Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kekanak-kanakan! Konyol! Tak Tahu Malu! (5)



Kekanak-kanakan! Konyol! Tak Tahu Malu! (5)

0Tang Yu tidak bisa menahan diri untuk mengulurkan tangan dan membelainya dengan lembut. Tatapan matanya juga semakin dalam.     
0

Tubuh Pei Qiqi seketika gemetar. Dia mengangkat pandangannya untuk menatap laki-laki itu. Tatapannya setenang air mengalir.      

Dia merasa takut ketika Tang Yu menyentuhnya.     

"Apakah kamu ingin bangun dan makan sesuatu?" Tang Yu bertanya dengan santai.     

Pei Qiqi menggelengkan kepalanya. Tapi di detik berikutnya, matanya tertuju pada botol kecil di sampingnya.     

Botol itu berisi… pil KB!!!     

Pei Qiqi menatap benda itu untuk waktu yang lama, kemudian akhirnya perlahan beralih ke wajah Tang Yu lagi.     

Tang Yu tersenyum tipis. "Aku hampir tidak sempat mengambil tindakan pencegahan semalam."     

Jadi, apakah ini dipersiapkan untuk Pei Qiqi?     

Pei Qiqi menggigit bibirnya dan memeluk tubuhnya sendiri dengan kedua tangan.     

Meskipun dia tidak pernah terpikirkan untuk memiliki anak bersama Tang Yu, tetapi begitu mendapati Tang Yu meletakkan sebotol pil kontrasepsi di depannya, dia masih merasa... terluka.     

"Kenapa? Kamu tidak mau meminumnya?" Tang Yu tiba-tiba mendekat ke wajah Pei Qiqi. Suaranya terdengar agak serak dan rendah, "Jika kamu tidak mau meminumnya, kamu mungkin akan hamil… Pei Qiqi, apa kau yakin ingin melahirkan anakku?"     

Tatapan Tang Yu semakin dalam saat mengatakan kalimat terakhir. Jari-jarinya yang ramping dia letakkan di dada Pei Qiqi.     

 "Pei Qiqi, katakan padaku! Jika kamu mengatakan iya, aku akan segera membuang botol obat itu." Selain itu, dia juga akan segera melakukannya lagi!!! Melakukan dan mengeluarkan sangat dalam sekali. Dia pastikan Pei Qiqi akan hamil hari ini juga. (Benar-benar tidak bermoral)     

Bibir Pei Qiqi sedikit gemetar. Dia terus memandangi wajah tampan Tang Yu, seolah telah tersihir tanpa bisa mengalihkan pandangan sedikit pun.      

Tang Yu mengaitkan bibirnya dan tertawa lirih. Dia menempelkan bibirnya ke daun telinga Pei Qiqi. "Mau… mengandung anakku?"     

Pei Qiqi tertegun untuk waktu yang lama. Dia tenggelam dalam kelembutan Tang Yu dan tidak dapat melepaskan diri.     

Namun saat pandangannya tertuju pada botol obat itu, dia kembali tersadar sepenuhnya.     

Pei Qiqi mengambil botol obat itu dan memandangnya selama beberapa saat, lalu beralih memandang Tang Yu lagi. Pada akhirnya, dia membuka botol obat tersebut, mengambil satu butir, memasukkannya ke dalam mulutnya, dan langsung menelannya begitu saja.      

Tang Yu dan Pei Qiqi sudah terlalu kesulitan untuk menemukan titik terang. Saat ini, mereka benar-benar tidak boleh memiliki anak, yang mana malah akan mengacaukan semuanya.      

Terlebih lagi, Pei Qiqi tidak ingin anak ini terlahir di dunia dan mungkin memiliki nasib yang sama seperti dirinya.     

Mata Tang Yu seketika tertuju pada Pei Qiqi, yang baru selesai menelan obat. Tatapannya itu tidak dapat ditebak.     

Pei Qiqi mengira bahwa Tang Yu akan marah, tapi ternyata tidak.     

Tang Yu hanya tersenyum tipis. "Bukankah tidak enak langsung menelan obat seperti ini?"     

Dia berbicara sambil menyerahkan segelas air dari samping. Ajaib… seperti sudah menebak pilihan Pei Qiqi.     

Pei Qiqi menatapnya dengan curiga. Tapi, dia tetap mengambilnya dan menyesap beberapa teguk dengan hati-hati. Rasanya memang jauh lebih nyaman dengan begini!     

Tang Yu bangkit dan mengerucutkan bibirnya. "Ayo bangun dan makan siang bersama."      

Pei Qiqi masih duduk di sana. Setelah beberapa saat, dia baru menyahut, "Aku ingin mandi dulu."     

Alih-alih segera pergi, Tang Yu masih berdiri di sana melihat Pei Qiqi.     

Pei Qiqi berujar lirih, "Kau keluarlah."     

"Pei Qiqi, mana bagian tubuhmu yang belum pernah kulihat?" Tang Yu mengangkat alisnya yang indah dan bersandar di sana. Awalnya, dia sudah mengeluarkan sebatang rokok, namun entah apa yang dia pikirkan, dia tidak jadi menyalakannya, dan hanya menjepitnya di tangannya.     

Sepertinya dia ingin berhenti merokok!     

Pei Qiqi merasa malu dan marah. Semua sudah di luar kendali semalam. Dia tidak tahu mengapa dia bergumul dengan Tang Yu lagi, bahkan sampai melakukannya di tiga tempat!     

Di rumahnya, di mobil, dan di tempat Tang Yu ini!     

Mungkin karena terlalu marah, Pei Qiqi bangun dan langsung merobek piyama tipis tubuhnya.     

Dia berdiri di bawah sinar matahari yang hangat, membiarkan Tang Yu melihat keindahan tubuhnya.     

Sangat indah dan menggoda.     

Hal yang paling tak tertahankan bagi Tang Yu adalah begitu banyaknya bekas ciuman yang ditinggalkannya. Melihat bekas-bekas ciuman itu, dia bisa membayangkan betapa dirinya yang terburu nafsu semalam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.