Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Qiqi-nya Sebenarnya Sangat Cerdas (3)



Qiqi-nya Sebenarnya Sangat Cerdas (3)

Pei Qiqi mengangkat pandangannya, lalu menunjukkan senyuman tulus dan lebar. "Perasaan Direktur Qin sangat tepat."     

Xiao Wen tercengang!     

Para staf Qin Anlan juga merasa luar biasa tidak nyaman. Direktur Pei ini terlalu blak-blakan sekali!     

Untungnya, Qin Anlan tidak memasukkannya ke dalam hati, dan hanya tersenyum.     

Beberapa saat kemudian, dia memandang Pei Qiqi dengan tatapan penuh arti. "Direktur Pei, mungkin kejutan hari ini jauh lebih besar dari yang kamu pikirkan."     

Pei Qiqi jelas tidak tahu kalau Tang Yu telah menanggung seluruh Keluarga Lin demi menikah dan hidup bersama dengannya.     

Sebenarnya mengurus satu Perusahaan Shengyuan saja sudah cukup melelahkan, apalagi ditambah mengurus Perusahaan Lin, yang sama-sama memusingkan.     

Perusahaan Lin berbeda dengan Shengyuan. Tidak seperti Shengyuan, yang secara keseluruhan merupakan perusahaan tipe baru dengan manajemen yang sangat terpadu, Perusahaan Lin memiliki dasar yang kuat dan tidak mudah goyah. Selain itu, cabangnya pun beragam. Mereka memiliki banyak anak perusahaan. Ada yang sedang berkembang dengan baik, seperti Marvel, dan ada juga yang masih belum berkembang karena sedang menghadapi transformasi. Jika tidak, sebagian besar dari anak cabang akan bangkrut.     

Semua ini membutuhkan banyak usaha. Lin Jinrong harus mewarisi bisnis keluarga secepatnya setelah dia lulus, karena kondisi kesehatan Ayah Lin sedang tidak baik.     

Tidak ada cara lain lagi sekarang. Maksud Kakek Lin sangat jelas, yaitu membuat Tang Yu turun tangan untuk menanganinya.     

Tang Yu bersedia terjun langsung secara sukarela. Tapi, Pei Qiqi tidak tahu sama sekali akan hal ini.      

Ketika lift tiba di lantai tujuan, Qin Anlan bersikap jantan, membiarkan Pei Qiqi berjalan lebih dulu.     

Pei Qiqi berjalan cepat dan berbisik kepada Xiao Wen, "Hati-hati dengan dia. Dia punya niat buruk."     

Tak disangka, Xiao Wen malah menggodanya. "Kabar bahwa Direktur Qin berkelahi karena kamu memang benar, Direktur. Dia rela tulang rusuknya patah begitu saja."     

"Apa kamu pikir dia melakukannya karena aku?" Pei Qiqi mendengus pelan, "Dia seperti itu karena Shen Lian."     

Xiao Wen terdiam. Dia barusan melihat dengan sangat jelas bahwa ada antusiasme yang berbeda dalam sorot mata Qin Anlan saat memandang Direktur Pei-nya.     

Namun, Direktur Pei tidak memiliki maksud sampai ke arah ini. Terlebih lagi, hubungannya dengan Tuan Tang telah kembali membaik, jadi Xiao Wen pun tidak banyak bicara mengenai masalah ini.     

Qin Anlan sendiri tidak tahu sama sekali kalau apa yang dilakukannya ini tidak berdampak baik.     

Pei Qiqi memasuki ruang rapat Marvel di bawah bimbingan orang yang ditugaskan secara khusus untuknya. Ada sekitar belasan orang yang sudah duduk di ruang rapat berukuran besar itu. Pei Qiqi mengenal beberapa dari mereka. Tentu saja, yang paling tidak asing lagi adalah Shen Lian dan orang-orang dari Jin Taihe.     

Jin Taihe adalah bisnis keluarga yang memiliki perkembangan cukup besar, sedangkan Shen Lian adalah pewaris tunggal dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu, semua orang membiarkannya duduk di kursi kehormatan utama di sisi kanan.     

Ketika Pei Qiqi berjalan masuk, Shen Lian hanya melihatnya sekilas, tanpa mengucapkan apa pun.     

Qin Anlan tidak terkejut melihat Shen Lian ada di sana. Tentu saja, tidak ada sapaan khusus padanya. Sebaliknya, dia malah duduk di ujung bersama Pei Qiqi, tanpa menghindari kecurigaan orang lain.     

Tatapan Shen Lian tertuju ke wajah Qin Anlan, lalu dia berujar dengan suara berat. "Tempat duduk Direktur Qin sepertinya berada di depanku."     

Suara Qin Anlan terdengar malas, "Apa status Manajer Shen sampai mengingatkanku?"     

Shen Lian terkena skakmat oleh kata-katanya sendiri, yang sebenarnya hanya sekedar untuk basa-basi. Dia pun merasa malu dalam situasi canggung ini, jadi lebih baik dia diam saja.     

Qin Anlan pun tidak mempersulitnya lagi.     

Dia bukanlah tipe pria yang bisa diperintah sesuka hati oleh seorang wanita, sedangkan Shen Lian selalu berpikir, apa artinya jika mereka pernah tidur bersama?     

Apa wanita itu juga masih mengira kalau Qin Anlan bisa patah hati karena penolakan cintanya di masa lalu dan tetap tidak bisa melupakannya sampai detik ini?     

Qin Anlan diam-diam tersenyum dingin. Tapi, hal itu tidak lepas dari pandangan Pei Qiqi.      

Pria itu sedang tertawa, menertawakannya… yang terlihat bodoh.     

Ternyata, Pei Qiqi juga bisa bergosip.     

Shen Lian melepaskan Qin Anlan, tapi bukan berarti dia akan melepaskan Pei Qiqi     

Orang-orang Marvel masih belum muncul saat ini. Shen Lian mengambil kesempatan untuk menyindir Pei Qiqi, "Sebelumnya, Marvel dan Perusahaan Pei menghadapi keributan yang begitu besar. Aku pikir kasus ini akan menjadi bantuan yang dapat diperoleh Perusahaan Pei tanpa memerlukan banyak usaha, tapi tanpa terduga…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.