Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kekanak-kanakan! Konyol! Tak Tahu Malu! (3)



Kekanak-kanakan! Konyol! Tak Tahu Malu! (3)

0Suhu panas yang mendidih itu hampir membakar Pei Qiqi. Selain itu, dia juga bisa mencium bau asap rokok dari mulut Tang Yu.     
0

Dia sontak terkejut. Ternyata dia telah ditipu!     

Tidak ada kecelakaan mobil. Semua ini hanyalah lelucon yang sengaja dibuat Tang Yu.     

Semua kekhawatiran berubah menjadi kemarahan. Pei Qiqi tidak dapat menahannya lagi. Dia akhirnya mengangkat tangannya dan melayangkan tamparan di wajah Tang Yu yang tampan.     

Suara tamparannya terdengar sangat keras!!!     

Mobil di sekitar tetap melaju di sepanjang jalan, datang dan pergi. Cahaya keemasan dari lampu sorot berbagai mobil dan bayangan saling menjalin lapis demi lapis...     

Seorang pria tampan duduk di dalam mobil, sementara gadis cantik berdiri di luar mobil. Kedua orang itu terdiam untuk waktu yang lama!     

Pei Qiqi ingin melarikan diri. Dia berjalan mundur beberapa langkah, ingin berlari jauh dari sana. Bahkan dia tidak peduli dengan mobilnya lagi.     

Dia punya firasat bahwa Tang Yu akan memakannya sampai ke tulang-tulang, tanpa tersisa sedikit pun!     

Tapi, saat dia baru berlari beberapa langkah, tubuh mungilnya dipeluk dari belakang...     

Dia nyaris berada dalam bahaya karena hendak menerobos sebuah mobil yang melaju di sisi jalan. Tiba-tiba pinggangnya ditarik oleh Tang Yu.     

Tang Yu menatap mata Pei Qiqi dengan tajam. "Pei Qiqi, apa kau sudah bosan hidup?"     

Pei Qiqi agak linglung dan masih mencerna apa yang barusan terjadi, kemudian dia menjadi lebih panik.     

Lengan Tang Yu menekan Pei Qiqi dengan bar-bar seperti penjepit besi. Dia meraih Pei Qiqi dengan mudah, dan membenamkan wajahnya di leher kecil gadis itu. Suaranya sangat serak tak terkira, "Pei Qiqi, mengapa tidak berani mengakui kalau peduli padaku?"     

Pei Qiqi merasa tubuhnya melemah seketika dan tidak bisa bergerak sedikit pun karena dipeluk oleh Tang Yu seperti ini.     

Tang Yu tidak hanya bertumpu pada lehernya. Pei Qiqi dapat merasakan kalau bibir tipis laki-laki itu menempel pada lehernya, lalu memberinya satu kali gigitan ringan.      

Ada semacam tanda bahaya dan godaan yang mematikan     

Tang Yu meraih leher kecil Pei Qiqi dengan kasar, memaksanya untuk menoleh ke samping, dan menciumnya lagi dengan sangat panas dalam posisi seperti ini.     

Angin malam berhembus begitu dingin, tapi Tang Yu sangat panas melebihi apa pun…     

Pei Qiqi merasa seolah telah tersiram air panas. Dia memejamkan matanya rapat-rapat, merasa sangat tidak nyaman.     

Lehernya sakit karena terpelintir begini. Ke mana pun bibir dan lidah Tang Yu berkelana, semua membuat Pei Qiqi mati rasa, seakan-akan telah dilewati ribuan volt arus listrik.      

Tubuhnya gemetar dan menggigil tak terkendali!     

Setelah memberi ciuman yang menggila dan kasar itu, alih-alih segera melepaskan Pei Qiqi, Tang Yu justru memeluknya dan menghisap leher kecilnya dengan lembut, seolah-olah sedang mencoba menenangkannya.     

Pei Qiqi masih gemetar dalam pelukan Tang Yu. Dia tampak begitu menyedihkan, bagai alang-alang yang ditiup angin.     

"Pei Qiqi, kamu tidak bisa lari." Tang Yu menciumnya. Suaranya terdengar seperti sumpah yang tidak bisa dihindari.     

Setelahnya, telapak tangan Tang Yu yang besar merobek pakaian Pei Qiqi, dan menggigit bahu kurusnya sedikit lebih dalam.     

Pei Qiqi merintih… kesakitan.     

Begitu Tang Yu melepaskannya, darah sudah mengalir keluar dari sana. Bekas tancapan gigi yang dalam meninggalkan jejak di bahu yang seputih salju itu.     

Pei Qiqi merasa kesakitan, tetapi Tang Yu tidak kasihan sama sekali. Dia justru mengulurkan tangan dan membelai bekas gigitannya, lalu membelai wajah Pei Qiqi. "Pei Qiqi, ini adalah tanda bahwa kamu sudah menjadi milikku selamanya."     

Ini adalah keputusan Tang Yu!     

Meski menyakitkan… meski akan menyakiti banyak orang, dia tidak akan berubah pikiran mengenai keputusannya ini.     

"Aku sudah pernah bilang, kamu lebih baik bertahan untuk menanggung semua ini." Setelah itu, dia tertawa bahagia.     

Pei Qiqi tertegun karena menyadari sesuatu. Entah dari mana kekuatannya ini berasal, dia seketika mendorong Tang Yu menjauh.      

Dia menatap laki-laki itu dengan pakaian yang acak-acakan, di tengah hembusan angin malam yang kencang. "Tang Yu, apa kau tahu apa artinya keputusanmu ini?"     

Tang Yu menatapnya dengan senyuman tipis. Itu adalah ekspresi senyuman yang begitu tenang dan penuh kasih sayang. "Pei Qiqi, aku tahu. Ini berarti kita masuk ke neraka bersama."     

Tapi, apakah itu penting?     

Pei Qiqi tidak bernyali besar dan tidak ingin turun sendiri, jadi Tang Yu harus menyeretnya ke bawah.     

Gadis itu ingin menjadi orang yang paling mulia. Dia mengira bahwa melarikan diri adalah keputusan yang paling benar. Tentu saja Tang Yu tidak akan memberinya kesempatan ini!     

Pei Qiqi, kapan aku pernah bilang bahwa aku akan menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan mengesampingkan urusan percintaanku sendiri?     

Aku bisa memiliki semua yang aku inginkan dalam hidup ini. Aku tidak mau kehilangan apa pun yang sudah menjadi milikku dan tidak mau memberikannya pada orang lain.      

Sesederhana itu.     

Pei Qiqi melangkah mundur, sedangkan Tang Yu bergerak maju…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.