Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kekanak-kanakan! Konyol! Tak Tahu Malu! (2)



Kekanak-kanakan! Konyol! Tak Tahu Malu! (2)

0Tang Yu duduk diam. Dia tidak peduli dengan mobilnya, apalagi berniat keluar dari mobil untuk memeriksa.     
0

Dia tidak peduli sama sekali bahwa bagian depan mobilnya yang seharga lebih dari 10 juta yuan menabrak sesuatu dengan sangat keras hingga tak berbentuk lagi.      

Dia mengambil rokoknya, dan duduk tenang sambil merokok secara perlahan. Posturnya sangat elegan dan santai. Tidak banyak ekspresi yang tampak di wajahnya.     

Direktur brigade polisi lalu lintas tertinggi di Kota B muncul di tempat kejadian dalam kurun waktu kurang dari 10 menit. Dia berdiri membungkuk di luar mobil. "Apa Tuan Tang menderita luka serius? Kami akan mengantar Anda pulang. Kami juga akan membawa mobil ini untuk diperbaiki."     

Tang Yu hanya menyandarkan satu sikunya di jendela mobil, dan memandang kepala polisi di luar dengan tenang, lalu berujar santai, "Tidak perlu. Kalian pergilah dulu."     

Kepala polisi itu masih merasa tidak tenang. Tanaman pagar jalan ini menghalangi laju mobil Tuan Tang, bahkan membuat Tuan Tang sangat tidak senang. Jika atasan menyalahkannya atas masalah ini, bagaimana dia bisa mengatasinya?     

Jadi, dia masih berlama-lama di sana, menolak untuk pergi…     

Tang Yu membersihkan jelaga pada puntung rokoknya. "Polisi Zhao, jika kamu tetap tinggal di sini lagi, aku tidak bisa menjamin kalau besok kamu bisa berangkat bekerja seperti biasanya."     

Polisi Zhao tertertegun. Dia segera mengerti maksud dari perkataan Tang Yu. Zona abu hitam dari rokok itu membuat orang lain pergi dengan terbirit-birit.     

Di dalam mobil, Xiao Lulu mencurahkan apa yang dia pikirkan kepada Polisi Zhao, "Jangan banyak berpikir, Polisi Zhao. Sepertinya Tuan Tang sedang menunggu seseorang."     

Dia tertawa masam. "Bagaimana mungkin kita bisa memahami dunia orang kaya? Sebuah mobil sport ditabrakkan begitu saja hanya demi mengambil hati wanita."     

Polisi Zhao, yang baru mencapai usia terlepas dari berbagai masalah dan rintangan, menoleh ke samping. "Apakah Tuan Tang sengaja menabraknya?" Itu tidak mungkin!     

Pria muda itu tersenyum tenang. "Polisi Zhao! Kejadian ini bukan yang pertama kalinya. Kerugian lebih dari 10 juta yuan bukan apa-apa bagi orang seperti Tuan Tang. Tidakkah kamu mendengar tentang apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu? 20 miliar, 20 miliar dibuang begitu saja dalam hitungan detik."     

Polisi Zhao menghela napas sedikit. Dia juga tahu mengenai kejadian itu.     

Pemeran utama dalam peristiwa malam itu kemungkinan besar adalah gadis bernama Pei Qiqi.     

"Ngomong-ngomong, bagaimana dengan gadis bernama Sun Feifei itu?" Polisi Zhao memandang bawahannya.     

Pemuda itu tersenyum lagi. "Mananya yang cocok? Penampilan fisik keduanya saja berbeda jauh. Semua laki-laki menilai wanita berdasarkan penampilannya. Mereka terbiasa makan hidangan luar biasa. Jika disuruh makan bubur biasa yang hambar, mana mungkin mereka bisa menelannya?"     

Setelah memikirkannya, Polisi Zhao merasa bahwa itu masuk akal. Tapi, dia masih merasa khawatir. "Lalu, bagaimana cara kita mengakhiri usaha kita yang ingin menunjukkan kinerja yang baik, tetapi malah berakhir melakukan sesuatu yang bodoh?"     

"Memang semestinya tidak ada yang perlu diakhiri." Pemuda itu menghiburnya. "Tuan Tang tidak akan memikirkan hal kecil ini sekarang."     

Setelah bilang begitu, seorang pria tua dan seorang pria muda tertawa penuh arti.     

Di tempat kejadian, Tang Yu merokok beberapa batang lagi. Beberapa saat kemudian, mobil Pei Qiqi melaju mendekat.     

Tang Yu duduk, dan memperhatikan mobil Pei Qiqi yang berhenti mendadak di pinggir jalan, lalu gadis itu segera membuka pintu dan melompat keluar dari mobil.     

Pei Qiqi mengenakan pakaian rumah berwarna merah muda. Bahkan dia berlari ke arah Tang Yu hanya dengan mengenakan sandal secara asal-asalan.      

Ketika Pei Qiqi melihat Tang Yu, langkah kakinya melambat, dan perlahan berjalan ke arahnya.     

Satunya di dalam mobil, dan satunya lagi di luar mobil.     

"Kenapa kamu tidak keluar?" Suara Pei Qiqi terdengar agak serak, dan wajahnya memerah karena kedinginan, terutama hidungnya, yang terlihat imut tak terkira.     

Tang Yu masih duduk, tetapi dia tidak merokok lagi. Dia mengamati Pei Qiqi dalam-dalam. "Apa kau peduli padaku?"     

Tatapan Tang Yu sangat jernih…     

Pei Qiqi tentu saja mengenal betul tatapan seperti itu. Setiap kali Tang Yu ingin meminta sesuatu padanya, laki-laki itu akan memandangnya seperti ini.      

Pei Qiqi tanpa sadar melangkah mundur. Namun sudah terlambat. Tang Yu mengulurkan lengannya untuk menggaet tubuh Pei Qiqi dan menariknya mendekat padanya, melintasi pintu mobil, dan menciumnya.     

Ciuman yang amat dalam dan membabi buta itu hampir melenyapkan bibir Pei Qiqi…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.