Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Selama Tim Bekerja dengan Baik, Jangan Takut Walaupun Lawan Kuat (2)



Selama Tim Bekerja dengan Baik, Jangan Takut Walaupun Lawan Kuat (2)

0Bukankah Pei Qiqi menjeratnya seperti ini sekarang karena dia tidak ingin Tang Yu membuka laptop?     
0

"Pei Qiqi, kamu sendiri yang berinisiatif ingin belajar." Jari-jari Tang Yu masih berada di panel laptop. Dia tidak memindahkannya, dan malah sengaja mencoba menggoda Pei Qiqi.     

Pei Qiqi merasa cemas dalam hati, tetapi dia harus tetap tenang. Dia tidak bisa membayangkan konsekuensinya setelah Tang Yu melihat rencana itu.     

Yang paling penting, dia mengkhawatirkan Ding Ke.     

Ding Ke yang melakukan ini. Jika sampai Tang Yu mempersulitnya, akan sulit bagi Ding Ke untuk terjun di dunia industri ke depannya.      

Di antara berbagai pertanyaan yang ada di dalam benaknya, Tang Yu mungkin dapat menebak salah satu yang benar.     

Sebelum datang kemari, orang-orang dari Departemen Pengembangan Marvel mengatakan bahwa Perusahaan Pei menghancurkan begitu banyak kekurangan Jin Taihe dalam draft kali ini, dan ini terlihat sangat aneh…     

Orang-orang Jin Taihe percaya kalau draft yang mereka kerjakan hanya memiliki sedikit kekurangan, sementara Perusahaan Pei mengurus kekurangan tersebut dengan tepat sasaran.     

Jika dibilang tidak ada sesuatu yang mencurigakan, tidak ada yang akan mempercayainya.     

Tapi masalahnya konsep perencanaan yang mencurigakan itu adalah milik kekasih tercinta Direktur Utama. Jadi, tidak ada yang berani mengatakannya.     

Tang Yu memikirkannya sebentar. Setelah menelaah semua yang terjadi, dia sepertinya mengerti… apa yang mereka lihat barusan.     

Dia tersenyum tipis. "Qiqi, kamu harus belajar dengan giat."     

Dia mengulurkan tangannya ke belakang untuk menyeret Pei Qiqi ke depan, lalu mengunci gadis itu ke dalam pelukannya dengan cara yang menakutkan. Kemudian dia menyalakan laptop lagi.     

Pei Qiqi segera memeluk lehernya. Kelembapan di matanya tampak begitu menarik perhatian orang lain yang melihatnya. "Tang Yu, aku tidak mau membuatmu terlalu lelah."      

"Sejak kapan Qiqi-ku ini menjadi gadis yang memahami keadaan orang lain?" Tang Yu mengusap kepala kecil Pei Qiqi selama beberapa saat. Sorot matanya menyimpan makna yang dalam dan sulit untuk ditebak. "Kamu juga boleh kurang perhatian terhadap kebutuhan orang lain."     

Pei Qiqi menjeratnya, dan tidak membiarkannya bergerak sedikit pun…     

Tang Yu tertawa lirih. Dia mencondongkan dirinya untuk lebih dekat ke telinga Pei Qiqi. "Qiqi, mengapa kamu tiba-tiba menempel begini? Apa kamu merindukanku?"     

Pei Qiqi membenamkan wajah mungilnya ke dada Tang Yu dan mengangguk seperti anak kucing.     

Suara Tang Yu terdengar begitu hangat. Bibir tipisnya menempel pada leher jenjang Pei Qiqi. Dia mengangkat tangannya untuk melihat arloji. "Masih ada waktu 10 menit, Qiqi."     

Pei Qiqi tahu apa maksud dari ucapan Tang Yu ini. Dia menggigitnya dengan marah. Terlebih lagi, dia menggigit bagian yang mudah menarik hasrat Tang Yu.     

Tang Yu malah tertawa dengan suara rendah, membiarkan gadis itu menggigitnya…     

Jika dia tidak memiliki urusan sebentar lagi, dia tidak akan membiarkan Pei Qiqi pergi dengan mudah.     

Dia menundukkan kepalanya untuk melihat gadis itu. Diam-diam, dia merasa semakin sulit untuk menanggungnya. Dia menghela napas pelan. "Qiqi, karyawanmu barusan memiliki penampilan yang tidak buruk juga."     

Pei Qiqi sudah menyeretnya kembali ke sofa. Ketika dia mendengar Tang Yu mengatakan ini, dia tahu betul bahwa Tang Yu sedang membicarakan tentang Ding Ke, tetapi dia masih berpura-pura bodoh, "Xiao Wen memang cantik."     

Tang Yu berbaring tak berdaya di sana, kemudian dia mencubit pipi Pei Qiqi. "Aku sedang berbicara tentang pria itu."     

"Ahh, Ding Ke," ujar Pei Qiqi dengan polosnya.     

Dia menyandarkan kepalanya di pelukan Tang Yu. Raut wajahnya yang polos tampak sangat menggemaskan. "Dia sudah punya pacar. Tuan Tang, kamu berpikir terlalu jauh."     

"Jadi, aku yang berpikir terlalu berlebihan?" Tang Yu berujar dengan penuh arti. "Pei Qiqi, kamu telah membuatku melihat pemandangan barusan, namun sikapmu begini, hmm?"     

Dia terdiam sebentar, lalu kembali berujar, "Kamu marah-marah seenaknya sendiri saat mendapati Shen Lian seperti itu terakhir kali. Lantas menurutmu, bagaimana caraku memberimu hukuman atas apa yang terjadi hari ini?"     

Pei Qiqi mengaitkan bibir mungilnya. "Kalau begitu, hukum aku untuk tidak bisa dekat denganmu. Tuan Tang, tolong bersikaplah dingin padaku!"     

Berhubung raut wajah Pei Qiqi tampak jujur, Tang Yu juga berujar dengan sangat jujur, "Aku tidak akan bersikap dingin padamu! Cara yang aku pilih umumnya lebih intens."     

Pei Qiqi memelototinya.     

"Masih ada lima menit lagi! Pei Qiqi, um, sebenarnya, aku masih ingin melanjutkan pengajaran barusan." Ancamnya diam-diam.     

Pei Qiqi mendengus pelan dan tetap berbaring di dalam pelukannya sebentar. Kemudian satu lengan kurusnya menopang tubuhnya, dan tangan yang lain membuka kancing kemeja Tang Yu dengan hati-hati.     

Suara Tang Yu berubah gemetar. "Qiqi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.