Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Hanya Bersikap Kejam Padanya (1)



Hanya Bersikap Kejam Padanya (1)

0Pei Qiqi melihat mereka saling berpelukan. Itu adalah kehangatan yang dia rindukan, tapi tidak akan bisa dilakukannya lagi.     
0

Dia takut kalau begitu menyentuh Tang Yu, dia akan enggan untuk meninggalkannya, enggan untuk melepaskannya.     

Secercah senyuman tipis dan dingin muncul di sudut bibir Pei Qiqi.     

Pei Qiqi tidak bisa memilih mau terlahir dari keluarga dengan latar belakang seperti apa. Bahkan, perasaan cinta pun tidak bisa mengendalikannya.     

Jinrong, Tang Yu...     

Dia iri pada Tang Xin!     

Tang Xin bisa tinggal bersama Tang Yu selamanya. Tidak masalah meskipun hanya sebagai adik perempuannya.     

Angin malam berhembus kencang mengenai wajahnya, tetapi Pei Qiqi tidak merasakan dingin sama sekali.     

Dia hanya berdiri diam di sana sambil melihat mereka saling berpelukan.     

Tang Yu juga melihat Pei Qiqi. Dia tidak mengatakan apa pun, dan juga tidak mendorong Tang Xin menjauh. Pupil matanya yang hitam pekat memandang Pei Qiqi dengan dingin tak terkira.     

Pei Qiqi, apa hatimu merasa tidak nyaman saat ini?     

Karena aku memeluk Tang Xin, dan tidak memelukmu!     

Alih-alih menghiburmu, di saat seperti ini, aku malah menambah kesulitanmu.     

Ya, dia memang mempersulit Pei Qiqi!     

Karena Tang Yu juga marah dan tidak bisa pura-pura menutup mata. Dia memang melampiaskan semuanya pada tubuh Pei Qiqi. Bahkan meskipun dia tahu kalau Pei Qiqi tidak bersalah, dia tetap melakukannya. Karena, jika tidak bersikap seperti ini, dia tahu bahwa Pei Qiqi akan menghilang jauh dalam sekejap!     

Raut wajah Tang Yu yang dingin, dan hati Pei Qiqi yang sedingin air es, bertemu di bawah langit malam yang dingin... Akhirnya, Pei Qiqi berjalan masuk ke ruang depan dan mengambil barang-barangnya yang tertinggal.     

Ketika dia keluar, gelapnya malam menutupi sosoknya hingga kemudian menyatu di tengah malam.     

Tang Yu mengangkat dagunya sedikit, dan giginya menggertak begitu kuat.     

Tang Xin menangis sedih dalam pelukan Tang Yu sambil terkantuk-kantuk. Setelah memanggil-manggil 'Kakak' beberapa kali, dia menutup matanya dan tertidur lagi.     

Tang Yu menggendongnya kembali ke kamar. Dia duduk di samping Tang Xin dan memandanginya yang terlelap dalam tidur.     

Tang Xin selalu menderita sakit selama bertahun-tahun, dan membutuhkan donor sumsum tulang yang tepat     

Saat ini, kemarahan yang memenuhi hati Tang Yu berpusat pada Zhao Ke. Zhao Ke pasti sudah tahu sejak lama bahwa Pei Qiqi adalah anaknya, tetapi dia mengabaikan hidup dan mati Tang Xin demi keegoisannya sendiri. Bahkan dia juga ingin membunuh Pei Qiqi.     

Di dunia ini, mungkin tidak ada seorang pun yang memiliki sumsum tulang yang bisa menyelamatkan hidup Tang Xin lagi.     

Ibu kejam macam apa ini?     

Bagaimana bisa dia memiliki kelainan kepribadian hingga tidak memiliki hati untuk anak-anaknya?     

Tang Yu melihat wajah kecil Tang Xin. Saat memperhatikannya begini, dia baru menyadari kalau ada lima poin kemiripan wajah di antara Tang Xin dan Pei Qiqi.     

Dia mengulurkan tangannya dan menyentuh wajah Tang Xin. Suaranya terdengar agak serak, "Bagaimana bisa aku tidak menyadarinya dari awal?"     

Jika tidak ada Pei Qiqi, bisa dibilang bahwa hubungan Tang Yu dan Tang Xin mungkin tidak akan menjadi seperti ini.     

Dulu, meskipun dia menyayangi Tang Xin, dia tidak terlalu terlibat langsung dalam merawatnya. Tapi sekarang dengan adanya Pei Qiqi... dia merawat Tang Xin dengan baik.     

Karena, Tang Xin adalah adik perempuan Qiqi. Mungkin inilah yang dinamakan perasaan peduli kepada orang yang memiliki hubungan dekat dengan seseorang yang dicintainya.     

Hati Tang Yu terasa sangat rapuh… semua itu karena gadis kecil yang baru saja pergi!     

Setelah duduk di sana selama beberapa saat, dan melihat bahwa tidak ada masalah yang serius pada Tang Xin, barulah Tang Yu berjalan keluar. Dia menghubungi nomor telepon Meng Qingcheng. "Aturkan semuanya agar Tang Xin bisa bertemu Zhao Ke."      

Sekarang ini sudah larut malam. Meng Qingcheng pun tertegun setelah mendapatkan panggilan ini. Apakah Tang Yu dalam suasana hati yang tenang?     

Bukankah dia paling membenci Zhao Ke?     

Namun, Meng Qingcheng juga segera terpikir akan Tang Xin yang bernasib malang karena harus ditinggal ibunya. Bibirnya saling menekan kuat, lalu dia menghela napas berat.     

Meskipun dapat dikatakan bahwa dia sudah tahu jawaban di dalam benaknya, tetapi dia juga tidak mau berpikir sampai ke arah situ.      

Tang Yu mematikan panggilan. Dia mengangkat pandangannya untuk melihat pemandangan malam tanpa batas di luar sana.     

Bisa dibilang bahwa dia mentolerir semua orang. Dia masih menyayangi Tang Xin sebagai adik perempuannya sendiri, dan bahkan tidak memusnahkan Zhao Ke sampai ke dasarnya.     

Tang Yu hanya bersikap kejam kepada gadis kecil yang terlalu dicintainya.     

Dia sendiri bahkan juga tidak tahu, mengapa dia memperlakukan gadis itu seperti ini?     

Seolah hatinya baru merasa lebih baik saat melihat Pei Qiqi dalam kesulitan dan berjuang melepaskan diri.     

Setidaknya mereka bersama, menderita bersama, merasa tertekan bersama.     

Tang Yu menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya secara perlahan. Dia berdiri seorang diri dalam gelapnya malam.     

Sekarang, dia tidak bisa memberi tahu Pei Qiqi bahwa dirinya tidak peduli dengan latar belakang hidupnya. Tang Yu hanya ingin bersamanya!     

Itu memang tidak adil bagi ibunya, tapi Tang Yu tidak mau melepaskan Pei Qiqi     

Beberapa saat kemudian, Tang Yu tertawa pahit…     

Telapak tangannya yang memegang rokok membelai dahinya. Dia berbicara sendiri dengan suara yang lembut, "Pei Qiqi, apa yang harus aku lakukan? Katakanlah padaku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.