Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tamparan Keras Wanita yang Terlalu Menganggap Tinggi Dirinya (1)



Tamparan Keras Wanita yang Terlalu Menganggap Tinggi Dirinya (1)

0Bagi Tang Yu, menangani berbagai urusan pekerjaan setiap harinya bukanlah hal menyulitkan. Tapi gadis kecilnya bilang ingin makan siang dengannya, dan dia menyetujuinya tanpa ragu-ragu sedikit pun. Tidak peduli seberapa sibuknya dia, dia tidak bisa mengabaikan gadis kecilnya, yang sedang dalam masa ovulasi.     
0

Dia tertawa memikirkan hal ini… Bahkan Pei Qiqi juga tidak bisa menjauh darinya di saat perang dingin begini.     

Mungkin sisa kekuatan 100 juta sebelumnya masih ada! Meskipun gadis itu terkadang juga bisa galak, tapi dia sering tidak berani membalas ucapan Tang Yu.     

Perang yang rasanya sangat dingin, namun juga manis sekali.     

Jadi, mereka bertemu hari demi hari hanya untuk sebatas makan bersama seperti ini. Selama masa ovulasinya, gadis kecil itu tidak membiarkan Tang Yu berhasil melakukannya. Bahkan kadang-kadang setelah makan malam, Tang Yu mengantar Pei Qiqi pulang sampai ke rumah, dan mencium seluruh tubuhnya di dalam mobil hingga panas. Namun kemudian Pei Qiqi mendorongnya menjauh dengan wajah memerah.     

 ...     

Seminggu kemudian, Pei Qiqi mengadakan rapat kelompok khusus untuk mendengarkan kemajuan kinerja Xiao Gao dan Ding Ke.     

Anna dan yang lainnya juga hadir.     

Xiao Gao sangat aktif. Dia hampir mengaitkan seluruh rencana proyek yang dikerjakan Ding Ke sampai begadang semalaman.     

Ding Ke hanya bisa menahan diri.     

Pei Qiqi mengusulkan rencana koreksi, dan menyerahkan tugas penyelesaiannya kepada Xiao Gao.     

Setelah para atasan pergi, Xiao Gao memandang Ding Ke. "Beginilah dunia tempat kerja. Pengalamanku sebagai senior lebih banyak dibandingkan dirimu. Karyawan baru sudah sepantasnya menderita kerugian. Itu tidak dapat dihindari."     

"Benarkah?" Ding Ke masih sangat muda. Usianya saja baru menginjak 26 tahun. Setelah lulus kuliah, dia bekerja di Perusahaan Pei selama sekitar satu tahun. Dia memang tidak bisa dibandingkan dengan Xiao Gao, yang pengalaman kerjanya sudah mencapai beberapa tahun lamanya.     

Dia membereskan barang-barangnya, lalu menatap Xiao Gao dalam-dalam. "Kurasa kamu tidak mungkin bisa terus-terusan mencuri hasil jerih payah orang lain seperti ini sepanjang hidupmu."     

Xiao Gao tersenyum melihat kepergiannya.     

Sebenarnya, dia tidak optimis dengan hasil Perusahaan Pei melawan perusahaan besar lainnya, tetapi dia tidak menyangka bahwa rencana yang dibuat oleh Ding Ke ternyata sangat bagus dan sesuai dengan pasar. Jadi, dia pikir ini adalah kesempatannya untuk menjadi terkenal.     

Seperti yang dia harapkan, Direktur Pei juga puas dengan hasilnya.      

Kemudian, dia hanya akan mengambil alih urusan pelaksanaan selanjutnya dengan baik.     

Xiao Gao tertawa lirih. Sebenarnya, ini tidak masalah sama sekali. Dia adalah atasan Ding Ke, sehingga normal saja jika bawahan seperti dirinya kehilangan hasil kreativitasnya dalam hal ini.     

Masih ada waktu dua hari untuk menyerahkan ide-ide kreativitas sebagai revisi. Dia bekerja lembur dengan sepenuh hati dan melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan tuntutan Pei Qiqi.     

Ketika dia menyerahkannya kepada Pei Qiqi, Pei Qiqi mengangguk. "Bagus sekali! Xiao Gao, kuserahkan proyek ini padamu. Kamu akan pergi ke Marvel bersamaku besok."     

Xiao Gao pun terkejut.     

Perlu diketahui bahwa sejak dulu, orang kepercayaan Direktur Pei adalah Xiao Wen, tapi Direktur Pei malah menyuruh Xiao Gao pergi bersamanya besok.     

"Kenapa? Kamu tidak mau? Kamu telah melakukan pekerjaan dengan baik akhir-akhir ini!" Pei Qiqi tersenyum, lalu mengemasi barang-barangnya di atas meja untuk bersiap pulang bekerja.     

Xiao Gao langsung balas tersenyum. "Mana mungkin saya tidak mau? Saya hanya tidak menyangka kalau Direktur Pei akan berpikir sangat menghargai kemampuan saya! Saya selalu berpikir bahwa Direktur Pei tidak terlalu menghargai hasil kerja saya sebelumnya. Jadi... saya akan bekerja lebih keras untuk ke depannya."     

Pei Qiqi mengangguk. "Baguslah kalau begitu. Keluarlah dulu, dan tampilkan kinerja yang bagus besok."     

Xiao Gao berjalan keluar.     

Pei Qiqi melihat ke arah pintu yang tertutup...     

Beberapa saat kemudian, Xiao Wen keluar dari dalam ruang istirahat. Dia mengulurkan kepalanya keluar. "Direktur Pei, Xiao Gao terlihat sangat tulus mengerjakannya. Kurasa dia tidak mungkin mengkhianati kita."     

"Akan lebih baik kalau dia tidak begitu!" Pei Qiqi menurunkan pandangannya dan tersenyum. "Berita mengenai kepergianku bersama Xiao Gao ke Marvel besok pasti akan cepat menyebar. Shen Lian tidak mungkin tidak mengambil tindakan."     

"Direktur Pei, apakah kamu benar-benar ingin menyerahkan hasil pikiran Ding Ke untuk dilanjutkan kepada orang lain begitu saja?" tanya Xiao Wen dengan ragu-ragu.     

Pei Qiqi membuka laci dan mengeluarkan sebuah CD dari dalamnya. "Ini baru tingkat pencapaian Ding Ke yang sebenarnya. Xiao Gao itu hanya memanfaatkan pengamatannya terhadap kreativitas Ding Ke dari sebelum-sebelumnya, tidak lebih dari itu. Xiao Gao sebenarnya tidak bisa melihatnya. Bisa dibayangkan betapa malasnya dia selama bertahun-tahun bekerja di sini."     

Xiao Wen hanya menghela napas, dan tidak berbicara lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.