Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tidak Bisa Dipadamkan dan Sulit untuk Ditahan (3)



Tidak Bisa Dipadamkan dan Sulit untuk Ditahan (3)

0Tang Yu menatapnya dalam diam.     
0

Tangan kecil Pei Qiqi menepuk wajahnya yang tampan, lalu mengeluarkan 100 yuan dari tas kecil di sampingnya dan meletakkannya di perut bagian bawah Tang Yu. "Ini bayaranmu untuk semalam."     

Lengan Tang Yu yang kokoh segera menangkap pergelangan tangan Pei Qiqi. Dia berujar tidak senang, "Pei Qiqi, aku hanya bernilai 100 yuan?"     

Tang Yu sudah melayaninya sekitar 8 kali dengan berbagai gaya, dari semalam hingga sepanjang hari ini!     

100 yuan! Bahkan bayarannya tidak sampai 20 yuan dalam sekali main!     

Mata hitamnya menatap mata Pei Qiqi. "Pei Qiqi, aku hanya mendapatkan bayaran 100 yuan untuk membuatmu menjerit penuh kenikmatan berkali-kali?"     

Seorang Tang Yu, yang hebat dalam segala hal, menderita pukulan yang belum pernah dia terima sebelumnya!     

Semalam, kecuali untuk pertama kalinya Pei Qiqi berinisiatif untuk… melayaninya. Setelahnya, Tang Yu yang ganti melayaninya.     

Asalkan bisa membuat Pei Qiqi senang, dia melakukan semua gaya!     

Tang Yu merendahkan diri sampai serendah-rendahnya untuk membuat Pei Qiqi puas, gemetar, dan membuatnya memekik penuh kenikmatan dalam tangisannya…     

Tapi dia hanya mendapatkan imbalan 100 yuan!     

"Jika 100 yuan tidak cukup, ya sudah 200 yuan." Pei Qiqi meletakkan selembar lagi dengan murah hati, kemudian menatap Tang Yu sambil tersenyum lembut. "Direktur Tang, kamu harus memahami keadaan bos muda dari sebuah perusahaan kecil yang sedang tertekan. Tidak semua orang dapat menghabiskan 100 juta hanya untuk tidur dengan orang lain, seperti yang kamu lakukan."     

Mata hitam Tang Yu masih terkunci padanya. Dia merasa bahwa ada yang berbeda dari Pei Qiqi.     

"Jadi, hanya ada 200 yuan!" Pei Qiqi ingin pergi setelah selesai berkata demikian, tetapi ditahan oleh Tang Yu.     

Tang Yu memandangnya, lalu berujar dengan pelan dan dalam, "Pei Qiqi, apakah kamu akan memberiku 200 yuan setiap kali aku berhubungan seks denganmu untuk kedepannya?"     

Pei Qiqi tertegun.     

Sepertinya logika ini tidak salah, tetapi sepertinya juga ada yang salah, bukan?     

Pei Qiqi segera menyadarinya. Dia mengulurkan tangannya untuk menepuk-nepuk Tang Yu. Dia mengambil tas kecilnya dan berjalan ke arah pintu. "Itu tergantung, apakah aku mau tidur denganmu atau tidak."     

Tang Yu setengah menyandarkan tubuhnya sembari melihat kepergian Pei Qiqi. Suasana hatinya benar-benar sangat baik.     

Sampai layanan kamar datang, suasana hati Tang Yu justru semakin baik, lebih baik dari apa pun. Pei Qiqi tetap saja ingat untuk memesan makanan untuknya!     

Sejujurnya, Tang Yu tidak memaksa Pei Qiqi untuk tetap tinggal karena….     

Sepanjang hari ini, dia benar-benar mengeluarkan banyak tenaga hingga melampaui batas yang bisa dia tanggung.     

Seorang pria tidak mengatakan bahwa melakukannya berkali-kali dalam semalam itu mudah. Normalnya, orang-orang hanya melakukannya tiga sampai empat kali saja dalam semalam. Sedangkan melakukan semalaman sampai sepanjang hari seperti ini… juga membuatnya benar-benar kelelahan.     

Setelah selesai makan seadanya, Tang Yu kembali ke Taman Mawar.     

Tang Yu tidak menduga kalau ibunya, Lin Yun, datang ke sana, sementara Tang Xin belum pergi, dan masih di rumahnya.     

Mungkin karena hati nuraninya yang bersalah, Tang Xin selalu takut pada ibu Tang Yu.     

Lin Yun duduk di sofa, sedangkan Tang Xin menyusut di sisi lain sofa. Gadis kecil itu sedang berpura-pura membaca komik, padahal dia sebenarnya merasa sangat gugup tak terkira.     

Tang Yu memandangnya seperti ini, kemudian berjalan mendekat sambil melemparkan overcoat-nya ke tubuh Tang Xin. "Bantu aku bawakan ini ke atas."     

"Oke," ujar Tang Xin, seolah terbebas dari beban. Dia membawa overcoat kakaknya ke lantai atas.     

Lin Yun sendiri tidak bermaksud mempersulit Tang Xin, tapi dia benar-benar tidak berharap melihat Tang Xin di sini.     

Setiap kali dia melihat Tang Xin, dia teringat kembali akan almarhum anaknya yang malang itu.     

Saat ini, Tang Xin naik ke atas. Tang Xin bisa menghela napas lega, dan pikiran Lin Yun juga merasa lebih tenang.     

Tang Yu berjalan perlahan mendekat pada ibunya, dan duduk di sofa di samping Lin Yun. Ketika dia bersandar di bagian belakang sofa, antara kulit sofa dan bahan pakaian yang dia kenakan menimbulkan suara gesekan yang lembut. Suara halus itu membuat Lin Yun melihat ke samping.     

Dia memandang putranya. Entah kenapa, dia merasa ada kepuasan yang tak terlukiskan di mata Tang Yu.     

Lin Yun juga seorang wanita. Dia tentu saja mengenal sifat para pria, terutama putranya sendiri. Bagaimana mungkin dia tidak tahu mengapa raut wajah Tang Yu tampak begitu puas saat ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.