Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kamu Berani Bilang Tidak Mencintaiku? (4)



Kamu Berani Bilang Tidak Mencintaiku? (4)

0Pei Qiqi mendongak, lalu tiba-tiba menghentikan Tang Yu. Suaranya terdengar agak serak, "Tang Yu, mari kita lupakan semua ini."     
0

Saat ini, Tang Yu sudah berjalan sampai di ujung tangga. Dia langsung berhenti berjalan begitu mendengar ucapan Pei Qiqi, kemudian dia berbalik dan melihat ke arah Pei Qiqi.     

Raut wajahnya begitu dalam hingga seolah mampu mengeluarkan air.     

Dia melihat Pei Qiqi dengan begitu tenang. Beberapa saat kemudian, dia berujar dingin, "Mau aku melupakannya atau tidak… bukan kamu yang bisa memutuskannya, Pei Qiqi."     

Tang Yu tidak pernah memiliki keinginan untuk melepaskannya maupun memutuskannya, apalagi memiliki pemikiran untuk… berhenti di tengah jalan!     

Tang Yu tahu betul kebencian ibunya terhadap Zhao Ke. Dia juga tahu seberapa besar rasa bersalah dan penyesalan yang diderita Lin Yun atas meninggalnya anak itu.     

Oleh sebab itu, tidak peduli seberapa besar rasa sayangnya Tang Yu terhadap Tang Xin, dia tidak pernah menunjukkan interaksi apapun di depan ibunya.     

Jika Tang Yu bersama Pei Qiqi, tak perlu diragukan lagi, dia pasti akan merasa bersalah terhadap ibunya. Tapi dia tidak mau putus dari Pei Qiqi, dan enggan untuk melakukannya.     

Meskipun Pei Qiqi tidak perlu menghadapi ibunya sepanjang hari setelah mereka menikah nanti, tetapi latar belakang yang dimiliki Pei Qiqi ini cukup membuat ibunya merasa tidak nyaman dan tidak bisa tenang.     

Mengenai suasana hati Tang Yu yang rumit, Pei Qiqi juga hanya memahami satu atau dua poin saja, tidak lebih dari itu.     

Mereka saling memandang dalam diam untuk waktu yang lama. Tang Yu mengabaikan Pei Qiqi dan kembali berjalan ke lantai atas, sementara Pei Qiqi masih berdiri di sana.     

Dia benar-benar dalam situasi yang sulit dan membingungkan. Dia juga merasa… tidak tahu harus pergi ke mana.     

Pei Qiqi mendongak, melihat Tang Yu yang berjalan lurus ke lantai atas. Postur tubuhnya tampak begitu berwibawa seperti biasanya.     

Dia mengamati sosok itu dari kejauhan. Bibir mungilnya menekan erat-erat!     

Sesampainya di lantai atas, Tang Yu melihat Tang Xin yang sedang tidur.     

Dia memandanginya sebentar, lalu perlahan duduk di samping. Dia mengulurkan tangannya untuk membelai kepala kecil Tang Xin.     

Tang Xin masih kecil, namun harus hidup dengan mengidap penyakit seperti itu. Jadi, meskipun dia terlahir dari rahim Zhao Ke, Tang Yu juga tidak bisa membenci kehadiran anak ini di keluarganya.     

Sejak pertama kali melihat anak kecil ini lahir, Tang Yu sudah memutuskan bahwa Tang Xin adalah adiknya, dan juga saudara sedarah dengan dirinya.     

Sekarang tidak begitu lagi! Anak ini tidak ada hubungannya dengan dirinya sama sekali!     

Namun, Tang Xin masih menderita penyakit itu.     

Dia masih sangat lemah seperti ini.     

Zhao Ke mungkin akan dipenjara seumur hidup. Tang Yu sebenarnya merasa kasihan terhadap Tang Xin dari dalam lubuk hatinya.     

"Jadilah adik perempuanku selamanya!" Tang Yu bergumam lirih. Jari-jarinya perlahan menyentuh lembut wajah kecil Tang Xin yang dingin.     

Setelah duduk di sana selama beberapa saat, dia mendengar suara mesin mobil dari lantai bawah. Dia tahu kalau Pei Qiqi sudah pergi.     

Tang Yu menyuruhnya pergi karena dia masih belum memikirkan jalan keluar terbaik untuk menyelesaikan masalah ini.     

Dia selalu bertindak cepat dan tegas dalam menangani segala masalah. Tapi kali ini, dia benar-benar tidak bisa mengambil keputusan.     

Dia tidak bisa memikirkan jalan keluar mengenai apa yang harus dia lakukan pada Pei Qiqi.     

Namun, Tang Yu tahu kalau dirinya tidak akan rela kalau harus melepaskan Pei Qiqi.     

Tang Yu berjalan ke teras dan melihat cahaya lampu di bawah. Mobil RV hitam perlahan keluar dari halaman taman yang luas.     

Dia mengenakan sweater abu-abu, berdiri di sana sembari melihat kepergian Pei Qiqi. Tirai putih yang indah berkibar melilit setengah tubuhnya. Dia tampak seperti melayang di udara.     

Tang Xin terbangun. Dia membuka matanya dan mendapati bahwa tidak ada seorang pun di dekatnya. Setelah melihat sekeliling, akhirnya dia melihat punggung Tang Yu.     

Dia berlari dengan kaki telanjang dan memeluk Tang Yu dari belakang. Suaranya terdengar seperti anak kucing, "Kak."     

Tubuh Tang Yu menegang karena terkejut, kemudian dia meletakkan tangan Tang Xin di belakang punggungnya dan membalas pelukannya. "Tang Xin."     

Tang Xin bersandar di dada Tang Yu dan terisak seperti anak anjing yang malang dan menangisi ibunya.     

Sementara itu, Tang Yu tidak tahu harus melakukan apa untuk menghiburnya.     

Mobil RV hitam yang tadinya sudah melaju keluar untuk mengantar Pei Qiqi pulang, kini berhenti di luar. Pei Qiqi turun dari mobil. Dia sepertinya melupakan sesuatu.     

Namun, ketika dia membuka pintu dan turun dari mobil, kepalanya reflek mendongak. Dia melihat Tang Yu yang sedang memeluk Tang Xin.     

Jari-jari Tang Yu membelai kepala kecil Tang Xin dengan lembut, terlihat begitu hangat.     

Pei Qiqi merasa iri terhadap Tang Xin. Tang Yu juga pernah membelai dirinya seperti itu. Tapi sekarang, perasaan Tang Yu kepadanya berubah menjadi jauh lebih rumit!     

Dia bisa memahaminya, sama halnya dengan dirinya yang juga tidak bisa menerima semua ini.     

Pei Qiqi mendongak seperti itu, melihat mereka berpelukan di tengah hembusan angin malam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.