Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Aku Hanya Ingin Dia (2)



Aku Hanya Ingin Dia (2)

0Pei Qiqi masih makan. Dia makan dengan pikiran yang kosong.     
0

Dia sudah tahu dari awal bahwa hari ini akan datang.     

Dia hanya ingin membuat dirinya tidak terlihat begitu lemah...     

Dia memberitahu dirinya sendiri bahwa dia adalah Pei Qiqi, bukan orang lemah yang mudah ditindas, dan juga bukan orang yang bisa dijatuhkan oleh siapapun.     

Tang Yu sudah langsung menyahut, "Kek, kamu juga pernah bilang kalau Tang Xin adalah anak yang ceria dan tidak tahu apa-apa. Dia juga dilahirkan oleh Zhao Ke."     

"Apakah ini bisa disamakan?" Kakek Lin merasa kesal bercampur marah. Dia mengetukkan tongkat jalannya ke lantai hingga menimbulkan suara yang keras. "Tang Xin adalah…"     

"Apakah dia terlahir dari keturunan yang baik?" Tang Yu tersenyum dingin. "Aku tidak ingat kalau Kakek memiliki keyakinan atas kepribadian ayahku."     

Tang Zhiyuan seolah ditampar keras oleh kata-kata Tang Yu. Rasanya sangat pahit tak terkira sampai tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata.     

Dia juga ikut datang meramaikan masalah ini, tetapi sebenarnya dia sangat tidak setuju dalam hatinya.     

Dia dulu tidak setuju, sedangkan kali ini dia menentang tegas keputusan Tang Yu.     

Selain itu, Kakek Lin, yang diejek di hadapan banyak orang, wajah tuanya berubah pucat dan memerah untuk sementara waktu. Setelah lama terdiam, dia pun meledak-ledak, "Tang Yu, apakah menurutmu ibumu akan setuju dengan hal ini?"     

Suasana hati Tang Yu seketika sedingin air es.     

Dia tahu bahwa dirinya bisa mengabaikan kekangan kakeknya dan penolakan Tang Zhiyuan, tetapi dia tidak bisa mengabaikan keinginan ibunya.     

Mata Tang Yu tertuju pada wajah ibunya. Raut wajah Lin Yun tampak sangat tenang. "Tang Yu, ini bukan hanya berhubungan dengan perasaanku saja, tapi juga... berimbas pada dua keluarga, Keluarga Lin dan Keluarga Tang."      

Maksud Lin Yun sangat jelas. Dia juga tidak setuju akan hal ini.     

Tang Yu menyapu pandangannya ke sekeliling, dan akhirnya tersenyum kecil. "Aku mengerti. Apakah kalian datang ke sini hari ini untuk menunjukkan sikap masing-masing, atau langsung mengambil keputusan untukku?"     

Tatapannya tertuju ke wajah Sun Feifei. "Apa kau juga?"     

Sun Feifei diam-diam melambaikan tangan kecilnya. Ekspresi wajahnya terlihat begitu pahit. "Aku hanya… mengikuti alur apa yang telah terjadi saja."     

Tang Yu terkekeh pelan. "Tidak peduli apakah kamu hanya mengikuti alur, atau karena hal lain, sekarang ini adalah masalah keluargaku. Nona Sun, silakan pulang."     

Sun Feifei menggerakkan bibirnya seperti ingin mengatakan sesuatu. Dia memandang Kakek Lin dengan hati-hati.     

Kakek Lin tampak tidak berniat untuk menghalanginya pergi, jadi Sun Feifei bergegas pergi seperti tikus kecil.     

Pei Huan melihat hal itu dengan perasaan cemas. Apa yang sebenarnya terjadi?     

Dia tersenyum dingin dan bertanya, "Pei Qiqi, apa kau pikir tidak akan terjadi apa-apa dengan bersembunyi di belakang Tang Yu?"     

Dia menatap Pei Qiqi, dan suaranya dipenuhi dengan kebencian. "Kamu adalah wanita murahan yang licik dan pandai menutupi keburukan, sama seperti ibumu! Kamu sengaja membuat ibuku gila. Kamu merancang rencana jahat untuk menjatuhkan Zhao Ke... Dia itu adalah ibu kandungmu sendiri. Pei Qiqi, aku benar-benar tidak menyadari bahwa ibuku telah membesarkan seekor serigala bertahun-tahun lamanya."     

Pei Qiqi juga sudah selesai makan.     

Dia menurunkan pandangannya, tersenyum singkat, dan berkata dengan tenang, "Aku berhutang pada Tang Yu! Jadi, dia tidak memperlakukanku terlalu berlebihan. Aku berhutang pada Ayah, jadi aku harus membalaskan dendamnya."     

Dia mengangkat pandangannya. Sepasang sorot mata yang begitu dingin itu ternyata sangat mempesona.     

"Adapun mengenai aku dan Nyonya Zhao Ke, aku pikir memang benar kalau aku berhati kejam!" Pei Qiqi tersenyum datar. Hanya dia sendiri yang bisa memahami rasa sakit yang tersembunyi di balik senyumannya itu.     

Dia sendiri yang mengirim ibunya ke penjara. Dia juga yang membuat Tang Xin kehilangan ibunya.     

Matanya tertuju pada Tang Yu. Pei Qiqi memandangnya lekat-lekat untuk waktu yang lama, kemudian barulah dia berujar, "Adapun mengenai aku dan Tang Yu, kalian berpikir terlalu jauh."     

Pei Qiqi tidak berniat menjelaskan terlalu banyak.     

Dia tidak berhutang apa pun pada orang-orang ini, sehingga dia tidak perlu bertanggung jawab atas psikologis mereka.     

Terserah mereka mau memikirkan apa yang mereka ingin pikirkan.     

Pei Qiqi berjalan menuju pintu. Tang Yu masih duduk di sana, namun Pei Huan menghalangi jalannya.     

"Pei Qiqi, apa kau pikir kau bisa menyingkirkan omongan semua orang hanya dengan beberapa kalimat yang kau ucapkan?" Suara Pei Huan berubah tajam, "Kamu tidak bisa pergi sebelum menjelaskan semuanya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.