Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Bertarung Sengit Untuknya, Luar Biasa! (4)



Bertarung Sengit Untuknya, Luar Biasa! (4)

0Qin Anlan sebenarnya ingin memeluknya. Bahkan tak masalah meskipun dia hanya memeluk Pei Qiqi dan tidak melakukan hal yang lebih jauh. Setidaknya, memeluknya seperti ini saja sudah lebih dari cukup.     
0

Dia benar-benar melakukan apa yang dipikirkannya.     

Dia memeluk Pei Qiqi bukan hanya karena keinginannya semata, melainkan juga karena alasan lain. Dia ingin melihat reaksi Tang Yu saat dirinya memeluk Pei Qiqi sekarang.      

Bukankah itu menarik...     

Adapun hasratnya untuk memiliki Pei Qiqi, dia tidak ingin memperbesarnya, dan tidak ingin memikirkannya lebih dalam.     

Karena dia tidak ingin… tidak ingin jatuh cinta pada seorang wanita.     

Sebuah lengan tiba-tiba melintasi pinggang Pei Qiqi, kemudian dia ditarik ke dalam pelukan yang hangat.     

Pei Qiqi pun sontak tertegun dibuatnya.     

Qin Anlan memang laki-laki terkutuk pembawa bencana.     

Semua orang yang hadir di sana tercengang...     

Sementara itu, setelah berhenti sejenak karena terkejut, Tang Yu berjalan lebih cepat, dan sudah tiba di sini hanya dalam beberapa langkah. Dia meraih lengan Pei Qiqi dengan satu tangan dan menariknya ke sisinya.     

Pei Qiqi terbanting ke dalam pelukan Tang Yu. Dia merasakan pelukan Tang Yu yang cukup keras.     

Kemudian, kepala kecilnya ditekan oleh Tang Yu, dan wajah kecilnya terkubur di bahu pria itu, dengan hembusan napasnya yang membara di atas Pei Qiqi.     

Pei Qiqi ingin bangun, tetapi Tang Yu menekan kepala kecilnya dengan kuat. Kemudian dia meninju Qin Anlan dengan sekuat tenaga.     

Pukulan itu sangat kuat… Meskipun Qin Anlan sudah bersiap-siap dari awal, namun dia tetap saja terkena pukulannya.     

Tubuhnya terhuyung ke samping. Di tempat kejadian, terdengar teriakan seorang yang terkejut melihat keributan ini.     

Gelas-gelas anggur berjatuhan ke lantai, dan suara pecahannya terdengar begitu keras, disertai suara rintihan kesakitan Qin Anlan yang teredam.     

Tang Yu benar-benar kejam!     

Sebisa mungkin, dia berusaha mempertahankan tubuhnya untuk tetap berdiri, agar tidak jatuh dan membuatnya tampak lebih memalukan lagi. Dia berdiri tegak dan melihat Tang Yu. Tangannya terulur dan menyentuh sudut bibirnya yang berdarah, lalu menghapusnya. Setelahnya, barulah dia mengangkat pandangannya dan berujar dengan suara yang begitu malas, "Apakah tinju ini untuk Shen Lian waktu itu, atau untuk Pei Qiqi hari ini?"     

Pada waktu itu, ketika melihat Qin Anlan dan Shen Lian tidur di tempat tidur Tang Yu dengan mata kepala sendiri, Tang Yu tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia hanya berbalik dan langsung pergi.     

Sedangkan sekarang, Qin Anlan hanya memeluk Pei Qiqi, tidak lebih. Selain itu, dia percaya kalau Tang Yu tahu bahwa dirinya memang sengaja memprovokasinya.     

Dengan kemampuan pengendalian diri dan kesabaran yang dimiliki Tang Yu, umumnya dia dapat meredakan kemarahannya dengan mudah, apalagi hanya karena masalah sepele seperti ini. Tapi, sekarang terlihat jelas bahwa Tang Yu terlalu peduli dengan gadis muda ini, hingga mencapai titik paling ekstrim. Bahkan dia sampai memberi pukulan yang cukup kuat pada Qin Anlan.     

Perlu diketahui bahwa terjadinya hal seperti ini pada acara ini merupakan suatu hal yang tak terduga bagi Tang Yu sendiri. Dia pasti akan masuk ke dalam daftar pencarian terpanas besok, dan meledakkan berita tentang hubungannya dan Pei Qiqi.     

Tang Yu tidak mengakuinya, kan? Oleh karena itu, Qin Anlan memaksanya untuk mengakuinya.     

Tang Yu masih memegangi Pei Qiqi dengan satu tangan, agar gadis itu tidak melihat adegan berdarah-darah ini.     

Pei Qiqi bergerak gelisah di dalam pelukan Tang Yu. Tangan kecilnya mengepal dan memukul bahu Tang Yu. Dia berujar dengan suara yang rendah, "Tang Yu, lepaskan aku."     

Tubuh Tang Yu seketika menegang. Dari suaranya, sepertinya dia mencoba mengendalikan diri, "Direktur Pei, aku belum memberimu selamat!"     

Setelah berkata demikian, dia menundukkan kepalanya dan mendaratkan ciuman ringan di dahi Pei Qiqi.     

Pada saat ini, lampu kilat kamera menyala. Entah siapa yang begitu berani bertindak sembrono seperti ini.     

Suasana di sekitar menjadi sunyi dalam sekejap. Bahkan orang-orang yang mengambil foto itu pun juga tertegun karena tidak menyangka bahwa kamera ponsel mereka mengeluarkan cahaya.     

Suara Tang Yu yang sangat elegan memecah keheningan tersebut, "Direktur Pei, ini adalah hadiah atas pencapaianmu."     

Para karyawan wanita menutupi wajah mereka dan hampir berteriak histeris… Tolong juga kirimkan selusin hadiah seperti ini kepada mereka.     

Pei Qiqi memandang Tang Yu dengan tatapan kosong seperti itu….     

Dia bilang apa? Ini hadiah?     

Tang Yu tersenyum padanya. Di mata orang lain, itu disebut pemandangan penuh kasih sayang. Tapi di mata Pei Qiqi, itu disebut kemarahan tingkat tertinggi yang menyeramkan... Dia memikirkan apa yang dikatakan Qin Anlan tadi. Tang Yu sepertinya memang akan menghancurkannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.