Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Bekas Ciuman (1)



Bekas Ciuman (1)

Sebenarnya, Tang Yu hanya ingin berciuman dan berpelukan dengannya. Lagi pula, urusan hari ini sangat penting.      

Tapi, kucing kecil kesayangannya ini benar-benar mengerahkan seluruh energinya… seperti sedang makan permen.     

Dia membuka matanya, dan hanya bisa melihat kepala kecil gadis itu...     

Tang Yu tahu bahwa cukup memalukan kalau sampai dirinya mengeluarkan suara desahan, tetapi dia tidak bisa mengendalikannya.     

Tubuhnya sangat kesulitan untuk menanggungnya, sementara dia benar-benar tidak mampu untuk melepaskan diri…     

Telapak tangannya yang besar itu menarik rambut panjang Pei Qiqi, lalu berujar dengan suara rendah, "Qiqi… Cukup!" Suaranya sudah berubah serak, seperti meneguk pasir panas.     

Pei Qiqi mengangkat pandangannya, kemudian menggigit leher Tang Yu dengan sangat kuat!     

Seketika, sebuah bekas ciuman hangat muncul jelas di lehernya...     

Tang Yu merasakan sakit, namun sudah tidak ada waktu lagi.     

Sebenarnya, dia sangat ingin mengingatkan Pei Qiqi bahwa acara jamuan makan hari ini bersifat terbuka. Akan ada banyak reporter nanti di sana… um, sekitar 30 atau 40 orang!     

Dia pergi ke acara pertemuan penting dengan bekas ciuman yang tidak bisa diabaikan. Sebagai pacarnya, pasti Pei Qiqi yang pertama dijadikan berita utama.     

Tang Yu memutuskan untuk tidak memberitahunya dengan maksud tertentu, dan baru bangun setelah Pei Qiqi selesai menggigit lehernya.     

Dia berdiri, lalu mengancingkan pakaiannya sembari membungkuk untuk mencium Pei Qiqi.     

Itu adalah jenis ciuman yang dangkal dan penuh kasih sayang. Jari-jari Pei Qiqi sampai meringkuk karena dicium olehnya. Kemudian Tang Yu baru berkata dengan suara serak. "Lanjutkan lagi lain kali."     

Pei Qiqi bersandar di sofa sambil menggigit ujung jarinya. Dia merasa cukup ajaib melihat Tang Yu mendapatkan kembali penampilannya yang penuh wibawa.     

Ketika Tang Yu hendak pergi, dia memperhatikan lagi laptop tersebut, dan tersenyum. Setelahnya, dia baru melangkahkan kakinya untuk berjalan keluar.     

Tentu saja, hasil publikasi dari acara jamuan makan hari ini adalah…     

Ada orang-orang berpengaruh di Kota Z dan Kota B yang juga hadir dalam acara hari ini, bahkan ada pertemuan puncak perwakilan orang militer dan tokoh-tokoh penting dari semua pihak.     

Kemudian, sebagai pemeran utama, Tang Yu datang terlambat dengan bekas ciuman yang terlihat jelas di lehernya. Dia berjalan menuju ke kursinya dengan sangat tenang dan duduk di sana…     

Mata tua Kakek Lin menatap lurus ke arahnya!      

Apakah orang ini adalah cucunya yang luar biasa hebat dalam segala aspek dan memiliki pengendalian temperamen itu?     

Dia merasa malu sendiri karena Tang Yu berjalan di hadapan banyak orang dengan percaya dirinya, memamerkan bekas ciuman itu.     

Sorot mata Shen Zhongshan bahkan tampak lebih rumit lagi, sedangkan Shen Lian, yang duduk di sebelahnya... Dia telah dilawan balik oleh Pei Qiqi pagi ini satu kali, dan sekarang dia didorong secara diam-diam untuk kedua kalinya.     

Bekas ciuman di leher Tang Yu adalah senjata terbaik Pei Qiqi.     

Raut wajahnya sangat tidak enak dipandang. Dia menundukkan kepalanya.     

"Shen Lian, kamu menyerah saja." Suara Shen Zhongshan terdengar begitu dalam. "Kamu juga bisa melihatnya sendiri."     

Shen Lian menekan bibirnya menjadi garis lurus, tanpa mengucapkan apa pun.     

Ayah, jika Pei Qiqi bukan putrimu, akankah kamu menyuruhku menyerah?     

Apakah rasa bersalah terhadap Zhao Ke dan rasa bersalah terhadap Pei Qiqi membuatmu memiliki rencana lain di dalam lubuk hatimu?     

Namun, sampai saat ini, Shen Lian tidak pernah menunjukkan bahwa dia tahu segalanya...     

Terkadang dengan memilih untuk tidak mengungkap kebenaran, justru masih ada jalan keluar baginya untuk berbalik. Namun seandainya dia memilih untuk mengungkapkan semuanya, dia takut si jalang Pei Qiqi itu akan datang dan meminta bagian dari Jin Taihe.     

Aset Jin Taihe senilai ratusan miliar yuan. Itu tidak sebanding dengan perusahaan kecil yang berada di ujung kebangkrutan seperti Perusahaan Pei.     

Tang Yu duduk dengan tatapan dan raut wajah tenang. Dia bersikap seolah tidak tahu bahwa ada bekas ciuman pada lehernya, yang cukup untuk memicu badai menggemparkan dalam laporan berita keuangan dan bisnis... Dia membiarkan para reporter itu mengambil fotonya, sementara dirinya berbicara dengan tenang seperti tidak terjadi apa-apa.     

Acara jamuan makan berlangsung sekitar satu jam, dan akhirnya berakhir. Tang Yu segera berjalan cepat untuk menghindari pukulan tongkat jalan milik Kakek Lin.     

Di tempat parkir, Shen Lian bersandar di sana untuk menunggunya.     

Tang Yu berjalan mendekat, lalu membuka pintu mobilnya sendiri. Shen Lian menghentikannya, "Tang Yu."     

Gerakan tangan Tang Yu langsung terhenti. Dia menatap Shen Lian. "Apa ada urusan, Manajer Shen?"     

Shen Lian menatap matanya. "Kamu benar-benar menahan diri untuk wanita itu seperti ini?"     

Nada bicaranya penuh keengganan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.