Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tang Yu Hanya Bersikap Cabul pada Pei Qiqi Seorang (4)



Tang Yu Hanya Bersikap Cabul pada Pei Qiqi Seorang (4)

0"Ya!" Kakaknya itu melipat koran di tangannya, lalu tersenyum tipis. "Hanya saja, dia lebih kasar daripada ini."     
0

Kasar!     

Qiqi di atas!?     

Menyiksa kakaknya dengan gila!?     

Ada bintang kecil yang tak terhitung jumlahnya di mata Tang Xin, serta sorot mata mendamba dan memuja…     

Tapi ini hanya untuk sementara, karena Qiqi akan pergi.     

Ibu meninggalkannya, dan Qiqi juga meninggalkannya…     

Raut wajah kecil Tang Xin seketika runtuh saat memikirkannya. Kepalanya terkulai sedih, dan air matanya mulai berjatuhan tak terkendali. "Qiqi, aku tahu kamu tidak menyukaiku. Aku sudah lancang mengangkat selimutmu."     

Pei Qiqi, yang semula merasa malu, saat ini justru merasa tidak enak untuk meninggalkan Tang Xin pergi.     

Dia berjalan kembali, melihat penampilan Tang Xin yang begitu menyedihkan. "Mengapa kamu menangis?"     

Tang Xin terus menunjukkan ekspresi yang menyedihkan. "Qiqi, kamu tidak menyayangiku lagi."     

Pei Qiqi merasa tidak berdaya. Dia mengulurkan tangannya untuk membelai rambut Tang Xin yang mulai tumbuh, lalu berkata dengan suara yang sedikit serak, "Mana mungkin aku tidak menyayangimu!"     

Pei Qiqi menempelkan wajahnya pada wajah mungil Tang Xin. Hatinya terasa berat seperti tenggelam ke dalam air, namun juga ada kelembutan. Akhirnya dia berbisik lirih, "Aku menyayangimu."     

Dia menyayangi Tang Xin, menyayangi gadis kecil sedarah dengan dirinya.     

Akhirnya dia bisa mengatakannya sekarang. Dia mungkin hanya bisa mengatakannya sekali seumur hidup.     

Tang Xin sebenarnya juga merasa agak malu karena ditempeli Pei Qiqi seperti ini. Semburat merah memenuhi pipinya. "Jangan terlalu menyayangiku, oke?"      

Tang Xin merasa sedih lagi memikirkan hal ini…     

Qiqi, jangan terlalu menyayangiku. Aku takut hidupku tidak akan lama. Jika saatnya tiba nanti, kamu akan terlalu terpuruk dalam kesedihan.     

Jadi, tidak apa-apa kalau suka sedikit saja.     

Pei Qiqi menyadari suasana hati Tang Xin yang murung, dan hatinya juga terasa berat. Jadi, dia memilih untuk tidak buru-buru pergi.     

Dia menemani Tang Xin sebentar, sekalian menunggu Tang Yu selesai sarapan. Kemudian baru pergi keluar bersamanya.     

Tang Xin berbaring di sofa sembari melihat punggung mereka berdua yang berjalan keluar. Pei Qiqi tahu bahwa Tang Xin enggan ditinggalkan, tetapi dia tetap pergi dengan berat hati.     

Sebelum masuk ke mobil, dia memandang Tang Yu, lalu berujar dengan suara pelan dan serak, "Apakah tidak ada cara lain? Ilmu kedokteran sudah sangat maju sekarang."     

Dia tahu bahwa cukup memalukan baginya untuk memohon pada Tang Yu. Namun, dia paham betul bahwa dirinya tidak mungkin bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan Tang Yu.     

Jari-jari Tang Yu yang memegang kenop pintu mobil seketika mengendur begitu mendengar ucapan Pei Qiqi. Dia berbalik dan menatap Pei Qiqi, lalu berujar dengan suara acuh tak acuh, "Dia adalah adikku. Tentu saja aku akan mencoba yang terbaik."     

Tuan Tang benar-benar tidak menipu Pei Qiqi. Dia sebenarnya melakukan yang terbaik dan bekerja sangat keras untuk menabur benih pada Pei Qiqi semalam!!! (Penulis tertawa tanpa henti)     

Pei Qiqi menatapnya dalam-dalam. Setelah beberapa saat, dia berujar lirih dengan kesulitan, "Meskipun... dia adalah putri Zhao Ke, tapi dia tidak salah apa-apa. Jangan melampiaskan kemarahan pada orang yang tidak bersalah!"     

Sorot mata Tang Yu kini tampak sangat sulit untuk ditebak. Dia memandang Pei Qiqi dengan tatapan yang membara, tetapi suaranya tetap pelan dan terkendali, "Pei Qiqi, kamu juga tahu bahwa Tang Xin tidak bersalah. Lalu, bagaimana denganmu? Kamu juga putri Zhao Ke. Apakah kamu bersalah?"     

Pei Qiqi langsung terdiam oleh pertanyaan itu. Beberapa saat kemudian, dia baru menjawab, "Itu berbeda."     

Tang Xin adalah putri Tang Zhiyuan, serta adik tiri Tang Yu. Fakta ini tidak akan dapat diubah.     

Sementara jika dia dan Tang Yu bersama, apa yang akan dia hadapi… apa yang akan Tang Yu hadapi. Masalahnya bukan hanya tentang hubungan antar kerabat serta antara anak dan orang tua…     

"Apa bedanya?" Tang Yu tersenyum dingin. Dia tidak berjalan menghampiri Pei Qiqi, melainkan hanya bersandar pada pintu. "Bedanya adalah kamu tidak memiliki keberanian."     

Tang Yu tidak mau terlalu mendesak!     

Dia akan menekan Pei Qiqi sampai tidak punya tempat untuk melarikan diri. Dia akan memaksanya untuk merangkak dan memohon padanya.     

Tang Yu terkadang juga merasa kalau dirinya terlalu cabul. Namun perilaku dan pemikirannya yang tidak senonoh ini hanya dia curahkan pada Pei Qiqi seorang.     

Tapi, Pei Qiqi tidak paham.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.