Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tusukan Kondom ke dalam Lubang (3)



Tusukan Kondom ke dalam Lubang (3)

0Pada saat ini, Tang Yu baru menyadari bahwa dirinya juga bisa lemah dan perlu seseorang untuk menghiburnya!     
0

Dia juga butuh merasakan kehadiran Pei Qiqi di sisinya!     

Tang Yu menduduki Pei Qiqi dengan paksa di tengah malam yang gelap ini. Dia mendominasi tubuh gadis itu dan melihat ekspresinya yang menjadi tak terkendali akibat ulahnya…      

Selain itu, baru sekarang inilah Tang Yu merasakan bahwa Pei Qiqi mencintainya!      

Setelah adegan yang membara itu, semuanya kembali tenang.     

Pei Qiqi berbaring tengkurap, dan Tang Yu tidak langsung pergi. Dia berbaring dengan Pei Qiqi dengan posisi yang sama seperti ini, tetapi dia tidak membiarkan berat badannya membebani Pei Qiqi.     

Setelah waktu yang lama, dia baru bangkit dan berbalik ke samping, lalu membuang kondom berukuran 0,01 ke tempat sampah.     

Tang Yu masih ingat bahwa pada momen yang paling intens semalam, Pei Qiqi masih belum melupakan benda ini. Gadis itu meraih bahunya dan tidak membiarkannya mengeluarkan sperma di dalam... Tang Yu bersemangat, dan akhirnya mengeluarkan kondom yang sudah dia siapkan sebelumnya dari dalam sakunya.     

Dapat terlihat ada sekitar 3 buah kondom yang dibuang ke dalam tempat sampah. Tang Yu melihatnya sekilas. Dia menghela napas dalam-dalam, lalu mengulurkan tangannya dan menarik Pei Qiqi keluar dari pelukannya. Dia menempatkan gadis itu dalam posisi tegak dan mendudukinya lagi selama beberapa saat.     

Tang Yu sepertinya sengaja mencoba mempertahankan postur seperti itu. Kaki dan tangannya yang panjang menguasai Pei Qiqi agar tidak bergerak.     

Karena merasakan sakit di pinggangnya, Pei Qiqi pun bergerak-gerak. Pria di atas tubuhnya seketika mengeluarkan erangan kenikmatan yang tertahan. Tang Yu menopang tubuhnya dan melihat tubuh kecil di bawahnya yang begitu menggairahkan.     

Tatapan Tang Yu sangat dalam, dan Pei Qiqi pun tidak tahan ditatap seperti itu. Dia membuang mukanya ke samping, merasa tidak nyaman.      

Napasnya kacau, dan tubuh kecilnya masih gemetar... Tang Yu sangat puas tak terkira, tetapi dia juga merasa kasihan pada Pei Qiqi.     

Dia terlalu kasar barusan!     

Jari-jarinya membelai bibir merah Pei Qiqi, merasakan setiap detailnya dengan cermat. Suaranya juga menjadi serak, "Apa kamu tidak ingin bertanya mengapa aku melakukan ini?"      

Suara Pei Qiqi gemetar di bawah provokasi Tang Yu, "Aku tidak mau bertanya."     

Jari-jari Tang Yu berhenti sejenak, lalu Pei Qiqi segera merasakan semacam ketegangan. Dia menggigit bibir bawahnya, dan tidak berani mengeluarkan suara apa pun.     

Tang Yu terdiam sebentar, lalu bangkit dan langsung berjalan ke kamar mandi.     

Tanpa menghindar dari pandangan Pei Qiqi, dia membersihkan diri di dalam kamar mandi yang sempit, di bawah guyuran air yang menusuk.     

Suara gemericik air terdengar di telinga Pei Qiqi. Dia memejamkan matanya, tidak berani memikirkannya lebih jauh. Mereka telah melakukannya sebanyak tiga kali.     

Bisa dikatakan bahwa memang Tang Yu yang pertama kali memaksa untuk melakukannya. Namun selanjutnya, diam-diam Pei Qiqi menerimanya.     

Dia ingin bangun, tetapi tubuhnya melemah, kehilangan kekuatan. Dia tidak ingin bergerak sedikit pun.     

Pei Qiqi hanya bisa berbaring di sana seperti ini. Beberapa saat kemudian, dia melihat Tang Yu berjalan keluar dari kamar mandi.     

Tubuh Tang Yu yang ramping hanya ditutupi oleh handuk mandi pendek, yang hanya dapat menghalangi bagian vitalnya... Tetesan air meluncur dari area pinggang dan perutnya, lalu meresap ke dalam handuk mandi. Sungguh, ini adalah pemandangan yang memunculkan fantasi liar     

Pei Qiqi menatapnya seperti itu, dan Tang Yu meliriknya dengan tenang, tanpa mengucapkan apa pun. Dia melepaskan handuk mandi, kemudian mengambil pakaian di lantai, dan mengenakannya.     

Ketika dia menegakkan tubuhnya lagi, dia menatap Pei Qiqi. Penampilannya tampak penuh wibawa, tidak pernah kehilangan setengah poin pun. "Pei Qiqi, pikirkan baik-baik tentang hubungan kita saat ini. Selain itu, kita barusan bercinta, bukankah tidak ada masalah!?"     

Pei Qiqi hanya membalasnya dengan melempar bantal dengan kesal…     

Tang Yu selalu melakukannya sesuka hati, tapi bisa-bisanya dia memamerkan raut wajah yang tak berperasaan pada Pei Qiqi!     

Pei Qiqi memalingkan wajah kecilnya ke sisi lain. Dia memilih untuk tidak menjawabnya.     

Tang Yu memperhatikan Pei Qiqi yang berbaring dengan buah dada yang hampir tidak tertutup sepenuhnya. Gadis itu tidak menyadari bagaimana pertahanan dirinya saat ini.     

Jakunnya bergerak naik-turun tanpa henti. Bibirnya yang tipis menekan sangat kuat, tapi dia tidak berbicara lagi, dan pergi begitu saja!     

Pergi?     

Pei Qiqi menggigit bibirnya, menahan amarah yang sudah memuncak. Dia belum makan malam, dan Tang Yu malah datang untuk menyetubuhinya tanpa henti sampai tiga kali. Saat ini sudah hampir jam 12 malam… (Perlu diketahui bahwa Tuan Tang dapat bertahan sangat lama dalam sekali permainan). Perut Pei Qiqi sangat lapar, tetapi sekujur tubuhnya tidak memiliki kekuatan sama sekali.     

Begitu mendengar suara pintu tertutup dari luar kamar, Pei Qiqi tahu bahwa Tang Yu benar-benar sudah pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.