Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Orang Tua Memahami Sesuatu dengan Bijak (5)



Orang Tua Memahami Sesuatu dengan Bijak (5)

0Tidak banyak hal yang dapat Pei Qiqi genggam dan pertahankan dalam hidupnya ini. Jika dia dapat mempertahankan perusahaan ayahnya, dia masih memiliki ketenangan pikiran.     
0

Setidaknya, ada satu hal yang dia lakukan dengan benar sebagai atasan.     

Kakek Lin masih duduk di sana dengan tenang. Ada sentuhan kesedihan yang terselip di suaranya yang rendah, "Tidak perlu berterima kasih padaku! Nak, jangan terlalu kejam pada Tang Yu."     

Pei Qiqi hanya tersenyum, dan tidak mengatakan apa pun.     

Hanya ada satu Tang Xin dan satu Tang Yu di dunia ini.     

Tang Xin masih terlalu muda dan membutuhkan seseorang untuk merawatnya. Sementara Tang Yu...     

Laki-laki itu pernah berkata begini padanya, 'Pei Qiqi, jika kamu tidak datang ke sisiku, maka aku yang akan memaksamu.'     

Pei Qiqi tidak mampu menyakitinya selama ini… Tang Yu sangat kuat dan tak mudah dihancurkan oleh apa pun!     

Hanya menggerakkan jari-jarinya saja sudah dapat membuat Pei Qiqi tak terselamatkan lagi.     

Pei Qiqi tahu, jika Tang Yu sampai mengetahui apa yang terjadi hari ini, pria itu mungkin akan mencekiknya sampai mati.     

Tapi, Pei Qiqi tidak peduli. Kertas yang ditandatanganinya tadi sama saja dengan limbah kertas yang tak berguna.     

Jika Pei Qiqi masih begitu naif dan menganggap semuanya serius, maka dia terlalu bodoh.     

Dia bukan lagi Pei Qiqi yang bodoh. Orang bodoh harus belajar dari kesalahannya sebelumnya untuk melawan orang-orang ini!     

Jika kamu serius… maka kamu kalah!     

Tentu saja, Pei Qiqi juga tahu bahwa Kakek Lin mengetahui jalan pikirnya. Hanya saja, orang itu diam-diam memahaminya, namun tidak ingin mengatakannya. Kakek Lin hanya ingin mencegahnya agar tidak jatuh ke pelukan Tang Yu begitu cepat.     

Dia berniat untuk membantu menyelesaikan semua ini. Mengapa Pei Qiqi tidak menerimanya?     

Ketika Pei Qiqi berjalan keluar, Ibu Lin, yang berada di depan pintu, menatapnya dengan ekspresi yang tidak biasa.     

Dia berjalan perlahan dan berdiri di bawah pohon sakura bersama Ibu Lin.     

Pei Qiqi mengerutkan bibirnya. "Apakah keadaan dia… masih seperti itu?"     

Ibu Lin langsung tahu siapa yang dimaksud Pei Qiqi. Dia menurunkan pandangannya, dan suaranya pun terdengar sedikit tegang, "Ya, masih seperti itu…"     

Setelah terdiam sebentar, dia kembali berkata, "Bahkan, Ayah juga tidak terlalu banyak berharap. Jadi, dia akan menaruh harapannya pada Tang Yu seorang. Kelak, salah satu anak Tang Yu bisa diadopsi oleh Keluarga Lin dan diatasnamakan sebagai anak Jin Rong."     

Kakek Lin sudah mengatakan hal ini pada Tang Yu minggu lalu. Tang Yu sendiri juga tidak merasa keberatan.     

Ibu Lin tidak hanya mengatakan hal ini, tetapi dia juga memberi tahu Pei Qiqi bahwa latar belakangnya benar-benar tidak cocok untuk menjadi istri Tang Yu. Dia tidak melontarkan kata-kata hinaan, hanya memberitahunya dengan tenang.     

Pei Qiqi tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya bergumam mengiyakan. Dia juga tidak meminta untuk diizinkan bertemu dengan Lin Jinrong.     

Dia tidak punya wajah untuk bertemu Jin Rong.     

Pei Qiqi berjalan keluar. Sinar matahari yang lembut menyinari tubuhnya, meninggalkan sedikit cahaya keemasan di belakangnya.     

Ibu Lin Jinrong memandang Pei Qiqi seperti itu. Entah kenapa, dia merasa bahwa seluruh tubuh Pei Qiqi memancarkan aura kesepian.     

Hatinya terasa sesak dan sangat sedih... Dia pikir, jika semua ini tidak terjadi, gadis ini mungkin akan menjadi istri Jin Rong, dan memanggilnya 'Ibu'. Tapi Tuhan sudah mengatur jalan kehidupan menjadi seperti ini!     

Ibu Lin melihat punggung Pei Qiqi yang menghilang dari kejauhan. Dia memperhatikannya untuk waktu yang lama…     

Pei Qiqi berjalan sambil menundukkan kepala, melihat bayangan dirinya sendiri.     

Pei Qiqi, lihatlah, semua orang menentang hubungan kalian berdua.     

Jadi, saat dia meminta putus dari Tang Yu, itu adalah keputusan yang tepat!     

Bahkan, tidak ada keputusan yang lebih benar dari itu…     

Tapi, dia masih merasa sedih dan merindukan Tang Yu!     

Pei Qiqi selalu gagal menyerah setiap kali berada di hadapan wajah Tang Yu yang terbakar amarah. Bukan karena dia tidak bisa menahan kebiadaban dan sikap kasar Tang Yu, melainkan karena dia tidak bisa bosan dengan pria itu meski telah melihatnya ribuan kali.     

Dia masih merindukannya, dia masih menginginkannya!     

Pei Qiqi duduk di mobil sambil melihat dokumen itu. Bibirnya saling menekan dengan erat, kemudian dia menyalakan mobil.     

Hanya dia dan Kakek Lin yang tahu tentang masalah ini, dan tidak ada orang ketiga yang akan tahu...     

Sekarang bulan Maret. Dia membuka jendela mobil dan membiarkan angin sepoi-sepoi masuk ke dalam mobil, sehingga dia merasa lebih nyaman dan tidak terlalu tertekan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.