Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Gadis yang Menganggap Dirinya Terlalu Tinggi Hancur dalam Hitungan Detik! (1)



Gadis yang Menganggap Dirinya Terlalu Tinggi Hancur dalam Hitungan Detik! (1)

0Shen Zhongshan baru kembali dari luar. Dia melihat Shen Lian sedang duduk di sofa sambil menonton televisi.     
0

Seorang pelayang membantu melepaskan overcoat Shen Zhongshan dengan hati-hati dan menggantungnya pada tempatnya, kemudian dia berjalan keluar…     

"Mengapa kamu tidak menyalakan lampu?" tanya Shen Zhongshan dengan suara yang agak serak. Dapat terdengar dari suaranya kalau dia baru saja minum anggur. Setelah diam sesaat, dia bertanya lagi, "Di mana ibumu?"     

Shen Lian tetap duduk diam. Begitu Shen Zhongshan menyalakan lampu, dia mengulurkan tangan untuk menutupi matanya dari cahaya yang silau, namun dia masih duduk di sofa.     

Beberapa saat kemudian, dia tiba-tiba tertawa lirih. "Ayah, apa kau masih peduli dengan Ibu?"     

"Bicara apa kau ini!" Shen Zhongshan perlahan duduk di sebelahnya. Dia menepuk kaki Shen Lian dengan tangannya. "Jangan berpikiran sembarangan seperti itu!"     

Shen Lian perlahan duduk tegak dan menatap lurus ke mata Shen Zhongshan, kemudian dia terkekeh pelan. "Ayah, apa kamu berani bilang kalau kamu tidak pernah melakukan sesuatu yang mengecewakan Ibu?"     

Shen Zhongshan awalnya masih tersenyum kecil, dan juga ingin berbicara baik-baik dengan Shen Lian untuk meluruskan perilakunya yang salah.     

Namun pada saat ini, dia menyadari bahwa mungkin tidak ada cara lain lagi untuk membicarakannya.     

Shen Zhongshan langsung berdiri. "Jangan tidur malam-malam!"     

Dia perlahan naik ke lantai atas dalam suasana hati yang terlanjur hancur.     

Shen Lian tiba-tiba berteriak tajam dari belakangnya, "Ayah, apa kamu berani mengatakan tidak?"     

"Cukup." Shen Zhongshan menghentikan langkahnya. Dia berbalik, dan ekspresinya berubah dingin.     

Ini adalah ekspresi Shen Zhongshan yang belum pernah Shen Lian lihat sebelumnya, dan sungguh di luar dugaannya.     

Sorot mata Shen Zhongshan tampak begitu dingin, atau bisa dibilang acuh dan kejam.     

"Tidak peduli apa yang telah kamu ketahui, kamu harus bersikap seolah tidak tahu apa-apa! Terlebih lagi, tidak usah memberitahu sepatah kata pun pada ibumu." Suaranya terdengar sangat dalam, "Apa kau mengerti?"     

Shen Lian duduk di sana dengan bibir gemetar. Dia tidak mengatakan apa pun untuk waktu yang lama.     

Ayahnya mengakuinya!     

Dia memejamkan matanya. Sesaat kemudian, dia mendengar suaranya sendiri yang rapuh, "Aku mengerti, Ayah."     

Shen Zhongshan menatapnya dalam diam untuk waktu yang lama, lalu berujar lirih, "Kamu adalah satu-satunya pewaris Keluarga Shen, mengerti?"     

Air mata Shen Lian mulai berjatuhan… Dia tidak berani mengatakan lebih banyak lagi.     

Pada saat ini, dia tidak menghadapi seorang ayah sejati!     

Melainkan seorang pengusaha yang realistis dan menjalani kehidupan berdasarkan tuntutan duniawi, yang mengutamakan semua kepentingan sebagai pengusaha.      

Apa dia juga seperti ini saat berhadapan dengan Zhao Ke? Apa dia juga berbicara tanpa perasaan pada wanita itu?     

Zhao Ke sangat bodoh!     

