Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Antara Cinta Dan Benci (1)



Antara Cinta Dan Benci (1)

0Zhao Ke masih tenggelam dalam pikirannya. Pintu tertutup tanpa suara, lalu terbuka lagi juga tanpa suara.     
0

Tubuh Zhao Ke tiba-tiba membeku. Dia mengangkat pandangannya ke arah Pei Qiqi.     

Ada sedikit ketakutan di wajah Zhao Ke, dan tubuhnya juga bergeser sedikit. Dia menatap Pei Qiqi dengan ekspresi seperti itu.     

Tidak banyak ekspresi yang terlihat di wajah Pei Qiqi. Dia mengamati mata Zhao Ke dalam-dalam.     

Dia masih ingat ketika pertama kali bertemu Zhao Ke. Wanita ini berpenampilan sangat glamor, benar-benar berbeda jauh dengan dirinya. Mereka seperti dua dunia yang berbeda.     

Sekarang, Zhao Ke dan dirinya juga berada di dua dunia yang berbeda. Satunya ada di dalam ruangan, sedangkan yang lainnya ada di luar, dibatasi dengan tembok.     

"Kenapa kamu datang ke sini?" Tatapan Zhao Ke dipenuhi dengan kewaspadaan, dan tubuhnya juga menyusut ketakutan. Raut wajahnya masih tidak enak dipandang. "Apa kamu datang untuk menertawakanku?"     

Pei Qiqi merasa sungguh menyedihkan.     

Wanita ini adalah ibunya, orang yang telah melahirkannya. Namun, wanita ini tidak pernah memberinya kehangatan sama sekali, bahkan justru mau membunuhnya.     

Sampai detik ini, tidak ada sedikit pun kata-kata lembut yang keluar dari mulutnya.     

"Aku sering bertanya-tanya apakah diriku hanya salah paham selama ini. Sepertinya aku bukan dilahirkan olehmu." Pei Qiqi memandang Zhao Ke dengan tatapan pahit, dan rasanya begitu sulit untuk berbicara.     

Zhao Ke seketika termenung, lalu tersenyum tipis. "Ya, sudah seharusnya kau meragukan hal itu. Tidak ada ibu yang memperlakukan anak seperti ini, bukankah begitu?"     

Zhao Ke menggenggam tangannya sendiri. Matanya mengarah ke depan, menatap wajah mungil Pei Qiqi, lalu dia tersenyum aneh. Ada sentuhan kebencian di wajahnya yang sayu dan sangat kering itu. "Apakah kamu tahu mengapa aku membencimu?"     

"Bukan karena kamu adalah anak Pei Minghe, tapi mengapa kamu tumbuh seperti ini? Jika kamu memiliki wajah yang jelek, aku tidak akan membencimu seperti ini!" Tangan Zhao Ke tergelincir, seperti kehilangan kekuatan. Setelah terdiam untuk waktu yang lama, dia tersenyum suram. "Kamu bisa mendapatkan cinta Tang Yu dengan begitu mudahnya. Sedangkan aku… aku tidak punya apa-apa! Pria yang mencintaiku hanya menyukai tubuhku, dan pria yang kucintai memandang rendah diriku."     

Pei Qiqi, kutukan terbesarku terhadapmu adalah membiarkanmu tidak pernah tahu siapa ayah kandungmu sebenarnya.     

Kau tidak akan pernah mengetahuinya selamanya!     

Zhao Ke tertawa seperti orang gila. Suara tawa melengking itu seolah-olah mencengkeram hati orang yang mendengarnya, dan membuat mereka takut.     

Pei Qiqi hanya duduk seperti itu. Dia menatap Zhao Ke, lalu menurunkan pandangannya. Ketika melihatnya lagi, sorot mata Pei Qiqi berubah dingin, lalu dia berkata, "Aku tidak bisa memilih mau terlahir dari siapa. Jika aku bisa melakukannya, aku tidak akan duduk denganmu di sini."     

Zhao Ke memandang Pei Qiqi. Ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa dirinya sedang berada dalam situasi yang sulit.     

Dia tiba-tiba berteriak dengan tajam, "Benar kamu, kan? Kamu yang melakukan semua ini, kan?"     

Pei Qiqi masih duduk dengan tenang. Sorot matanya yang dalam menatap Zhao Ke dengan dingin, seperti udara di tengah malam, namun dia tampak sangat acuh tak acuh, "Bagaimana denganmu? Apa yang kamu lakukan? Apa kamu berani bilang kalau kamu bukan dalang di balik kecelakaan mobil waktu itu?"     

"Ya!" Zhao Ke mengakuinya. "Memang aku yang melakukannya!"     

Ada kegilaan di wajahnya. "Memang akulah yang ingin membunuhmu. Memang akulah yang ingin melenyapkanmu!"     

"Pei Qiqi, aku bisa hidup lebih baik tanpa keberadaanmu. Penampilanmu menghancurkan semua ini." Mata Zhao Ke melotot sangat lebar, hingga pupil matanya seolah hampir keluar, dan beberapa pembuluh darah memenuhi sklera matanya. Dia benar-benar terlihat mengerikan.      

Namun, Pei Qiqi tidak takut padanya.     

Karena wanita ini begitu menyedihkan dan patut dikasihani. Dia selalu melukai dirinya sendiri.     

Zhao Ke merasa tenggorokannya seperti tercekik. Dia baru bisa berbicara beberapa saat kemudian, "Kamu datang kemari untuk membalas semua yang pernah kulakukan padamu… membalas semuanya…"     

Zhao Ke terus mengulangi ucapannya sampai beberapa kali dengan raut wajah kosong.     

Wanita dengan penampilan kuyu dan menyedihkan itu dulu pernah menjadi wanita cantik nomor satu di Kota B.     

Pei Qiqi pergi dalam diam. Perasaan dingin dan panas memenuhi hatinya.     

Dia sendiri tidak tahu bagaimana rasanya... Mungkin, dia benar-benar karma untuk menghukum dosa-dosa Zhao Ke.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.