Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Orang Tua Memahami Sesuatu dengan Bijak (1)



Orang Tua Memahami Sesuatu dengan Bijak (1)

0Kehidupan Pei Qiqi bahkan lebih buruk.     
0

Meng Qingcheng mengambil tindakan dan membuat Perusahaan Pei hampir jatuh menuju kebangkrutan.     

Untungnya, Pei Qiqi menjual tanah perusahaannya pada waktu itu, dan sebagian besar saham ada di tangannya sendiri. Andai kata dia tidak melakukannya, para pemegang saham itu pasti akan membuat keributan saat ini… Keributan mereka juga bisa membuatnya bertambah gila.     

Xiao Wen masuk dan keluar dari kantor Pei Qiqi berkali-kali dalam sehari, dan dia selalu membawa kabar buruk.     

Pei Qiqi sangat kurus, hingga seakan dapat tertiup hembusan angin saat berjalan. Selain itu, setengah bulan telah berlalu sejak pertemuannya bersama Tang Yu terakhir kali.     

Sebenarnya Pei Qiqi tahu betul bahwa, jika Meng Qingcheng benar-benar ingin menghancurkan Perusahaan Pei, dia tidak perlu bekerja terlalu keras. Sekarang dia seperti kucing yang menangkap tikus... Dia ingin Perusahaan Pei jatuh, tapi tidak membiarkan Pei Qiqi-nya mati begitu saja.     

Jika bukan karena ayahnya, Pei Qiqi pasti sudah lama menyerah.     

Bukannya dia keras kepala, hanya saja dia tidak mampu bertahan… Pei Qiqi seperti pemula yang bertarung melawan seorang master untuk bermain trik, dan hasilnya sudah tentu bisa ditebak dengan mudah.     

Xiao Wen berdiri dengan perasaan gelisah di dalam hatinya. "Direktur Pei, dana cadangan kita akan segera habis."     

Setelah kejadian ini, beberapa pemegang saham mengajukan permohonan untuk menarik saham mereka...     

Pei Qiqi merasa bahwa ayahnya benar-benar orang yang baik. Aset paling berharga dari Perusahaan Pei adalah tanah ini, yang jelas-jelas adalah tanah pribadinya. Tapi, terlepas dari segalanya, pada akhirnya tanah itu beralih menjadi aset Perusahaan Pei.     

Ini adalah jerami terakhir yang membuat Pei Qiqi runtuh oleh banyak beban, atau bisa juga dikatakan sebagai kayu apung terakhir yang menyelamatkannya…     

Setidaknya, Pei Qiqi bisa melewati masalah ini dalam keadaan utuh, namun dia tidak akan punya uang sepeser pun.     

Pei Qiqi sebenarnya tidak fokus dengan apa yang Xiao Wen katakan.     

Dia terdiam sebentar, lalu tangannya menumpu dahinya. "Aku akan memikirkan jalan keluarnya."     

Xiao Wen diam-diam menghela napas berat. Dia telah memikirkan semua kemungkinan yang bisa dia pikirkan, kurang lebih seperti menjual diri.     

Pada saat ini, ponsel Pei Qiqi berdering. Dia mengambilnya dan melihat bahwa itu adalah panggilan dari nomor yang tidak dikenal.     

Dia mengangkatnya, dan ternyata itu adalah telepon dari Ibu Lin Jinrong.     

Suaranya terdengar begitu lembut, "Nona Pei, tetua keluarga besar kami ingin bertemu denganmu."     

Kakek Lin?     

Tanpa perlu banyak berpikir terlalu dalam pun Pei Qiqi juga tahu betul bahwa ini pasti bukanlah hal yang baik.     

Bibirnya menekan menjadi garis lurus. "Untuk urusan apa?"     

Tidak ada seorang pun di Keluarga Lin yang membicarakan masalah ini sebelumnya. Ibu Lin Jinrong mungkin juga terpaksa menelepon Pei Qiqi kali ini. Setelah ragu-ragu selama beberapa saat, dia berujar lirih, "Jangan khawatir, Nona Pei. Ayah tidak akan mempersulitmu."     

Pei Qiqi tersenyum. "Kalau Kakek Lin ingin bertemu denganku, tentu saja aku akan datang."     

Setelah menutup telepon, Xiao Wen berkata dengan tegas, "Direktur tidak boleh pergi. Orang-orang ini hanya mengandalkan uang untuk melakukan apa pun keinginan mereka, tanpa memiliki belas kasih kepada orang lain. Terlebih lagi, Shengyuan memperlakukan kita seperti ini sekarang. Direktur, tidak usah pergi."     

Pei Qiqi tersenyum, menutup dokumen di atas meja, dan memandang Xiao Wen. "Bukankah kamu baru saja bilang bahwa dana cadangan Perusahaan Pei sudah hampir habis?"     

Xiao Wen tertegun sejenak, kemudian dia berkata, "Ya, memang sudah hampir habis, tapi… Direktur Pei, Kakek Lin terlalu tua, bahkan lebih pantas menjadi kakekmu."      

Pei Qiqi mengambil dokumen itu dan menepuk-nepuk Xiao Wen sebentar, lalu dia mendengus pelan. "Omong kosong."     

Pandangannya memandang jauh ke depan. "Kalau dia mencariku, tentu saja aku tidak akan kembali dengan tangan kosong."     

Xiao Wen menjadi semakin tergagap, "Apa Direktur tidak takut akan membuat Tuan Tang marah?"     

Pei Qiqi mengambil tasnya. "Dia akan menarik Perusahaan Pei masuk ke lubang kehancuran. Untuk apa aku masih khawatir apakah dia akan marah atau tidak!"     

Setelah berkata begitu, dia mencubit wajahnya sendiri. "Xiao Wen, lihatlah berapa banyak berat badanku yang berkurang. Bagaimana mungkin aku masih khawatir kalau dia akan marah!"     

Xiao Wen memandang Pei Qiqi dengan cermat untuk waktu yang lama, lalu baru menanggapinya, "Direktur Pei, entah kenapa, aku justru merasa bahwa kamu sedang… sengaja bertingkah seperti anak manja kepada Tuan Tang sekarang? Apakah kalian benar-benar sudah putus?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.