Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kakak, Kumohon Padamu! (Taburan Kasih Sayang yang tiada tanding)



Kakak, Kumohon Padamu! (Taburan Kasih Sayang yang tiada tanding)

0Sementara di sana, acara pesta perayaan Perusahaan Lin berjalan lancar, dan Tang Yu membawa Pei Qiqi pergi.     
0

Dia minum banyak anggur. Dalam acara pertunangan, selalu ada orang yang datang hanya sekedar mengucapkan selamat dan berbasa-basi sambil minum anggur.     

Dia biasanya bersikap sebagai atasan yang serius. Tentu saja, tidak ada yang berani bercanda dengannya. Tapi malam ini, satu per satu karyawannya tidak takut padanya. Mereka bergiliran datang untuk bersulang dengannya. Tang Yu sendiri juga mengiyakan semua ajakan, satu per satu.     

Pada saat ini, dia dan Pei Qiqi sedang duduk di kursi belakang. Kaca pembatas terpasang di bagian tengah, memisahkan mereka dengan pengemudi di depan.     

Namun, ini juga membuat kursi belakang terasa sedikit lebih sempit, dan napas Tang Yu memenuhi bagian dalam mobil.     

Tang Yu bersandar pada sandaran kursi sembari menekan wajah mungil Pei Qiqi di bahunya...     

Pei Qiqi selalu menurut.     

Di sisi lain, Tang Yu tidak bisa menahan diri lagi untuk waktu yang lama. Dia menolehkan kepalanya ke samping dan mencium bibir kecil Pei Qiqi.     

Napas yang Tang Yu hembuskan begitu panas karena efek dari alkohol yang diminumnya. Ke mana pun pria itu bernapas, semuanya terasa mendidih.     

Pei Qiqi berperilaku baik, khususnya malam ini. Saat Tang Yu ingin menciumnya, gadis itu naik ke atas pangkuan Tang Yu dan duduk di dalam pelukannya. Dia bahkan menyatukan bibir merahnya agar Tang Yu bisa menciumnya dengan lebih mudah.     

Gadis kecil di pelukan Tang Yu ini menutup matanya dalam kenikmatan. Tang Yu melakukan apa pun yang dia inginkan pada tubuh kurus Pei Qiqi yang lembut dan begitu menggoda…     

Sebagai seorang pria normal, tentu Tang Yu ingin langsung menyalurkan gairahnya pada Pei Qiqi di sini.      

Namun, hari ini adalah hari pertunangan mereka. Dia tidak ingin melakukannya secara terburu-buru.     

Jadi, dia hanya bisa membelai Pei Qiqi dengan putus asa, dan menciumnya… sembari berusaha mengurangi hasratnya yang terlalu membara.      

Tapi, api itu perlahan menjadi semakin kuat. Tang Yu menghela napas dalam-dalam. "Aku akan mengurusmu lagi sesampainya di rumah."     

Gadis kecil yang menenggelamkan diri di dalam pelukannya ini malah tertawa jahat. Pei Qiqi memainkan cincin berlian yang melingkari jarinya.     

Tang Yu memperhatikannya, lalu mengulurkan tangan untuk menarik dasinya sendiri. Suaranya pun terdengar begitu serak, "Apakah kamu menyukainya Qiqi?"     

Pei Qiqi berkata dengan sangat manja, "Suka! Tapi aku lebih suka Tuan Tang."     

Tang Yu masih bersandar di sandaran kursi. Jari-jarinya yang ramping memegang wajah mungil Pei Qiqi, lalu mencubitnya. "Pei Qiqi, kata-kata manismu menjadi lebih baik semakin ke sini."     

Pei Qiqi menyandarkan tubuh rampingnya pada bahu Tang Yu, kemudian bibir mungilnya mendekat tepat ke sisi telinga pria itu.     

Itu adalah area sensitif Tang Yu yang biasanya jarang tersentuh.     

Pei Qiqi seperti ini sekarang. Tang Yu kurang lebih juga mengerti maksud tindakan Pei Qiqi yang memprovokasinya tanpa pertimbangan ini, hanya saja dia pura-pura tidak tahu.      

Terkadang, membiarkan hasrat meningkat pada tingkat tertentu akan menimbulkan kepuasan yang lebih kuat ketika akhirnya jatuh kembali.     

Pei Qiqi menempelkan bibirnya pada daun telinga Tang Yu dan tersenyum nakal. "Ini bukan sekedar kata-kata manis… Tuan Tang, kamu adalah real estate milikku."     

Oleh karena itu, Tang Yu lebih mempesona dibandingkan berlian.     

Setelah berkata demikian, Pei Qiqi menggigit real estatnya dan berusaha keras untuk memprovokasi pria itu.     

Selain memprovokasi, Pei Qiqi mengakui bahwa dirinya juga menginginkannya.     

Dia menggigit Tang Yu untuk waktu yang lama, lalu berhenti…     

Tang Yu sedikit menundukkan kepalanya. "Sayang, ada apa?"     

Pei Qiqi mendongak dan menatapnya. "Ini bukan masa ovulasiku."     

Tang Yu menghela napas dalam-dalam. "Qiqi, ketika kita berhubungan seks, kita pasti dalam masa berovulasi?"     

"Kau sendiri yang mengatakannya." Pei Qiqi menundukkan kepalanya, tampak sedih.     

Tentu saja Tang Yu harus membujuk kekasih tercintanya ini. Pei Qiqi berbaring di bahunya, menyeringai jahat, kemudian menggigitnya. "Tang Yu, dasar kau penipu."     

Tang Yu menarik wajah gadis itu untuk memandangnya.     

Pei Xiaoqi memang sangat membanggakan. Wajah mungilnya yang cantik ini penuh dengan kepuasan terhadap diri sendiri. Tang Yu menatapnya sebentar, meraih wajah kecilnya, dan menciumnya dengan keras...     

Dasar gadis kecil! Matilah kau!     

Sesampainya di Taman Mawar, Pei Qiqi melompat keluar dari mobil terlebih dahulu. Dia berlari menuju rumah utama sambil menarik ujung roknya. Gaun perak yang dikenakannya membuatnya tampak seperti peri di bawah sinar rembulan.     

Tang Yu bersandar di pintu mobil dan memperhatikannya sebentar, lalu dia tersenyum dan berjalan cepat untuk mengejarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.