Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Situasi yang Tak Tertahankan! (3)



Situasi yang Tak Tertahankan! (3)

0Tubuh Qin Anlan membeku sesaat, kemudian dia bergegas melepaskan diri dari Pei Huan, tanpa terlihat enggan sedikit pun.     
0

Pei Huan ingin memeluk lehernya, tapi Qin Anlan sudah menghindar.     

Qin Anlan merapikan pakaiannya kembali, lalu memandang Pei Qiqi, yang berdiri di ambang pintu, dan tersenyum ringan. "Direktur Pei, kau datang sangat tepat waktu."     

Tatapan Pei Qiqi masih tertuju pada Pei Huan. Meskipun bisa dibilang kalau dia sudah tahu dari dulu bahwa Pei Huan jatuh ke jalan yang salah, tetapi dia tidak pernah menduga bahwa Pei Huan bisa melakukan hal seperti ini.     

Dia sudah tidak peduli dengan yang namanya reputasi, dan hanya fokus pada tujuannya.     

Pei Qiqi mungkin bisa menebak maksud Qin Anlan ini, tapi dia benar-benar sulit untuk percaya kalau pria itu ternyata bertindak melampaui batas sejauh ini.     

Pei Huan bangkit dari meja kantor dengan malas, lalu menaikkan roknya dengan malas juga. Setelahnya, dia baru menatap Pei Qiqi. "Kebetulan sekali."     

Mata Pei Qiqi masih tertuju pada tubuh dan wajah Pei Huan…     

Wajah Pei Huan masih memiliki nafsu keserakahan yang tampak jelas dan tidak pudar. Dia menatap Pei Qiqi sambil mengaitkan ujung bibirnya, kemudian segera berjalan menghampirinya. Ekspresi Pei Huan yang mulanya tampak malas, seketika berubah menjadi galak. "Pei Qiqi, jangan gunakan khotbahmu untuk mempengaruhiku ke jalan yang benar. Jika kau memiliki hati nurani, kembalikan Perusahaan Pei kepadaku."     

"Aku tidak akan memberikan hasil kerja keras ayahku ke tanganmu dengan sia-sia." Pei Qiqi berdiri di sana, dan aliran darah di sekujur tubuhnya seolah membeku.     

Pei Huan menyunggingkan senyuman sinis di bibirnya. Dia mengeluarkan sebatang rokok tipis dan menyalakannya. Dia menghisapnya dalam-dalam, kemudian menghembuskan asap rokok dari mulutnya ke wajah Pei Qiqi. Setelahnya, dia berkata tanpa sopan santun, "Lantas, apakah kamu bersedia melihat putri ayahmu ditekan di bawah tubuh pria lain dengan mata kepalamu sendiri?"     

Pei Qiqi memandang Pei Huan, lalu berujar sambil menekankan setiap katanya, "Itu adalah pilihanmu sendiri."     

Langkah yang dipilih Pei Huan adalah mengulangi kesalahan terus menerus.     

Bukannya Perusahaan Pei tak bisa membantunya, namun jalan salah yang diambil Pei Huan justru hanya akan menghambur-hamburkan uang perusahaan dalam jangka waktu dua tahun…     

"Ya, semua ini memang pilihanku!" Suara Pei Huan menjadi semakin tinggi, "Siapa yang menyuruh ibuku membesarkan serigala berbulu putih yang tak tahu terima kasih?"     

Pei Qiqi hanya melihatnya tanpa mengatakan apa pun. Bohong kalau dia bilang merasa nyaman.     

Bagaimanapun juga, Pei Huan adalah putri ayahnya. Namun, sekarang... malah menjadi seperti ini!     

Mungkin tatapan Pei Qiqi yang tampak simpatik justru semakin membuat Pei Huan merasa jengkel. Pei Huan tiba-tiba menghirup rokok beberapa kali, kemudian tersenyum. "Jangan merasa bangga diri, Pei Qiqi! Pada akhirnya nanti, tidak ada yang tahu siapa yang bersimpati dengan siapa!"     

"Cukup!" ujar Qin Anlan dengan tidak senang, "Aku tidak suka wanita yang banyak bicara."     

Pei Huan pun tidak berani bicara lagi. Dapat dilihat kalau dia takut pada Qin Anlan.     

Pei Qiqi menatap Qin Anlan dan berkata dengan suara yang terdengar begitu tenang, "Direktur Qin, bisakah kita mengobrol secara pribadi?"     

Qin Anlan tersenyum malas.     

Pei Huan berjalan mendekati Pei Qiqi, lalu berbisik dengan suara rendah, "Pei Qiqi, sebenarnya kita tidak jauh berbeda! Kita sama-sama menjual tubuh untuk hidup! Namun, kuingatkan kau satu hal. Jangan berani-beraninya menggunakan tubuhmu untuk Qin Anlan... Jika hal itu sampai terjadi, apa kau pikir Tang Yu masih menginginkanmu?"     

Pei Qiqi berdiri tegak. "Itu tidak akan pernah terjadi."     

Karena dia adalah orang yang memiliki batas diri.      

Pei Huan terkikik, lalu tertawa semakin keras!     

Begitu dia pergi, Asisten Qin Anlan menutup pintu lagi…     

Masih tertinggal semacam aroma bercinta yang menyebar luas di dalam kantor berukuran besar itu.      

Qin Anlan duduk di sofa dengan santai, seolah-olah hal seperti ini sudah tidak penting. Dia memandang Pei Qiqi dan bertanya, "Ada urusan apa Direktur Pei datang menemuiku?"      

Pei Qiqi berujar, "Aku pikir aku sudah mendapatkan jawabannya."     

Qin Anlan tersenyum, dan memalingkan wajah tampannya ke arah Pei Qiqi. "Direktur Pei benar-benar cerdas."     

"Kau mau menghancurkan KING Entertainment atau Marvel? Atau bahkan aku?" Pei Qiqi perlahan berjalan ke hadapan Qin Anlan. Dia menunduk untuk menatap Qin Anlan, yang lebih rendah karena dalam posisi duduk.     

Qin Anlan tersenyum lagi. "Bagaimana menurut Direktur Pei?"     

"Kau hanya bisa berpikir bahwa Pei Huan adalah kelemahanku." Pei Qiqi berkata tanpa ekspresi di wajahnya. "Tapi, Direktur Qin, kau salah. Aku tidak ada hubungannya dengan Pei Huan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.