Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tidak Bisa Dipadamkan dan Sulit untuk Ditahan (2)



Tidak Bisa Dipadamkan dan Sulit untuk Ditahan (2)

0Tang Yu meraih lengan kecil Pei Qiqi, dan suaranya pun terdengar begitu serak, "Pei Qiqi, apa kamu yakin?"     
0

Pei Qiqi berlutut di depannya. Wajahnya yang mungil itu hanya mencapai area di antara pinggang Tang Yu. Saat ini, wajahnya terkubur dalam rambutnya yang lebat, sangat menggemaskan dan juga menggoda.     

Dia mendongakkan wajah mungilnya dan menatap Tang Yu, dan bibir kecilnya sedikit terbuka. Penampilannya yang linglung itu membuat orang lain ingin membunuhnya!     

Tang Yu mengulurkan tangannya untuk membelai wajah Pei Qiqi dengan lembut, lalu berkata perlahan, "Pei Qiqi, apa yang ingin kamu lakukan padaku?"     

Di dalam benaknya, Tang Yu sudah membayangkan… adegan saat Pei Qiqi sedang mabuk waktu itu.     

Tang Yu hanya merasa hatinya bergemuruh. Dia menundukkan kepalanya lagi dan melihat kepala kecil Pei Qiqi…     

Tang Yu mengerang tanpa malu… Setelah waktu yang lama, dia meraih kepala Pei Qiqi dan menekannya ke dalam pelukannya.     

Dia hanya memberi waktu untuk istirahat sebentar, kemudian menekannya dengan keras dan datang dengan kejam…     

Sampai akhirnya berhenti karena kelelahan!     

Sinar matahari pagi pertama menyinari kamar tidur. Tang Yu membuka matanya dengan tidak nyaman. Dia melihat Pei Qiqi bersimpuh di sofa, hanya mengenakan jubah mandi, sedang mengeringkan bajunya yang basah dengan pengering rambut.     

Pei Qiqi tidak tahu sama sekali berapa banyak pemandangan seksi nan erotis yang dilihat Tang Yu ketika dia bersimpuh membelakanginya begini, tanpa ada selembar kain pun di dalam jubah mandinya itu.     

Tang Yu setengah bersandar di kepala tempat tidur dan diam-diam mengamati punggung Pei Qiqi.     

Dia bahkan merasa tidak ada puasnya, seolah sudah lama sekali tidak bersama Pei Qiqi dalam keadaan begitu damai seperti ini.     

Hanya mereka berdua.     

Semalam, Pei Qiqi mengatakan kalau dia mencintainya!     

Sudut bibir Tang Yu sedikit naik menunjukkan senyuman. Ekspresi kelembutan yang jarang terlihat, kini juga menghiasi wajahnya.     

Pei Qiqi sudah selesai mengeringkan pakaiannya. Dia mengenakan celana dalamnya perlahan-lahan. Ketika dia melepas jubah mandinya, terdengar suara helaan napas yang halus. Dia berbalik sambil memeluk jubah mandinya.     

Pada saat ini, Pei Qiqi benar-benar sangat cantik.     

Rambut hitamnya yang panjang berkibar di bahunya yang ramping. Cahaya matahari pagi terpantul di tubuh mudanya, dan menyinari lekuk tubuhnya yang begitu sempurna. Terlihat semakin putih bersih dan menarik.     

Tampak seperti ada sentuhan kelembapan di matanya yang jernih di wajahnya yang berbentuk oval. Bibir kecilnya berwarna merah alami. Terlebih lagi, sekarang dia menggigit bibirnya dengan enggan.     

Tang Yu mengangkat selimut dan berjalan lurus ke arahnya.     

Pei Qiqi melihat Tang Yu dengan mata terbelalak. Tubuhnya berusaha bergerak ingin melarikan, tetapi kakinya kehilangan kekuatan.     

Akhirnya, Tang Yu sampai di sisi Pei Qiqi. Dia perlahan mengulurkan tangannya dan melepaskan jubah mandi yang dipegangi oleh Pei Qiqi.     

Mata hitamnya diwarnai dengan lapisan yang dalam, terlihat begitu jernih dan tidak bisa ditebak.     

Ketika menyadari apa yang ingin Tang Yu lakukan, Pei Qiqi tanpa sadar ingin melarikan diri, tetapi tubuh kecilnya sudah jatuh ke dalam pelukan laki-laki itu.     

Seluruh tubuhnya dipeluk oleh Tang Yu, dipeluk dengan sangat erat.     

Dia hanya bisa memejamkan matanya karena usahanya untuk melarikan diri sudah sia-sia. Suaranya pun gemetar, "Tang Yu, kita sudah melakukannya berkali-kali."     

Tang Yu mendekatinya. Napasnya yang membara membuat Pei Qiqi takut.     

"Kalau begitu, lakukan sekali lagi." Tang Yu berbisik di telinganya, dan kemudian menggendongnya ke kamar mandi.     

Tempat di mana Tang Yu beberapa kali melakukan hal yang tak patut dikatakan!     

Tang Yu baru bangun untuk kedua kalinya ketika malam menjelang.     

Keadaan di dalam kamar begitu gelap tanpa penerangan. Hanya ada suara samar dari AC yang mengisi keheningan.     

Tangannya terulur ke samping dan meraba-raba di sana.     

Selimutnya juga dingin!     

Dia setengah menopang tubuhnya dan melihat sekeliling. Dia hanya mendapati seutas benang biru yang tertinggal di bantal.     

Tang Yu bangkit, lalu melihatnya untuk waktu yang lama. Kemudian, seringai muncul di sudut mulutnya.     

Dasar pengecut ini!     

Tepat saat dia hendak bangun, Pei Qiqi keluar dari kamar mandi dengan sudah berpakaian rapi.     

Tang Yu kembali menyandarkan setengah tubuhnya. Senyuman tipis menghiasi wajahnya. "Aku kira kamu sudah pergi."     

Pei Qiqi menatapnya sebentar. Dia berjalan menghampiri Tang Yu, dan setengah bersimpuh di depannya dengan bibir mendekat ke lehernya. "Tuan Tang, seharian ini adalah hari yang indah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.