Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Transplantasi Sumsum Tulang (7)



Transplantasi Sumsum Tulang (7)

0Pembantu rumah tangga membawakan sarapan tepat pada jam 8 pagi. Tang Yu meminta Pei Qiqi untuk menemani Tang Xin.     
0

Pei Qiqi membantu Tang Xin membersihkan diri, kemudian membujuknya untuk makan.     

Meskipun Tang Xin selalu ceria dan membuat lelucon yang lucu, namun hati Pei Qiqi rasanya seperti dicengkeram. Dia benar-benar tidak sabar ingin segera pergi dan mengetahui hasilnya.     

"Qiqi, kamu menyuapi ke arah lubang hidungku." Suara Tang Xin terdengar seperti anak kucing yang lemah, namun juga sedikit nakal, "Apakah kamu sedang memikirkan Kakak?"     

Pei Qiqi tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya. "Jangan bicara omong kosong."     

Tang Xin juga tersenyum. "Aku tidak bicara omong kosong! Qiqi, wajahmu memerah malu."     

Pei Qiqi mengangkat tangannya untuk menyentuh wajahnya sendiri. Tang Xin tertawa terbahak-bahak.     

Pei Qiqi baru menyadari kalau dirinya ternyata sedang tersipu. Dia memelototi Tang Xin dan berkata, "Makanlah dengan baik."     

"Baiklah," jawab Tang Xin. Dia benar-benar menuruti perintah Pei Qiqi. "Tidak masalah, asalkan Qiqi tidak menyuapi ke arah lubang hidungku."     

Pei Qiqi masih menatapnya dengan tajam.     

Tang Xin mendengus. "Oke oke, Qiqi… aku akan makan baik-baik!"     

Dia memberikan tatapan menyedihkan untuk meluluhkan hati Pei Qiqi, kemudian dia tampak kegembiraan karena berhasil menggoda Pei Qiqi.     

Pei Qiqi berkonsentrasi penuh untuk menyuapi Tang Xin. Hatinya dipenuhi perasaan masam melihat penampilan tubuh kecil Tang Xin yang seperti ini.     

Tang Xin sudah tidak mampu makan lagi setelah menghabiskan sekitar setengah mangkuk. Pei Qiqi menyeka mulut Tang Xin dan membantunya berbaring.     

Tang Xin sangat lelah, dan tidak lama kemudian, dia langsung tertidur.     

Pei Qiqi menutupi tubuh kecilnya menggunakan selimut. Dia memperhatikan gadis kecil itu sebentar, lalu berjalan keluar.     

Begitu membuka pintu, dia langsung melihat Tang Yu di sana.     

Raut wajah Tang Yu terlihat cukup berat. Jantung Pei Qiqi berdegup sangat kencang. Dia menatap laki-laki itu. Bibirnya bergerak, hendak mengatakan sesuatu.     

"Ayo bicara di luar saja." Tang Yu hanya berujar singkat, kemudian berjalan lurus ke ujung lorong.      

Pei Qiqi berjalan mengikutinya. Kepalanya berdengung karena terlalu banyak pikiran. Kakinya juga tiba-tiba melemah kehilangan kekuatan. Rasanya sungguh tak terlukiskan.     

Tang Yu berdiri di sana menunggunya. Pei Qiqi berjalan mendekat, lalu mendongak untuk menatapnya. Suaranya bergetar, "Tang Yu, apakah bisa?"     

Tampak ada rasa sakit di mata hitam Tang Yu. Bibirnya yang tipis juga saling menekan sangat rapat. "Setelah melewati proses perbandingan, sumsum tulangmu dan Tang Xin tidak cocok." Dengan kata lain, bahkan Pei Qiqi tidak dapat menyelamatkan Tang Xin.     

Pei Qiqi tertegun. Meskipun dari awal ekspresi Tang Yu sudah menjelaskan segalanya, namun dia tetap saja terkejut ketika mendengarnya secara langsung. Dia sangat kecewa, dan bahkan putus asa.     

Keputusasaan menyelimuti sekujur tubuhnya.      

Seluruh tubuhnya perlahan menjadi dingin.     

Pei Qiqi masih mendongak dan menatap Tang Yu dengan mulut terbuka sedikit.     

Tapi dia sudah meneteskan air mata…     

Tidak peduli seberapa banyak air mata yang dia keluarkan, Tang Xin tetap tidak bisa diselamatkan.     

Namun, Pei Qiqi tidak bisa mengendalikannya. Tubuhnya mulai gemetar… mulai gemetar ketakutan.     

Tang Xin adalah satu-satunya saudara dekatnya di dunia ini.     

Apakah tidak ada cara untuk menyelamatkan gadis kecil yang begitu ceria ini?     

Dia ingat, saat Pei Qiqi pertama kali bertemu Tang Xin, anak itu sangat energik.     

Tang Xin suka memanggilnya Qiqi, makan hidangan yang dimasaknya, menempel padanya sepanjang waktu. Dia juga selalu bilang, 'Qiqi, rambutmu sangat lurus, pinggangmu sangat ramping, dan pantatmu juga benar-benar melengkung sempurna.     

Namun, dia tidak bisa menyelamatkan Tang Xin saat anak itu dalam keadaan seperti ini.     

Cahaya matahari menembus kaca dan menyinari mereka, hingga menutupi seluruh tubuh mereka dengan lapisan cahaya berwarna keemasan, tetapi semua itu tidak mampu menerangi bagian dalam hati Pei Qiqi.     

"Jika kita tidak bisa segera menemukan pendonor sumsum tulang yang cocok, berapa lama dia bisa bertahan hidup?" Akhirnya, Pei Qiqi bertanya dengan suara lirih.     

Suara Tang Yu begitu serak, "Dokter memperkirakan bahwa dia tidak akan bertahan sampai 20 tahun."     

Faktanya, Tang Xin bukanlah darah daging Keluarga Tang. Pei Qiqi takut kalau Tang Xin tidak bisa melewati masa remajanya.     

Pei Qiqi memejamkan mata, dan jari-jarinya mengepal sangat erat sampai kuku-kukunya tenggelam dalam daging tangannya.      

Dia sudah tidak bisa merasakan sakit sama sekali, rasa sakit apa pun tidak terasa lagi.      

Tang Yu menatap Pei Qiqi dalam diam, tetapi dia tidak memberitahunya kalau sebenarnya ada satu cara lain…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.