Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kekerasan dalam Rumah Tangga terhadap Tang Yu yang Mulia (4)



Kekerasan dalam Rumah Tangga terhadap Tang Yu yang Mulia (4)

0Pei Qiqi memandang Xiao Wen dengan tatapan bertanya-tanya.     
0

Suara Xiao Wen terdengar semakin lirih. "Tuan Shen dari Jin Taihe. Karena identitas beliau cukup terhormat, aku memutuskan untuk mengarahkannya masuk ke kantor Direktur Pei. Beliau baru saja masuk."     

Pei Qiqi menatap Xiao Wen lekat-lekat, lalu dia tersenyum dengan enggan. "Buatkan secangkir teh tieguanyin (Jenis teh oolong) yang paling disukai Ayah dulu, dan bawakan kemari."     

Xiao Wen mengangguk, kemudian membukakan pintu untuknya.     

Pei Qiqi berjalan masuk. Ketika pintu tertutup, matanya tertuju pada sosok yang berdiri di dekat dinding. Dari belakang, perawakannya terlihat sangat tegap dan tinggi. Tidak terlihat sedikit pun kalau usia orang tersebut sudah menginjak kepala lima.     

Mungkin karena mendengar suara langkah kaki Pei Qiqi yang berjalan masuk, Shen Zhongshan, yang semula sedang memperhatikan lukisan wajah Pei Minghe, menoleh perlahan dan melihat Pei Qiqi dalam diam.     

Gadis ini benar-benar tidak mirip dengan Pei Minghe sama sekali, begitu juga dengan penampilannya.     

Pei Minghe adalah orang tua yang baik. Namun tanpa terduga, dia juga membesarkan seorang anak yang keras kepala dan memiliki temperamen kuat seperti ini.     

Shen Zhongshan akhirnya tersenyum. "Bolehkah aku memanggilmu Qiqi?"     

Pei Qiqi memperlihatkan senyuman di wajahnya. Dia berjalan ke arah sofa, lalu mengisyaratkan Shen Zhongshan untuk duduk. "Tentu saja boleh. Lagi pula, Tang Yu juga memanggil Anda Paman."     

Pei Qiqi memperjelas posisinya hanya dalam satu kalimat. Ekspresi Shen Zhongshan pun berubah rumit setelahnya. Setelah mereka duduk, Xiao Wen berjalan masuk dengan membawa secangkir teh. Dia melirik dengan hati-hati, kemudian meletakkan cangkir khusus teh itu dan pergi dari sana.     

Pei Qiqi memandang Shen Zhongshan. "Paman Shen, ini adalah minuman favorit ayah saya dulu."     

Shen Zhongshan menyesapnya sedikit dan tersenyum. "Pei Minghe mendidikmu dengan sangat baik."     

Pei Qiqi menurunkan alis dan pandangannya, lalu tersenyum ringan. "Mungkin."     

Mata Shen Zhongshan tertuju pada wajah mungil Pei Qiqi lekat-lekat. Saat Pei Qiqi mengangkat pandangannya, tatapannya langsung membeku.      

Dia cukup terkejut. Setelahnya, dia tidak tahu harus melakukan apa untuk melepaskan diri dari situasi canggung ini..     

Bagaimanapun juga, Shen Zhongshan adalah orang tua yang perlu dihormati. Terlebih lagi, dia memiliki identitas yang… tidak biasa.     

Sesaat, Shen Zhongshan tidak bisa mengendalikan pikirannya ketika melihat penampilan cantik Pei Qiqi yang seindah lukisan, terutama saat gadis itu menurunkan pandangannya barusan. Shen Zhongshan bahkan memanggil nama Zhao Ke, tetapi suaranya terlalu serak dan lirih.     

Pei Qiqi samar-samar seperti mendengar nama Zhao Ke disebutkan...     

Dia tertegun, lalu mengangkat pandangannya ke arah Shen Zhongshan. "Anda memanggil apa?"     

Pei Qiqi bertanya dengan suara yang tidak jelas, seakan sulit untuk melontarkannya. Dia takut salah mendengar. Tapi, menurutnya lebih baik dirinya memang salah dengar.     

Shen Zhongshan langsung tersadar dari lamunannya. Otot-otot wajahnya agak gemetar. Dia memaksakan sebuah senyuman di wajahnya. "Maksudku, kamu memiliki paras yang tampak mirip dengan mantan istri Tang Zhiyuan. Hanya saja, orang tersebut sudah meninggal."     

Bibir Pei Qiqi bergetar. Karena Shen Zhongshan bisa berkata begitu, sepertinya dia juga mengetahui sesuatu.     

Pei Qiqi terdiam selama beberapa saat...     

Karena dia tidak yakin dengan maksud kedatangan pria di depannya ini. Mungkinkah Shen Zhongshan ingin menggunakan fakta bahwa dirinya adalah putri Zhao Ke untuk membujuknya meninggalkan Tang Yu?     

Shen Zhongshan dapat melihat rasa was-was dari sorot mata Pei Qiqi. Dia tersenyum tak berdaya. "Kamu tidak perlu khawatir. Aku tidak datang kemari untuk memintamu meninggalkan Tang Yu. Selain itu, aku tidak memiliki hak untuk ikut campur dalam hubungan kalian."     

"Lantas, bisakah Anda mengatakan apa tujuan Anda datang kemari?" Pei Qiqi menundukkan kepalanya. "Tidak mungkin hanya untuk minum secangkir teh dengan saya, kan?"     

Shen Zhongshan menghela napas dalam hati. Jika memang benar demikian, mau bagaimana?     

Tetapi, kata-kata semacam ini tidak akan pernah bisa terlontar dari mulutnya…     

Dia memandang Pei Qiqi, lalu berdeham seolah sedang membersihkan tenggorokannya. Dia berkata dengan susah payah, "Semalam, Shen Lian menggila dan sulit diatur. Zhiyuan lah yang memiliki janji temu dengan Tang Yu. Tang Yu sebelumnya tidak tahu bahwa Shen Lian dan aku ada di sana."     

Pei Qiqi memandang sosok orang tua yang berpengaruh di depannya ini. Dia lebih ramah dibandingkan Tuan Lin, dan tidak memiliki mulut yang setajam Tang Zhiyuan. Tetapi, Pei Qiqi juga tahu betul bahwa Shen Zhongshan bukan orang yang sederhana. Jika dia adalah orang yang sederhana, Jin Taihe tidak mungkin mampu menempati peringkat kedua di Kota B atau bahkan di seluruh bagian Cina Utara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.