Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Situasi yang Tak Tertahankan! (4)



Situasi yang Tak Tertahankan! (4)

0Qin Anlan memegang segelas anggur merah di tangannya sembari memainkan jari-jarinya yang ramping dengan santai. Dia terkekeh pelan. "Benar-benar tidak berperasaan dan berhati sempit."     
0

Dia memandang Pei Qiqi. "Aku mendongkrak Pei Huan sebagai pemeran utama dalam iklan tersebut, hanya untuk membantu wanita itu mencapai tujuannya. Bagaimana bisa disebut menghancurkan?"     

"Kau jelas tahu apa yang dia konsumsi, kan? Satu skandal saja sudah cukup untuk menghancurkannya!" Pei Qiqi menggertakkan gigi menahan amarah.     

Qin Anlan membuat gerakan untuk menyuruh Pei Qiqi diam, kemudian dia tersenyum lembut. "Direktur Pei sebelumnya bilang tidak peduli, tapi mengapa sekarang malah tersulut emosi? Hal itu akan membuat orang lain salah paham."     

Pei Qiqi menatap wajah Qin Anlan yang menyebalkan. Setelah itu, pandangannya beralih ke gelas anggur di tangan pria tersebut. Dia meraihnya dan menyiramnya ke wajah Qin Anlan.     

Wajah Qin Anlan seketika menjadi tak tertahankan…     

Namun, dia masih duduk di sana dengan penampilan penuh wibawa, bahkan tanpa menyeka wajahnya. Dia hanya membiarkan anggur tersebut menetes begitu saja...     

Jatuh setetes demi setetes! Meluncur dari wajahnya yang seksi, dan mengalir ke kerah kemejanya.     

Sorot matanya yang dalam terkunci pada Pei Qiqi. Gadis itu masih berdiri di sana, dengan bibir mungil yang saling menekan erat.     

"Direktur Pei, kamu ternyata tidak begitu pintar." Qin Anlan menatap mata Pei Qiqi dengan percikan yang samar-samar di matanya. "Hanya ada kita berdua di sini... Aku bisa melakukan apa pun yang ingin aku lakukan padamu, tanpa ada yang menghalangi sedikit pun!"     

Pei Qiqi tersenyum, "Ya, memang hanya ada kita berdua. Tapi, ponselku sedang terhubung dalam telepon dengan sekretarisku. Jadi, Direktur Qin, jika kau melakukan sesuatu, aku jamin kau akan dituntut atas kasus pelecehan seksual dalam waktu kurang dari lima menit."     

Qin Anlan menyipitkan mata, lalu tersenyum. "Waktu lima menit sudah cukup untuk melakukan banyak hal. Direktur Pei, seharusnya kau tahu betul akan hal itu."     

"Kamu bisa mencobanya." Pei Qiqi memiringkan kepalanya sambil tersenyum. "Kupikir Direktur Qin pasti mengerti betul resikonya nanti."     

Setelah berkata demikian, Pei Qiqi menatapnya. Binar cahaya terang di matanya membuat Qin Anlan tidak bisa berpaling.     

Mungkinkah Tang Yu juga pernah melihat penampilan Pei Qiqi yang seperti ini?     

Ada kelicikan yang tidak mudah dihadapi dan sorot jahat di matanya. Senyuman sinis yang tertahan di bibir itu justru membuat orang lain ingin mengambilnya dan menyimpannya di telapak tangannya.     

Di saat Qin Anlan masih tenggelam dalam pikirannya sendiri, Pei Qiqi melayangkan tamparan padanya. "Dasar sampah!"     

Setelah melayangkan tamparan tersebut, Pei Qiqi berjalan pergi. Pintu dibuka dengan kasar dan ditutup kembali hingga menimbulkan suara keras.     

Qin Anlan duduk di sana dengan ekspresi yang masih tertegun.     

Beberapa saat kemudian, tangannya menyentuh wajahnya yang terasa sangat panas dan sakit.     

Mungkin banyak orang yang mengatainya sebagai orang yang tak berperasaan, bertindak dengan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, dan pria brengsek…     

Tetapi, tidak ada yang pernah memakinya bahwa dia adalah sampah!     

Sampah tidak ada hubungannya dengan seorang Qin Anlan… Tapi Pei Qiqi mengumpatinya seperti ini!     

Sekretarisnya bergegas masuk. Dia melihat bekas tamparan lima jari di wajah Qin Anlan dan anggur yang menetes dari rambutnya. Seketika, dia hanya bisa tertegun…     

Dia bertanya dengan terbata-bata, "Direktur Qin, haruskah saya mengejar Direktur Pei dan membawanya kembali?"     

"Tidak usah!" Qin Anlan mengangkat tangannya, lalu memandang sekretarisnya. "Jangan katakan pada siapa pun mengenai kejadian hari ini!"     

Disiram anggur dan ditampar oleh seorang gadis muda… Hal semacam ini tidak sepatutnya diketahui oleh orang lain.     

Sekretaris itu pun mengangguk dengan ketakutan.     

Ketika Pei Qiqi masuk ke dalam lift, tanpa terduga, dia bertemu Pei Huan di dalam sana. Tampaknya wanita itu sudah menunggunya lama.     

"Pei Qiqi, kau tidak akan bisa merusak segalanya." Pei Huan menghembuskan asap tebal dari mulutnya. "Apa pun yang sudah diputuskan Direktur Pei tidak akan bisa diubah."     

Pei Qiqi menundukkan kepalanya sambil tersenyum, kemudian dia mendongak dan menatap Pei Huan. "Apa kau menganggap Qin Anlan sebagai harapan hidupmu yang terakhir?"     

Pei Huan hanya memelototinya tanpa mengatakan apa-apa.     

"Bukankah kau tahu jelas kebencian antara dia, Tang Yu dan Shen Lian? Meskipun begitu, kamu tetap menerima iklan ini? Keputusanmu ini bisa membunuhmu dalam hitungan menit," ujar Pei Qiqi dengan tegas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.