Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Dia Menutupi Kekurangannya (2)



Dia Menutupi Kekurangannya (2)

0Jadi, apa yang akan agen periklanan lakukan?     
0

Sementara Marvel sendiri bisa mencari seseorang untuk syuting iklan dan menghasilkan uang.     

Fokus utama Marvel adalah pengembangan, sedangkan promosi selalu dilakukan dengan mencari agen umum yang mengurusnya. Jelas, kebanyakan pemimpin perusahaan merasa bahwa menunggu hasil dan mengumpulkan uang adalah pilihan yang efisien.     

"Aku harap semuanya mengerti bahwa kali ini Marvel sedang mencari mitra kerjasama jangka panjang dan perusahaan yang dapat menghadapi persaingan pasar yang kejam bersama Marvel. Jika dibilang sudah cukup puas dengan hasil sebelumnya atau tidak mengerti betul konsep Marvel sejauh ini, aku hanya bisa meminta maaf sebelumnya," ujar Tang Yu tanpa basa-basi.     

Tang Yu tampak tidak terlalu puas dengan kinerja rapat hari ini.     

Seusai berkata demikian, dia langsung bangkit, mengangguk kecil kepada para hadirin, dan berjalan pergi. Xiao Ran segera mengikuti di belakangnya.      

Tidak peduli bagaimana melihatnya, dia tampak harus terburu-buru mendapatkan ide yang sesuai.     

Asisten Wang Ziqi berjalan ke depan meja rapat, lalu perlahan menurunkan kedua tangannya dan menumpukannya pada meja. " Mohon maaf, semuanya. Yang ingin dilihat Tuan Tang hanyalah hasil akhir. Jadi, tolong persiapkan proposal bisnis kalian semua, dan akan ada rapat perbandingan pada Senin depan."     

Orang-orang di ruang rapat mulai mengemasi barang-barangnya dengan malas, terlihat tidak mengindahkan ucapan dari seorang asisten biasa.      

Asisten Wang Ziqi pun tidak memasukkannya ke dalam hati. Yang penting, dia sudah menyampaikan apa yang harus diberitahukannya. Jika ingin mencalonkan diri untuk berpartisipasi, siapa yang berani mencegahnya?     

Pei Qiqi juga mengemasi barang-barangnya dan beranjak pergi bersama Xiao Wen.     

Ketika sampai di depan pintu, dia bertemu dengan Shen Lian.     

Shen Lian melangkah dengan sepatu hak tinggi tujuh incinya, lalu memandang Pei Qiqi dengan tatapan merendahkan. "Proyek ini tidak akan menjadi milikmu."     

"Benarkah?" balas Pei Qiqi dengan lemah lembut, seperti seekor kelinci putih kecil. "Terima kasih atas motivasinya, Manajer Shen."     

Shen Lian berujar dengan suara rendah, "Pandai berbicara tanpa menelaah ucapannya terlebih dahulu bukanlah hal yang baik. Pei Qiqi, selain kamu bisa merayu pria, mulutmu itu mungkin lebih tajam."     

Pei Qiqi masih terlihat polos dan tak berdosa. "Tang Yu menyukai mulutku yang pandai bicara dan tajam. Katanya… sangat menarik."     

Ketertarikan kecil yang terungkap secara tidak sengaja itu sudah cukup untuk membuat Shen Lian marah hingga rasanya mau muntah darah.     

Xiao Wen, yang berada di sebelah, hanya bisa tercengang mendengarnya. Apakah gadis ini adalah Direktur muda Pei yang selalu tampak serius saat bekerja?      

"Mengapa kamu tidak segera pergi?" ujar Pei Qiqi. Dia sendiri juga tidak ingin berlama-lama bersama Shen Lian.     

"Baik." Xiao Wen segera menyahut dan bergegas mengikutinya dengan pikiran yang masih belum sepenuhnya kembali.     

Qin Anlan mendatangi Shen Lian, lalu berujar dengan suara rendah, "Jika aku jadi kamu, aku tidak akan sengaja mempersulitnya! Perlu kamu ketahui bahwa Pei Qiqi sekarang menggunakan kasih sayangnya untuk mengendalikan Tang Yu. Situasi Jin Taihe hari ini akan semakin memburuk. Kamu mungkin bisa bersikap tidak peduli. Tetapi mengingat bahwa kamu adalah pewaris yang selanjutnya, Paman Shen pasti tidak ingin kecewa terhadapmu."     

Shen Lian tampaknya telah kehilangan kemampuan pengendalian dirinya sejak kemunculan Pei Qiqi. Kemampuannya juga telah berkurang amat banyak.     

Dengan begini, Shen Lian benar-benar tidak cocok berkelahi melawan seorang gadis muda yang membanggakan dalam berbagai aspek.     

Ide?     

Begitu Pei Qiqi bertingkah genit di belakangnya, Qin Anlan langsung bisa mendapatkan ide dari dalam pikiran Tang Yu.     

Mengapa Shen Lian tidak mengerti juga?     

Shen Lian memandang Qin Anlan.     

Pria ini dulu pernah sangat mencintainya, mencintainya sampai merendahkan diri serendah-rendahnya, mencintainya sampai rela hanya menjadi pria cadangan yang dimanfaatkan.     

Tapi sekarang, dia berkelahi dengan Tang Yu demi Pei Qiqi. Terlebih lagi, semua orang tahu keributan itu.     

"Qin Anlan, tidakkah kamu merasa sedih ketika memikirkan Pei Qiqi memadu kasih dengan Tang Yu dan melakukan hal-hal pribadi semacam 'itu' bersama Tang Yu?" Shen Lian tersenyum dingin. Dia sengaja memprovokasi Qin Anlan untuk memancing kemarahannya!     

"Kau kira aku seperti dirimu?" Qin Anlan berbalik dan menekan Shen Lian ke panel pintu. Kedua tangan dan kaki Shen Lian dibelenggu olehnya dan dipaku dengan kuat. Mata hitamnya menatap mata Shen Lian. "Jangan mencoba merayuku, karena usahamu akan sia-sia! Aku tidak memiliki apa yang kamu inginkan."     

Shen Lian tertawa terbahak-bahak dan mencondongkan tubuh ke depan. Bibir merahnya yang indah mendekat ke sisi telinga Qin Anlan, lalu dia tersenyum. "Jika dapat dibilang kamu memiliki apa yang aku inginkan?"     

Qin Anlan menatapnya seperti itu. Seringaian dingin muncul di sudut bibirnya…     

Shen Lian, yang kamu inginkan bukanlah aku, tapi Tang Yu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.