Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tutup Pintunya, Ayo Menabur Kasih Sayang! (3)



Tutup Pintunya, Ayo Menabur Kasih Sayang! (3)

0Pei Qiqi dan Tang Yu saling memandang...     
0

Tang Yu sudah tahu mengenai masalah ini. Tang Zhiyuan bermain-main dengan seorang model muda hingga gadis itu hamil. Bahkan, hal itu terjadi sebelum kematian Zhao Ke.     

Di saat Zhao Ke dipenjara, Tang Zhiyuan juga dibuat tidak tenang gara-gara model muda itu. Masalahnya yang rumit itu saja masih belum teratasi dengan baik, tapi dia masih ingin mengejar Lin Yun lagi…     

Dia menatap Tang Xin dan menghela napas dalam diam.     

Beberapa saat kemudian, kakak beradik itu duduk di sofa, sementara Pei Xiaoqi memasak mie sesuai permintaan Tang Xin.     

Hanya saja, Pei Qiqi mengulurkan kepalanya ke sisi sana dari waktu ke waktu untuk melihat keadaan mereka berdua. Hal itu membuat Tang Yu tidak tahu harus tertawa atau menangis.     

Sekarang, dia hampir tidak melakukan kontak fisik dengan Tang Xin. Pertama, karena Tang Xin perlahan telah tumbuh dewasa. Kedua, karena Tang Xin bukanlah adik yang sedarah dengannya. Jadi, dia harus menghindari gadis kecil ini, tidak peduli seberapa besar rasa sayangnya sebagai kakak.     

Pei Qiqi membawakan mie yang sudah siap disantap, dan Tang Xin pun melahapnya dengan rakus. Gadis kecil ini bertubuh begitu kurus dan tampak sangat menyedihkan.     

Setelah makan setengah mangkuk, gerakan Tang Xin melambat.     

Dia mengangkat pandangannya dan mendapati bahwa mata Pei Qiqi, yang tampak bersinar dihiasi bintang-bintang kecil, seolah memendam emosi tertentu.     

Wajah Tang Xin memerah. "Qiqi, jangan melihatku seperti itu. Aku akan berpikir yang tidak-tidak nanti."     

"Omong kosong." Tang Yu menepuk pelan kepala kecilnya.     

Mata Tang Xin berbinar takjub. "Qiqi hebat sekali."     

Dia langsung meletakkan sumpitnya dan menyatukan kedua tangannya. "Kudengar kamu mengalahkan bunga lotus putih itu (gadis sok baik, namun sebenarnya terlalu menjunjung tinggi dirinya sendiri dan berhati busuk)"     

Bunga lotus putih?     

Pei Qiqi mulanya tertegun, namun kemudian dia langsung mengerti dalam hitungan detik. Selepas itu, dia tanpa sadar memandang Tang Yu dengan tatapan penuh arti.     

Tuan Tang seolah tidak menyadari tatapannya, dan membiarkan mereka berdua mengobrol.     

Dia segera menghabiskan semangkuk mie ayam buatan Pei Qiqi. Rasanya sangat lezat seperti biasanya.     

"Kalian mengobrollah, aku mau mandi dulu." Tang Yu bangkit, lalu melirih Pei Qiqi. Sorot matanya seolah menyiratkan… Aku menunggumu, cepatlah!     

Di bawah tatapan yang begitu menggebu-gebu dari Tang Yu, semburat merah menghiasi wajah Pei Qiqi.     

Sementara Tang Xin tidak sepenuhnya mengerti…     

Yah, anak yang malang ini mendapatkan pelajaran dewasa dari kakak laki-laki dan perempuannya sendiri.     

Tang Yu masuk ke kamar Pei Qiqi duluan, sedangkan Tang Xin terus menjerat Pei Qiqi untuk tidur bersamanya.     

Awalnya, Pei Qiqi tidak memiliki dua kamar tidur di sini. Saat Tang Xin datang kemari terakhir kali, dia menginap di kamar tidur berukuran kecil.     

"Qiqi, ayo tidur bersama." Tang Xin memeluk Pei Qiqi dan bertingkah seperti anak manja.     

Pei Xiaoqi berpikir bahwa hari ini tampaknya bukan hari pembuahan, jadi dia merasa…     

Tidak ada gunanya melakukannya dengan Tang Yu. Oleh karena itu, dia langsung menyetujui permintaan Tang Xin dengan senang hati.     

Setelah selesai membersihkan diri, Tang Xin duduk di atas tempat tidur dengan gembira sembari menunggu Pei Qiqi. "Qiqi, cepatlah."     

Pei Qiqi mengangguk. "Aku akan datang ke sana setelah mandi."     

Dia melihat jam yang menunjukkan pukul 10 malam. Mungkin Tang Yu juga tidak akan sabar menunggunya, apalagi dia sangat sibuk sekali akhir-akhir ini. Kemungkinan besar sudah tidur.     

Pei Qiqi menarik pakaiannya, lalu membuka pintu kamar.      

Tapi, saat dia baru membuka pintu, lengan kecilnya ditarik oleh sesuatu yang kuat, dan kemudian dia jatuh ke dalam pelukan hangat.     

Wajah mungilnya menempel pada dada Tang Yu. Dia juga bisa merasakan suhu panas yang tidak normal melalui baju Tang Yu.     

"Kenapa lama sekali?" Suara Tang Yu yang begitu serak seolah dia telah meneguk pasir panas, menyembur ke telinga Pei Qiqi yang halus.     

Tangan kecil Pei Qiqi bertumpu pada bahunya. Jari-jari rampingnya yang putih dan lembut menusuk bahu Tang Yu. Suaranya terdengar lembut, "Tang Xin ingin aku tidur dengannya."     

Tubuh Tang Yu menegang sesaat. Dia menggigit kecil daun telinga Pei Qiqi. "Pei Qiqi, lantas bagaimana denganku, hmm?"     

Di dalam pelukan Tang Yu, Pei Qiqi tentu saja mengerti yang dia maksud, Lantas bagaimana denganku?'     

Jari-jari mungil Pei Qiqi terus menusuk dan menyodok Tang Yu. Wajahnya cukup dekat dengan leher Tang Yu yang hangat. Dia berujar dengan sangat polos, "Pikirkan caranya sendiri!"     

Tang Yu meraih tangan kecil Pei Qiqi dan melakukan tindakan yang tidak patut dijabarkan dengan kata-kata, kemudian menguncinya di dalam pelukan dengan erat. "Beginikah? Atau begini, Direktur Pei?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.