Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Berdamai (3)



Berdamai (3)

0Tidak mudah bagi Tang Yu untuk bisa menangkap Qiqi-nya. Tidak mudah pula bagi Pei Qiqi untuk bersedia datang menjenguk Tang Yu.     
0

Tang Yu menyandarkan wajahnya ke bahu Pei Qiqi. Suaranya terdengar rendah dan serak, "Qiqi, jangan melarikan diri!"     

Pada saat ini, suara Tang Yu terdengar begitu rapuh. Satu tangannya memeluk Pei Qiqi, dan tangan yang lain membelai rambut panjang gadis itu. "Kamu harus percaya bahwa aku mengalami lebih banyak kesulitan dan penderitaan dibandingkan dirimu. Posisiku lebih sulit dibandingkan kamu saat di hadapan ibuku dan keluarga besar Lin."     

Jari-jarinya mengusap kepala Pei Qiqi dengan lembut. "Namun, aku tidak mau hidup tanpamu. Entah itu Sun Feifei atau Li Feifei, aku tidak menginginkan mereka semua."     

Tang Yu jarang mengungkapkan emosinya seperti ini. "Aku tahu bahawa ibuku datang menemuimu, tetapi dia tidak menentang hubungan kita lagi sekarang. Tentu saja, dia juga tidak bisa mengatakan bahwa dia menyetujui kita."     

Tubuh Pei Qiqi membeku di pelukan Tang Yu. Dia hampir tidak berani mempercayai apa yang sedang Tang Yu katakan.     

"Mungkin Kakek memukuliku karena dia malu dan marah besar, hingga tidak bisa berbuat apa-apa kepadaku." Tang Yu tersenyum pahit. Dia menangkup wajah Pei Qiqi dan menatapnya dengan serius. "Qiqi, aku tidak pernah melakukan hal bodoh selama ini. Mendapatkan pukulan seperti ini adalah pertama kalinya bagiku."     

Berkelahi dengan Qin Anlan juga adalah pertama kalinya.     

Begitu banyak pengalaman pertama yang dia jalani demi seorang gadis bernama Pei Qiqi.     

"Qiqi, jika kamu melarikan diri, aku tidak tahu... berapa lama aku bisa bertahan." Tang Yu menatapnya dengan sorot mata yang dalam dan serius.     

Dia mengakui bahwa ini adalah ancaman. Meskipun cukup jahat, tapi... itu perlu!     

Pei Qiqi melihat Tang Yu dengan tatapan tak berdaya di matanya. "Tang Yu, aku belum memikirkan mana yang terbaik."     

"Kalau begitu, sekarang pikirkanlah baik-baik!" Tang Yu Dia menepuk-nepuk kepala kecil Pei Qiqi dan berkata dengan lebih murah hati.     

Pei Qiqi justru ingin menangis.     

Jika dipikirkan sekarang, apakah Tang Yu akan membiarkan Pei Qiqi menyesalinya?     

Tapi Pei Qiqi benar-benar merasa kasihan padanya. Pasti sangat menyakitkan dipukuli begini, kan?     

Saat Pei Qiqi bergerak sedikit, Tang Yu langsung mendesis menahan sakit dengan alis yang mengernyit.     

"Apa sakit?" Hati Pei Qiqi seketika luluh. Tangan kecilnya menyentuh punggung Tang Yu dengan lembut, dan dia bertanya dengan suara rendah.     

Saat ini, rambut panjangnya terurai. Pei Qiqi mengenakan celana jins ketat yang dipadukan dengan sweater abu-abu di bagian atasnya. Penampilannya begitu menyegarkan tak terkira, namun juga menarik perhatian orang lain. Ini bukan lagi 'Direktur Pei' yang itu, melainkan Qiqi, Qiqi milik Tang Yu.     

Tang Yu setengah duduk dan bersandar di kepala tempat tidur. "Tidak sakit setelah kamu datang kemari."     

Semburat merah langsung menghiasi wajah Pei Qiqi tanpa bisa ditutupi… Perubahan kecil itu seketika membangkitkan kasih sayang yang tulus orang lain yang melihatnya.      

Perasaan Tang Yu tergerak. Tangannya terulur untuk mencubit dagu kecil Pei Qiqi, dan menggodanya. "Pei Qiqi, wajahmu memerah."     

Pei Qiqi memalingkan mukanya. Dia mendengus pelan. "Padahal sedang kesakitan seperti ini, tapi masih bisa-bisanya berpikir begitu."     

Tang Yu hanya ingin bercanda dengannya, namun Pei Qiqi mengatakan kalimat itu sambil menangis.     

Kemudian tubuh kecilnya meringkuk di dalam pelukan Tang Yu, menangis seperti seekor udang kecil.      

Hati Tang Yu melembut dan tak berdaya. Telapak tangannya yang besar menyentuh wajah mungil gadis itu. "Pei Qiqi, kamu bukan anak kecil lagi. Kamu akan ditertawakan orang lain kalau menangis seperti ini."     

Pei Qiqi bersandar di pelukan Tang Yu tanpa malu-malu lagi. Wajahnya menekuk ke dada Tang Yu, yang mana tepat di atas perutnya.     

Rambutnya yang halus membuat Tang Yu merasa sedikit gatal dan juga gelisah.     

Suaranya terdengar begitu serak tak terkira, "Qiqi…"     

"Aku sedang menangis." Pei Qiqi berbicara teredam dengan suara yang kekanak-kanakan. Kemudian dia mengubur dirinya lebih dalam lagi.     

Tang Yu memikirkan proyek pengembangan besar Shengyuan dalam benaknya. Dengan begitu, dia tidak menjambak rambut Pei Qiqi dan memaksa mulut kecilnya melakukan sesuatu yang tak patut diungkapkan dengan kata-kata untuk dirinya.     

Dasar bajingan kecil ini!     

"Qiqi, akulah yang terluka. Kenapa kamu yang menangis!" Tang Yu tertawa dengan kesal, lalu akhirnya meraih Pei Qiqi dan menariknya keluar.      

Pei Qiqi bersandar di dada Tang Yu sambil menatapnya lekat-lekat… Raut wajahnya ini membuat Tang Yu benar-benar ingin membunuhnya.     

"Aku hanya ingin menangis." Pei Qiqi meringkuk di sisi tubuh Tang Yu, seperti anak kucing yang menyedihkan. Dia memeluk tubuh kecilnya sendiri di pelukan Tang Yu dengan begitu menggemaskan. "Tang Yu, jangan terlalu baik padaku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.