Shen Lian tiba-tiba tertawa pelan. Zhao Ke benar-benar bodoh. Sebenarnya, dia sendiri juga bodoh.     

Semuanya bodoh!     

Dia melihat Shen Zhongshan mengambil langkah berat menuju lantai atas, sampai tidak ada langkah kaki yang terdengar.     

Shen Lian menonton konten yang ditayangkan di televisi dengan ekspresi kosong. Dia tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk mengambil sebuah hiasan rumah di dekatnya, lalu melemparkannya ke televisi…     

Percikan api menyembur ke mana-mana di ruang tamu, diikuti suara ledakan. Seketika, pemandangan sekelilingnya berubah seperti tempat pembuangan sampah.     

Shen Zhongshan berdiri di antara tangga, menatap Shen Lian.     

Shen Lian tidak bergerak, meringkuk di sofa, dan memeluk dirinya sendiri...     

Dia menangis tanpa suara, lalu berujar dengan suara tercekat, "Ayah, tinggalkan aku sendiri. Biarkan aku menangis sebentar!"     

"Aku akan lebih baikan setelah menangis sebentar. Aku akan kembali seperti Shen Lian yang dulu." Shen Lian mengatakan itu sambil memeluk dirinya sendiri. Entah kenapa, kini sekujur tubuhnya terasa dingin.     

Shen Zhongshan mengamati Shen Lian dalam-dalam. Sudut bibirnya sedikit menekan erat. Setelah terdiam untuk waktu yang lama, dia baru berujar pelan, "Shen Lian, kamu bukan anak kecil lagi. Kamu harus bisa membedakan antara masalah serius atau tidak!"      

Shen Lian tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia hanya menangis dengan suara lirih.     

Akhirnya ada kehangatan di sorot mata Shen Zhongshan. Bagaimanapun juga, ini merupakan sebuah pukulan berat bagi Shen Lian.     

Saat dia hendak turun, pintu utama tiba-tiba terbuka. Nyonya Shen baru pulang dari bermain kartu. Dia tercengang melihat kekacauan seperti itu. Kemudian, dia melihat Shen Lian sedang menangis. Perasaan khawatir sontak langsung memenuhi hatinya. "Kenapa bisa berantakan seperti ini? Selain itu, apa yang kau tangisi!"     

Shen Lian mengangkat pandangannya dan tanpa sadar melihat ke arah Shen Zhongshan.     

Tetapi, hanya ada ketenangan tanpa ada yang salah sedikit pun di mata ayahnya.     

Shen Lian tahu kalau ini membuktikan bahwa Shen Zhongshan menyuruhnya menyembunyikan apa pun yang diketahuinya…      

Jadi, dia menyeka air matanya menggunakan tisu. "Aku marah karena Tang Yu akan menikah."     

Nyonya Shen benar-benar tertipu. Dia menghela napas pelan. "Kalau begitu, kamu tidak perlu sampai menghancurkan barang-barang begini. Bagaimana kalau kamu terluka?"     

Dia memanggil pelayan rumah untuk membantu membereskan barang-barang yang berserakan. Pelayan tersebut membalut luka sambil membujuk Shen Lian untuk meletakkan benda di tangannya.      

Nyonya Shen sendiri sebenarnya merasa sangat menderita. Dia selalu berpikir bahwa putrinya dapat menemukan seorang pria yang benar-benar mencintainya, bahkan meskipun orang itu tidak sehebat Tang Yu.     

Dia sendiri berpikir bahwa dulu Qin Anlan memperlakukan Shen Lian dengan baik. Seandainya Shen Lian bersedia bersama Qin Anlan sejak waktu itu, dia tidak akan berakhir seperti sekarang.     

Tapi Shen Lian yang sekarang bukan lagi Shen Lian yang dulu, begitu pula dengan Qin Anlan.     

Nyonya Shen hanya menghela napas dalam hati. Tidak baik jika dia terlalu banyak bicara, jadi dia hanya bisa menghela napas.     

Shen Lian merasa kesakitan, namun dia tidak mengeluarkan suara, dan hanya bertahan dalam diam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.