Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Benar-Benar Memalukan!!! (4)



Benar-Benar Memalukan!!! (4)

0Tang Yu memandangnya, lalu menghela napas. "Qiqi, kita akan punya anak nanti."     
0

Dokter Mei bilang bahwa mereka melakukannya terlalu sering, sehingga Pei Qiqi tidak bisa hamil.     

Tapi, seandainya mereka jarang melakukannya, mereka khawatir kalau Pei Qiqi tetap tidak bisa hamil.     

"Jalani saja apa yang ada!" Tang Yu tersenyum dan mengusap rambutnya. "Mungkin anak ini juga akan lebih senang kalau begini."     

"Oh," gumam Pei Qiqi, tapi dia masih menggantungkan kepalanya, tampak kecewa.     

Tang Yu menarik Pei Qiqi keluar. Ketika sudah duduk di dalam mobil, dia membelai kepala kecil gadis itu. "Dua hari lagi, aku akan membawa Tang Xin untuk tinggal di rumahku selama beberapa hari, oke?"     

Pei Qiqi baru merasa sedikit senang kali ini. Tang Yu tersenyum, lalu melajukan mobilnya pergi.     

Benar saja, Tang Yu membawa Tang Xin ke rumah beberapa hari setelahnya.     

Sepulang bekerja, Pei Qiqi mengemudikan mobilnya sampai ke Taman Mawar. Begitu dia turun dari mobil, dia langsung mendengar suara Tang Xin, "Qiqi."     

Dia tertegun sejenak.     

Kemudian dia melihat ke arah sumber suara tanpa dia sadari. Dia melihat Tang Xin berlari keluar dari dalam rumah.     

Gadis kecil itu tampak ceria seperti sebelumnya. Hanya saja, rambutnya sudah tumbuh sedikit lebih panjang.     

Tang Xin melambatkan langkahnya saat semakin dekat dengan Pei Qiqi. Dia memandang Pei Qiqi dengan tatapan polos. "Qiqi."     

Gadis kecil itu tidak berani menghampirinya lebih dekat.     

Pei Qiqi tersenyum dan mengulurkan tangannya ke arah Tang Xin, "Kemarilah."     

Tang Xin bergegas ke pelukannya dan memeluknya erat-erat. "Qiqi~"     

Pei Qiqi menundukkan kepalanya dan mengusap rambut pendek Tang Xin. "Cepat masuklah, di luar panas."     

Tang Xin tetap tidak bergerak. Suaranya terdengar tertekan, "Qiqi, apakah kamu tidak menyalahkanku?"     

"Mana mungkin aku menyalahkanmu?" Pei Qiqi menariknya ke dalam. Wajah mungil Tang Xin masih dipenuhi semburat merah karena merasa malu.     

Sementara itu, kakak laki-lakinya sedang duduk di sofa dengan ekspresi yang acuh tak acuh.     

Tang Xin menarik Tang Yu dan berkata, "Kak, kenapa kamu tidak bermain piano saja? Alunan musik Alice itu sangat bagus."     

Setelah berkata begitu, dia memandang Pei Qiqi untuk menyenangkan hatinya. "Qiqi, tahukah kamu? Kakak baru mempelajari permainan piano ini untuk persiapan saat melamarmu nanti."     

Pei Qiqi melirik Tang Yu.     

Tuan Tang, yang mengenakan pakaian rumahan yang kasual, memandang Tang Xin dengan acuh. "Banyak bicara."     

Mana mungkin Tang Yu tidak tahu kalau Tang Xin saat ini sedang berusaha mengambil hati Pei Qiqi? Oleh karena itu, dia tidak sabar memberitahu Pei Qiqi semua yang dia ketahui.     

Dia merasa marah namun juga lucu. Tapi, dia tetap berjalan menuju piano dan duduk di sana. Jari-jarinya yang ramping turun menyentuh tuts-tuts piano. Dia menoleh ke arah Pei Qiqi, kemudian perlahan-lahan memainkan piano.     

Pei Qiqi sebenarnya sudah mendengar lagu ini berkali-kali, termasuk saat hubungan mereka dalam kondisi terburuk. Namun dia tidak pernah berpikir bahwa Tang Yu khusus mempelajarinya untuk dirinya.     

Hati Pei Qiqi melunak, dan ada perasaan yang tak terlukiskan.     

Tubuh kecil Tang Xin terasa lelah, lalu menghampiri Pei Qiqi. Dia merentangkan kedua tangan kecilnya untuk memeluk lengan Pei Qiqi, seperti gadis kecil yang menyedihkan, "Qiqi, aku tidak ingin kamu menyelamatkanku. Aku hanya merasa…"     

Dia masih muda, dan tidak bisa melontarkan kata-kata yang bagus.     

Tapi Pei Qiqi mengerti.     

Bagaimana mungkin dia menyalahkan Tang Xin?     

Bagaimana mungkin dia tidak mengerti rasa sakit kehilangan sesosok ibu? Itu di luar kendalinya. Sebelumnya Tang Xin benar-benar memiliki sosok nyata seorang ibu, namun kemudian dihancurkan olehnya.     

"Tang Xin, bisakah kamu memaafkanku?" Pei Qiqi bertanya dengan serius.     

Tang Xin memejamkan matanya, membenamkan dirinya ke dalam pelukan Pei Qiqi, dan mengangguk dengan penuh semangat.     

"Qiqi, kamu jangan menghindariku." Gadis kecil itu semakin merasa tidak aman.     

Sebenarnya dia sendiri juga tidak tahu... Tang Yu adalah kakak laki-lakinya, dan Qiqi adalah kakak perempuannya, tapi entah mengapa dia justru ingin lebih dekat dengan Qiqi.     

Meskipun kakak laki-lakinya baik, namun Tang Xin selalu takut padanya.     

Ada beberapa hal yang dia ingin bicarakan dengan Qiqi saja.     

Saat ini, dia juga merasa malu karena sudah marah waktu itu.     

Suara Pei Qiqi terdengar begitu lembut, "Tentu saja, mana mungkin aku menjauhi Tang Xin? Tang Xin-ku yang sangat imut ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.