Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tusukan Kondom Ke Dalam Lubang (2)



Tusukan Kondom Ke Dalam Lubang (2)

0Tang Zhiyuan akhirnya mengatakan yang sejujurnya, "Pikirkanlah baik-baik. Jika Shengyuan dan Jin Taihe bergabung menjadi satu, perusahaan kita tidak hanya akan menjadi nomor satu di wilayah utara, tetapi juga akan menjadi tak tertandingi di negara ini!"     
0

"Lalu?" Tang Yu balik bertanya dengan acuh tak acuh.      

Tang Zhiyuan tertegun. Lalu?     

Dia sangat kesulitan untuk menemukan jawaban yang pas. "Bukankah impian setiap pria adalah mencapai kesuksesan dalam berkarir?"     

"Lalu bagaimana denganmu? Mengapa kamu melepaskan karirmu dan meninggalkan keluargamu demi seorang wanita?" Mata Tang Yu menyala tajam. Ini adalah pertama kalinya dia membicarakan tentang masalah ini dengan ayahnya. "Apa kamu masih ingat kapan momen paling bahagia dalam hidupmu?"     

Pintu lift terbuka, dan Tang Yu berjalan masuk.     

Tang Yu berada di dalam lift dengan jari menopang dahinya. Dia tersenyum tipis. Itu adalah senyuman kepahitan.      

Tang Zhiyuan masih berpikir. Kapan dirinya merasa paling bahagia?     

Jawabannya adalah saat dia menikah dengan Lin Yun, serta saat dia dan Yun Yun melahirkan Tang Yu... Pada waktu itu, meskipun dia disibukkan oleh pekerjaan dan merasa sangat lelah, namun dia sangat senang setiap kali setelah pulang ke rumah.     

...     

Pei Qiqi pulang dari perusahaan pada pukul 8 malam. Dia mengendarai mobil menuju area parkir di lantai bawah. Setelah mematikan mesin mobil, dia masih duduk di dalam mobil selama beberapa saat, kemudian barulah turun dari mobil.     

Dia mengenakan sepatu hak tinggi. Raut wajahnya terlihat begitu lelah. Setelah berjalan sampai ke pintu, dia tiba-tiba menghentikan langkahnya.     

Tang Yu bersandar ke dinding di depan pintu dengan sebatang rokok di tangannya. Kakinya terentang bebas, terlihat sangat panjang sekali.      

Kunci di tangan Pei Qiqi jatuh ke lantai dan menimbulkan suara nyaring yang memecah keheningan.     

Tapi tidak ada yang peduli…     

Karena Tang Yu sudah membuang rokoknya, lalu menangkap Pei Qiqi dengan satu tangan dan menarik gadis itu ke dalam pelukannya.     

Gerakan putaran itu sangat cepat. Pei Qiqi ditekan ke dinding…      

Bagian belakang kepala Pei Qiqi terasa sakit karena terbentur, hingga membuatnya hampir meneteskan air mata.     

Tangan Tang Yu meraih bagian belakang kepala kecil Pei Qiqi. Dia mengulurkan tangannya untuk menekan kulit kepala Pei Qiqi, seolah sedang menenangkannya. Dia menatapnya dalam-dalam!     

Saat ini Pei Qiqi tidak bisa bergerak, karena dia takut kalau Tang Yu akan menciumnya begitu dia bergerak.     

Namun meski dia tidak bergerak, Tang Yu tetap saja menciumnya.     

Itu adalah ciuman yang sangat dalam.     

Pei Qiqi melangkah mundur. Telapak tangan Tang Yu menjadi tumpuan bagian belakang kepala Pei Qiqi dan menekannya semakin erat ke arahnya… Hal itu juga membuatnya lebih leluasa untuk mencium Pei Qiqi lebih dalam.     

Pei Qiqi membuka matanya lebar-lebar, menatap Tang Yu…     

Tidak hanya nafsu yang tampak di raut wajah Tang Yu, melainkan juga ada semacam ekspresi yang disebut penderitaan.     

Pada akhirnya, entah bagaimana mereka masuk ke dalam rumah, ketika Pei Qiqi dapat berpikir jernih kembali, mereka sudah berada di atas sofa.     

Pei Qiqi mendorong Tang Yu. Suaranya terdengar seperti anak kucing yang tak berdaya. "Tang Yu… jangan…"     

Bulu mata Pei Qiqi bergetar pelan. Dia sangat ketakutan.     

Mereka seharusnya tidak seperti ini… tidak boleh seperti ini...     

Namun, Tang Yu tidak memberinya kesempatan untuk mengatakan tidak. Telapak tangan laki-laki itu bergerak ke bawah. Bibirnya yang tipis menghisap arteri di leher kecil Pei Qiqi.     

Tang Yu dan Pei Qiqi sudah melakukannya berkali-kali. Tentu saja dia tahu betul di mana letak kelemahan Pei Qiqi.     

Tubuh Pei Qiqi langsung melunak begitu dicium di bagian sini…      

Benar saja, dia melemas seperti air di dalam pelukan Tang Yu. Napasnya tidak beraturan, dan kepala kecilnya berputar tak terkendali. Dia tampak menyedihkan. Ada penolakan pada air mata yang mengalir di kedua matanya, seolah sedang memohon.     

Tapi, Tang Yu tetap bergerak cepat dan tak terbendung.      

Tang Yu membungkuk dan mencium Pei Qiqi habis-habisan. Bibirnya yang tipis menempel di telinga gadis itu. "Pei Qiqi, kamu menginginkanku!"     

Pei Qiqi menggelengkan kepalanya dengan panik. "Tidak!"     

Dia seperti binatang kecil yang putus asa. Tapi, bagaimana dia bisa lepas dari telapak tangan seorang Tang Yu?     

Dan akhirnya, Tang Yu berhasil melakukannya…     

Pei Qiqi menangis dan jatuh di bahu Tang Yu. Dia memukuli bahu Tang Yu sambil menangis tersedu-sedu. "Tang Yu, kau benar-benar bajingan."      

Ya, dia memang bajingan!     

Tapi Tang Yu menginginkannya, terutama hari ini!     

Dia menggila ingin menemukan ketenangan diri di tubuh Pei Qiqi…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.