Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tang Yu Ingin Menikah (1)



Tang Yu Ingin Menikah (1)

0Tang Yu tidak perlu tinggal di rumah sakit lagi, karena hubungannya dengan Pei Qiqi sudah baik-baik saja.     
0

Selain itu, rumah sakit tidak selalu memiliki kenyamanan seperti di rumah… Mengingat bahwa perawat dapat masuk ke ruangannya kapan saja, dan dia harus mengunci pintu terlebih dulu setiap ingin mencium Pei Qiqi, itu rasanya tidak nyaman sekali!     

Tang Yu keluar dari rumah sakit di sore hari. Tanpa mengganggu siapa pun, dia langsung menyuruh sopir pribadi untuk datang menjemputnya.     

Satu malam kemudian, dia sudah tidak terlalu kesakitan. Entah karena pemulihan lukanya memang cukup baik atau karena ada Pei Qiqi di sisinya. Luka memar di punggungnya juga sudah banyak memudar.      

Mobil RV hitam melaju sampai ke Taman Mawar. Sopirnya, Paman Zhao, ingin membantu menopang Tang Yu berjalan, namun Tang Yu mengibaskan tangannya dengan pelan. "Aku baik-baik saja. Kamu istirahatlah dulu."     

Paman Zhao pun pamit undur diri.     

Ketika dia baru beranjak pergi, Tang Yu melirik Pei Qiqi. "Tidak berniat membantu menopangku?"     

"Paman Zhao baru saja bilang bahwa dia ingin membantu menopangmu, tetapi kamu menolaknya." Meskipun dia menjawab ucapan Tang Yu seperti itu, tapi dia masih menghampirinya dan membantu menopangnya berjalan dengan lembut.     

Tang Yu menyerahkan setengah dari berat badannya pada Pei Qiqi. Mereka berjalan ke lantai atas dengan posisi seperti ini. Tang Yu masih perlu istirahat untuk pemulihan selama dua hari. Dia tidak harus selalu berbaring di tempat tidur, tetapi dia tidak bisa berdiri untuk waktu yang lama. Dia juga tidak bisa melakukan kegiatan berat yang mengeluarkan banyak energi.     

Itulah yang Kepala Dokter He katakan!!!     

Tang Yu duduk di sofa dengan alis yang saling bertaut. Pei Qiqi segera menggulung kemejanya dengan hati-hati, lalu pelan-pelan memeriksa luka di punggungnya.     

"Apakah sakit?" Tangan kecilnya menyentuh lembut.     

"Ya," jawab Tang Yu, "Bantu aku ambilkan obatnya."     

Seusai berkata demikian, dia berbaring tengkurap.     

Pei Qiqi setengah berlutut di sampingnya, dan mengangkat sweater dari belakang punggung Tang Yu. Dia mengambil obat salep herbal berwarna hijau di ujung jarinya, lalu mengoleskannya ke punggung Tang Yu dengan hati-hati. Dia melakukannya dengan sangat hati-hati karena takut menyakitinya.     

"Sudah selesai." Pei Qiqi menurunkan kembali sweater Tang Yu, yang menunjukkan setengah bagian tubuhnya, lalu berujar dengan lirih.     

Tapi Tang Yu sudah meraih lengan kecilnya dan menariknya dengan keras. Tubuh Pei Qiqi langsung terjatuh di atas sofa yang empuk.     

Kemudian, dia ditekan di bawah tubuh pria itu…     

Rambut hitamnya tergerai berantakan di tempat tidur, seolah-olah dia berjuang tanpa harapan.     

Tang Yu memandang wajah secantik lukisan dan menyegarkan itu. Ada kelembutan yang tak terlukiskan di hatinya.     

Setelah perjuangan yang telah mereka lalui selama ini, akhirnya Tang Yu dan Pei Qiqi memutuskan untuk bersama.     

"Qiqi, apakah kamu benar-benar sudah memikirkannya dengan baik-baik?" Suaranya terdengar begitu panas. Dia semakin menundukkan kepalanya. Bibirnya yang tipis menyentuh bibir mungil Pei Qiqi, dan mengecupnya dengan lembut.     

Dia sengaja menggodanya seperti ini, untuk memancing hasrat Pei Qiqi.     

Bibir merah gadis itu sedikit terbuka dengan sentuhan memohon. Pei Qiqi melihatnya dengan tatapan menyedihkan.     

"Qiqi, apakah kamu ingin aku menciummu?" Tang Yu menenggelamkan dirinya lebih rendah, dan mendekat ke sisi telinga Pei Qiqi.     

Pei Qiqi menggigit bibir bawahnya. "Tidak!"     

Tang Yu terkekeh pelan dan hendak bangun, namun Pei Qiqi segera mengaitkan kedua tangannya ke leher Tang Yu.     

Lengan kecil yang lembut itu bergesekan dengan kulit leher Tang Yu, dan membawa semacam perasaan yang membuat hatinya melunak.     

Tang Yu menundukkan kepalanya. Ujung hidungnya menyentuh hidung mungil Pei Qiqi. Suaranya terdengar sangat serak sekali, "Apa kau menginginkan ciumanku?"     

Pei Qiqi memejamkan matanya, dan ekspresinya tampak begitu rapuh. Dia membiarkan Tang Yu melakukan apa pun yang pria itu inginkan.     

Tang Yu memperhatikannya. Seluruh darah di tubuhnya sudah mendidih, namun dia masih berusaha menahan diri dan sengaja menggoda Pei Qiqi. "Qiqi, kamu bisa datang sendiri."     

Setelah berkata begitu, dia tiba-tiba bangkit, lalu duduk di sofa dengan raut wajah yang berwibawa. Penampilannya terlihat sangat datar dan serius.     

Namun, pengendalian diri seperti itu semakin bisa membangkitkan hasrat Pei Qiqi.     

Pei Qiqi berbaring sebentar. Kemudian dia menggigit jari kelingkingnya…     

Haruskah dia memakan Tang Yu atau tidak!     

Meskipun cukup memalukan, namun pada akhirnya dia tetap merangkak ke pelukan Tang Yu tanpa menahan diri lagi.     

Wajah kecilnya mendongak menatap dagu Tang Yu yang cerah dan bersih. Dia memberikan gigitan kecil dulu, lalu gigitan ringan lagi. Pei Qiqi menciumnya secara perlahan, seperti gadis kecil yang sedang makan permen… dan menikmati setiap rasa manisnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.