Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Trik Melukai Diri Sendiri untuk Mendapatkan Kepercayaan Orang Lain (3)



Trik Melukai Diri Sendiri untuk Mendapatkan Kepercayaan Orang Lain (3)

0Kemarahan Kakek Lin yang begitu besar ini membuat yang lain bergidik ngeri. Tidak peduli apa pun, pada akhirnya mereka tetap merasa ketakutan hingga jantung mereka berdetak kencang.     
0

Kakek Lin memandang Tang Yu dan memberi perintah, "Jelaskan!"     

Tang Yu menurunkan alis dan pandangannya. Terlepas dari kemarahan Kakek Lin, dia masih menunjukkan senyuman tipis di wajahnya. "Tidak ada yang perlu dijelaskan untuk masalah ini."     

Masih berani menjawab?     

Kakek Lin benar-benar marah besar hingga matanya melotot tajam.     

Tang Yu terkekeh pelan. "Aku berkelahi dengan Qin Anlan. Aku juga yang memaksa Pei Qiqi untuk pergi ke hotel bersamaku."     

Dia mengangkat pandangannya untuk menatap Kakek Lin. "Selain itu, aku mungkin juga telah membuat perut Pei Qiqi membesar."     

Lin Yun dan ibu Lin Jinrong, yang berada di samping, tidak sanggup untuk mendengar lebih banyak lagi. Mereka ingin keluar dari sana…      

Biarkan orang tua ini melampiaskan amarahnya yang memuncak kepada cucunya yang kurang ajar!      

Namun Kakek Lin langsung mencaci maki mereka dengan dingin, "Mau pergi ke mana? Tidak bisa mendidik anak dengan baik, tapi masih berani melarikan diri."     

Kedua wanita itu tidak punya pilihan lain, dan juga tidak berani beranjak pergi lagi. Mereka berdiri di samping dan mendengarkan teguran Kakek Lin.     

Kakek Lin merasa tergelitik dalam hati saat mendengar perkataan cucu kesayangannya yang luar biasa dan tidak bisa dibandingkan dengan siapa pun.     

Apakah menghamili seorang gadis adalah sesuatu yang membanggakan!     

Siapa gadis itu? Apakah Tang Yu lupa siapa ibunya?     

Kakek Lin sebenarnya merasa senang saat mendengar Tang Yu berkata 'membuat perutnya membesar', tetapi dia takut membuat Lin Yun tidak nyaman mendengarnya... Jika dia tidak keberatan, dia pasti sudah menerima Pei Qiqi sejak awal!     

Oleh karena itu, Kakek Lin memutuskan untuk menggunakan kedisiplinan keluarga!     

Sebuah tongkat panjang setebal lengan diserahkan oleh ayah Jinrong dengan kedua tangannya…     

Ayah Lin Jinrong menatap Tang Yu dalam-dalam. Huft, metode kedisiplinan keluarga ini terakhir kali digunakan 30 tahun yang lalu!     

Entah apakah tangan Kakek Lin masih terbiasa melakukannya atau tidak.     

Selain itu, Tang Yu kemungkinan besar belum beristirahat dari semalam. Bisakah dia bertahan dari pemukulan hari ini?     

Namun, ayah Lin Jinrong tidak berani membangkang perkataan Kakek Lin. Dia hanya bisa berdiri di samping dalam diam.     

Lin Yun tercengang.     

Perlu diketahui bahwa tongkat kayu tersebut setebal lengan. Sedangkan Tang Yu adalah anak tercintanya!     

Bagaimana mungkin dia rela membiarkan Tang Yu menderita karena dipukuli dengan benda menyakitkan seperti ini? Tanpa memedulikan hal lain lagi, Lin Yun segera ke depan dan memohon. "Ayah, ini tidak baik."     

"Kalau begitu, apakah tidur dengan gadis dari Keluarga Pei itu adalah tindakan yang baik?" Kakek Lin semakin terbakar amarah dari sebelumnya. Dia menyingkirkan Lin Yun begitu saja.     

Lin Yun terkena imbas amarah Kakek Lin demi melindungi putranya!     

Lindungi saja terus, maka dia akan punya cucu besok!      

Kakek Lin memukul Tang Yu dengan sepuas hati… dan tanpa ada yang menahannya sama sekali!     

Hanya dengan tiga pukulan saja, tongkat kayu setebal lengan ini sudah cukup membuat punggung Tang Yu lebam-lebam dan membiru.     

Meskipun Tang Yu hanya menderita luka memar di kulit luar saja, namun dia tetap harus dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan. Lin Yun menyeka air matanya dan menyuruh Meng Qingcheng untuk membantunya berjalan keluar.     

Lin Yun masih ada di sana, dan Kakek Lin memandangnya. Setelah saling terdiam untuk sementara waktu, dia baru berujar, "Yun Yun, tidak ada siapa pun di sini sekarang. Apakah ada sesuatu yang ingin kamu katakan pada Ayah?"     

Lin Yun mengangkat pandangannya. Tampak masih ada sedikit bekas air mata di sana.     

Dengan melihat penampilan Lin Yun yang seperti itu, hanya seorang ayah yang bisa memahaminya. Putrinya itu memendam keluhan.     

Kakek Lin diam-diam menghela napas berat. Dia mengulurkan tangan untuk menyeka air mata putrinya, kemudian menegurnya, "Lihat, mau menjadi seorang nenek, tapi masih bercucuran air mata seperti seorang gadis kecil. Padahal saat masih muda, kamu tidak serapuh ini."     

Bagaimanapun juga, Lin Yun tetaplah putri kecilnya. Mana ada alasan baginya untuk tidak terluka?     

Tapi tidak peduli seberapa menyakitkan itu, dia harus tetap rasional.     

Kakek Lin menghela napas pelan. "Aku tahu Tang Yu bisa melakukan ini. Dia pasti telah meyakinkanmu. Yang tersisa adalah aku, orang tua yang keras kepala dan memiliki pemikiran yang rasional!"     

Mata Lin Yun memerah, dan dia tidak mengatakan apa-apa.     

Kakek Lin menghela napas lagi. "Kamu, aku, dan semua orang dapat melihat bahwa Tang Yu tidak bisa melepaskannya. Aku tidak bisa mengatakan apa-apa lagi karena kamu setuju. Hanya saja, aku jelas merasakan keluhanmu. Memukul Tang Yu beberapa kali bukan tidak adil untuknya! Siapa suruh dia mempersulit ibunya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.