Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Berdamai (6)



Berdamai (6)

0"Tang Yu, bisakah kita benar-benar bersama?" Dalam kegelapan, suara Pei Qiqi terdengar lembut dan rapuh.     
0

Tang Yu mengulurkan tangannya untuk membelai kepala kecil gadis itu. Dagunya bertumpu pada bagian atas kepala Pei Qiqi. "Ya, Nona Pei."     

Pei Qiqi menggesek-gesekkan wajahnya ke Tang Yu dengan menggemaskan, dan hanya mendesah berat. Kemudian dia tidak mengatakan apa pun.      

Wajahnya menempel di lengan Tang Yu yang hangat. Punggungnya juga merasakan kehangatan yang tak terkira.     

Dia ingin menangis lagi. Suaranya terdengar begitu sumbang dan serak, "Tang Yu, aku pikir aku sangat egois."     

Tang Yu memeluknya lebih erat, memeluk sosok kecil di pangkuannya. Dia menciumnya lagi dan lagi. "Aku justru berharap kamu dapat sedikit lebih egois."     

Pei Qiqi berbalik dan memeluk Tang Yu, seperti anak kecil.     

"Sudah besar, tapi masih bertingkah seperti anak kecil." Suara Tang Yu begitu lembut. Dia menunduk, melihat kepala kecil gadis itu.     

Suara Pei Qiqi terdengar tidak terlalu jelas di dalam pelukannya, "Tang Yu, aku hanya ingin merasakan kehangatanmu."     

Tang Yu tidak berbicara lagi. Dia hanya memeluk Pei Qiqi dan mencium lehernya yang jenjang.     

Ketika Pei Qiqi hampir tertidur, Tang Yu menempelkan bibirnya ke daun telinga Pei Qiqi dan berbisik dengan suara rendah, "Qiqi, terima kasih telah begitu berani."     

Pei Qiqi terbangun. Dia memeluk Tang Yu lebih erat lagi, dan semakin menenggelamkan tubuhnya di dalam pelukannya. Gadis ini banyak bergerak.     

"Qiqi, jika kamu terus seperti ini, aku tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi selanjutnya." Tang Yu menepuk-nepuk tubuh gadis kecil yang tidak bisa diam itu.      

Namun Pei Qiqi masih menjeratnya dan bahkan semakin menjadi-jadi…     

Tang Yu merasa sangat tertekan, manis, tapi juga masam…     

Beberapa saat kemudian, Tang Yu membujuknya, "Qiqi, duduklah dengan baik, ya?"     

"Tidak mau!" Pei Qiqi tersenyum muram di pelukan Tang Yu. Tangan kecilnya bergerak naik turun untuk memprovokasi dan menggoda pria itu…     

Tang Yu akhirnya menyadari kalau Pei Qiqi sengaja melakukannya.     

"Qiqi." Dia memanggil namanya dengan suara serak. Di matanya yang hitam pekat, tampak kejernihan khas pria saat gairahnya memuncak.     

Begitu Pei Qiqi melihatnya, kedua kakinya seketika terasa lemas, kemudian dia memeluknya dengan nakal. "Tang Yu, kamu terluka."     

"Sudah tahu begitu, kamu masih menggodaku seperti ini." Tang Yu menggigitnya dengan marah. Sebenarnya dia sangat menginginkan Pei Qiqi sekarang.     

Bayi yang sulit diatur itu mendekat ke telinga Tang Yu dan mengatakan sesuatu selama beberapa saat, lalu pria yang terluka itu semakin tidak bisa tidur lagi.     

Tang Yu memandang Pei Qiqi dengan matanya yang jernih, lalu mencubit pipinya yang gembil. "Jangan mengingkari hutangmu nanti!"     

Pei Qiqi hanya mengerang dan memeluknya lagi.     

…. Tang Yu, jika aku masih bisa bersikap acuh tak acuh setelah melihat kamu berkelahi dengan Qin Anlan, dan ketika kamu menerima hukuman kedisiplinan keluarga yang diberikan Tuan Lin, kupikir… aku seharusnya tidak cukup mencintaimu.     

Aku telah kembali sekarang.     

Dan kamu masih mencintaiku!     

Pei Qiqi jatuh ke pelukan Tang Yu. Tangan kecilnya menyentuh wajah Tang Yu dengan lembut, kemudian dia menguburkan diri ke dalam pelukan Tang Yu lagi.     

"Tang Yu, kita akan hidup bersama dengan Tang Xin di masa depan, oke?"     

Tang Yu mengulurkan tangannya untuk membelai rambut panjang Pei Qiqi. Dia bergumam ringan untuk mengiyakan.     

Saat dia menundukkan kepalanya lagi, Pei Qiqi sudah tertidur…     

Benar-benar anak kecil ini.     

Sebenarnya, Pei Qiqi selalu berpura-pura dewasa, tetapi dia tetaplah gadis yang baru berusia 21 tahun. Jadi, dia bisa dianggap masih anak-anak.     

"Qiqi, maafkan aku." Tang Yu memeluknya.     

Maaf karena telah memperlakukanmu dengan sangat buruk sebelumnya!     

Keesokan paginya.     

Kakek Lin datang untuk melihat keadaan cucunya yang terluka parah. Seorang perawat membukakan pintu untuknya dan berujar lirih, "Tuan Tang masih belum bangun."     

Belum bangun.     

Bukan belum bangun seorang diri, melainkan juga sedang memeluk seorang gadis kecil. Keduanya tidur nyenyak bersama.     

Lin Yun juga datang kemari bersama Kakek Lin. Kedua orang itu benar-benar tidak menduga akan mendapati adegan seperti ini.     

Namun, mereka berdua telah memiliki banyak pengalaman di berbagai situasi, dan tentunya tidak mudah terkena tipu daya. Setelah melihat pemandangan ini, mereka langsung dapat menebak mengapa Tang Yu bersikeras dirawat di rumah sakit.     

Jelas-jelas hanya untuk menjalankan trik melukai diri sendiri demi mendapatkan apa yang dia inginkan!!!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.