Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Orang Tua Memahami Sesuatu dengan Bijak (3)



Orang Tua Memahami Sesuatu dengan Bijak (3)

0Di antara semua kerabat dekat Tang Yu, Kakek Lin adalah yang paling ditakuti semua orang. Tapi, Pei Qiqi merasa bahwa orang terbaik untuk dihadapi justru adalah Kakek Lin.     
0

Karena Kakek Lin adalah orang yang terus terang. Dia akan mengatakan secara langsung apa pun yang ingin dia katakan, tanpa berusaha menjaga harga diri lawan bicaranya. Namun tentu saja, dia tidak akan terlalu berlebihan.     

Suara Kakek Lin terdengar begitu dalam, "Ini adalah tempat yang sangat tersembunyi. Nak, perlu kamu ketahui, jika aku membuatmu menghilang diam-diam di sini, mungkin tidak ada orang lain yang akan tahu."     

"Yah, saya percaya! Bahkan meskipun sekretaris saya tahu bahwa saya datang menemui Anda, Anda pasti dapat melakukan sesuatu untuk membuatnya tutup mulut. Namun Tuan Lin, saya rasa Anda ingin bertemu dengan saya hari ini untuk menyuruh saya meninggalkan Tang Yu."     

Pei Qiqi terdiam sebentar, lalu berujar kembali, "Jika saya menghilang… bagaimanapun juga, Anda adalah seorang pria dan pernah melewati masa muda. Bukankah nanti Anda akan kesulitan untuk melupakan ini, dan akan selalu mengingat seumur hidup?"     

Raut wajah Kakek Lin bertambah suram. Mengapa gadis ini begitu sulit untuk dihadapi?     

Setiap ucapannya cukup masuk akal dan dilontarkan tanpa pikir panjang. Tidak menggemaskan sama sekali!     

Pei Qiqi tertawa pelan ketika ditatap oleh Kakek Lin seperti itu. "Apakah ucapan saya menyakiti Tuan Lin tepat di ulu hati Anda?"     

Kakek Lin berkata dengan marah, "Gadis kecil kurang ajar sepertimu, aku tidak bisa membiarkanmu menikah dengan cucuku."     

Pei Qiqi tersenyum. "Jadi, mengapa saya harus takut pada Anda? Bagaimanapun juga, Anda tidak akan membiarkan saya menikah."     

Kakek Lin tidak bisa berkata apa-apa dibuatnya.     

"Apakah Tuan Lin merasa bahwa Anda bisa mempersulit saya dan membuat saya tunduk dalam masalah ini?" Setelah berkata demikian, Pei Qiqi merasa tenggorokannya kering. Dia meminum teh yang disajikan.     

Kakek Lin tidak pernah bisa menerima kesalahan seperti ini. Jika keturunan Keluarga Lin berperilaku seperti ini, dia sudah membalik meja sejak tadi. Bagaimana dia bisa mentolerir hal semacam ini?      

Gadis ini tidak hanya berbicara dengan tidak sopan, tapi juga berani berdiri tegak.     

Mereka tidak menyukai Pei Qiqi, tapi masih berusaha membuat anak itu mau merendahkan diri? Sebenarnya tidak ada alasan untuk ini.     

Meskipun Kakek Lin merasa marah, di sisi lain, dia juga mengagumi keberaniannya. Jika gadis ini benar-benar merendahkan diri, Kakek Lin justru akan memandang rendah dirinya.     

Setelah mempertimbangkan ulang mengenai alasan dan konsekuensinya, Kakek Lin langsung berujar, "Kudengar, Tang Yu masih mempersulitmu."     

Adapun mengenai rumor yang beredar bahwa dua anak muda itu tidur bersama atau semacamnya, dan menghabiskan waktu untuk tidur dalam kegelapan malam, Kakek Lin tidak bisa mengatakannya secara terang-terangan pada seorang gadis muda di depannya ini. Selain itu, sebagian besar hal itu dipaksakan oleh cucunya. Jadi, bagaimana dia bisa mengatakannya langsung dari mulutnya?     

Pei Qiqi tidak membantah pertanyaan Kakek Lin ini. Dia hanya menundukkan kepalanya untuk minum teh.     

Kakek Lin adalah orang yang begitu cerdik. Ketika dia mengamati sikap Pei Qiqi seperti ini, dia dapat mengetahui maksudnya.     

Gadis ini benar-benar tidak sesederhana kelihatannya. Dia datang kemari dengan rencana tersendiri.     

Namun ucapan dan sikap Kakek Lin tetap tenang. "Jika aku memberimu sejumlah uang, bisakah kamu meninggalkan Tang Yu?"     

Jari-jari Pei Qiqi yang memegang cangkir teh membeku dalam sekejap setelah dia mendengarnya. Dia mengangkat pandangannya dan menatap Kakek Lin. "Bagaimana jika yang saya inginkan bukan uang?"     

Mata tua Kakek Lin menatap Pei Qiqi dengan tajam. "Gadis ini, jangan menguji kesabaranku."     

"Percaya atau tidak, selama Anda membiarkan saya pergi dari sini hidup-hidup, saya akan segera pergi menemui Tang Yu... Saya akan mengatakan padanya bahwa saya bersedia bersamanya. Besok…"     

Pei Qiqi tersenyum lembut. "Besok, seluruh dunia akan tahu bahwa Tang Yu dan saya akan menikah."     

"Dia tidak akan berani menentang perintah kakeknya yang sudah merancang masa depannya!" Kakek Lin semakin terbakar amarah mendengar ucapan Pei Qiqi. Dia tidak bisa bersikap tenang lagi, berubah kehilangan kendali.     

Gadis tengil ini memang sengaja memancing kemarahannya!     

Benar-benar membuatnya kesal setengah mati!     

Sampai membuat pelipis Kakek Lin menonjol, seperti… katak yang marah.      

Sedangkan gadis tengil itu malah minum teh sambil tersenyum.     

Kakek Lin memandang Pei Qiqi untuk waktu yang lama, kemudian barulah berujar, "Kamu tidak mencintainya!"     

Sorot mata Pei Qiqi berubah redup. "Apakah Anda akan membiarkan saya mencintainya?"     

Kakek Lin seketika tidak dapat berkata apa-apa.     

Beberapa saat kemudian, dia baru menghela napas berat. "Nak, apa yang kamu inginkan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.