha menahan diri. Dia menyiksa Pei Qiqi dengan cara yang jahat. Rasanya benar-benar sangat menarik melihat gadis itu memohon padanya.     

Kelopak mata gadis kecil itu berwarna merah muda alami. Bulu matanya yang panjang sedikit bergetar, dan ada beberapa tetes air mata emosional di antara kedua matanya, lalu air mata tersebut bergulir saat Pei Qiqi berkedip...     

Tang Yu menundukkan kepalanya dan mencium air mata itu dengan bibir tipisnya yang panas.     

Setelah itu, dia mengulurkan jari-jarinya yang indah membelai lembut bibir mungil Pei Qiqi, lalu berujar dengan makna yang dalam, "Qiqi, kamu bisa memohon-mohon lebih banyak lagi."     

Pei Qiqi membuka matanya untuk memelototi Tang Yu. Pupil matanya yang cerah itu begitu mempesona.      

Tang Yu tidak bisa menahan diri untuk tidak membungkuk dan mencium kelopak mata merah muda Pei Qiqi untuk menggodanya. "Qiqi, jika kamu seperti ini, aku ingin memakanmu."     

Pei Qiqi semakin gemetar tak karuan. Jelas-jelas Tang Yu sedang memakannya…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.