Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Apa Kamu Berani Bilang Tidak Mencintaiku? (1)



Apa Kamu Berani Bilang Tidak Mencintaiku? (1)

0Tang Yu meraih pergelangan tangan Pei Qiqi dengan satu tangan. "Pei Qiqi, bukan hanya kamu sendiri yang menderita."     
0

Pei Qiqi tertegun.     

"Jadi, tetaplah di tempatmu dan jangan pergi ke mana-mana! Jika tidak, aku tidak bisa menjamin apa yang akan hilang darimu." Tang Yu membungkuk, dan napas dinginnya menyapu bibir Pei Qiqi.     

Tentu Pei Qiqi bisa merasakan bahwa Tang Yu sedang marah.     

Bahkan tidak bisa disebut marah saja, sebenarnya Tang Yu juga murka!     

Tang Yu membenci Zhao Ke. Mana mungkin pria itu tidak marah kepadanya?     

Pei Qiqi memejamkan matanya, lalu mengucapkan satu pertanyaan lagi, "Mengapa?"     

Tang Yu menegakkan tubuhnya yang menjulang tinggi, lalu menunduk untuk menatap Pei Qiqi. Dia tersenyum dingin, dan berujar dengan nada mengejek, "Pei Qiqi, kau tanya aku mengapa?"     

Dia mengulurkan tangan dan meraih dagu runcing Pei Qiqi, lalu perlahan menundukkan kepalanya, menatap mata gadis itu, dan menekankan setiap kata yang dia ucapkan, "Aku benar-benar ingin melihat isi hatimu."     

Dagu Pei Qiqi yang tajam dan indah dipaksa untuk mendongak hingga gadis itu menatapnya. Sesaat kemudian, Pei Qiqi tersenyum ringan. Kesengsaraan terlihat jelas dalam senyumannya. "Ya, aku memang tidak punya hati! Aku terlahir dari wanita yang seperti itu. Aku sebenarnya adalah gadis dingin yang egois dan tidak bisa mencintai siapa pun."     

"Kalau begitu, apa kamu berani bilang tidak mencintaiku?" Tang Yu mendorong Pei Qiqi ke jendela kaca besar. Kaca transparan itu sangat bersih sampai hampir tak terlihat.     

Pei Qiqi merasa ketakutan ditekan di sana, rasanya seperti akan jatuh kapan saja.     

"Lepaskan aku." Dia menangis pelan, seperti anak kucing.     

Tapi Tang Yu hanya bergeming. Dia menyipitkan mata dan menatap Pei Qiqi tanpa ampun. "Pei Qiqi, jika kamu berani berbohong, aku jamin kamu akan jatuh dari sini."     

Tang Yu memusatkan tatapannya yang membara pada Pei Qiqi, seakan ada beberapa percikan api yang menyala di matanya.     

Pei Qiqi sungguh tidak tahu kalau saat ini tali piyamanya sudah terlepas dari pinggangnya. Tanpa bisa dihindari, hal itu menampilkan pemandangan yang begitu menggoda.     

Tang Yu ingin menundukkan kepala untuk mencium Pei Qiqi, tetapi ada terlalu banyak kemarahan di dalam hatinya, yang membuatnya tidak bisa melakukan hal itu.     

Pei Qiqi membuang muka di tengah paksaan Tang Yu. Suaranya juga menunjukkan kerapuhan dan keras kepala. "Tidak cinta."     

Begitu Pei Qiqi mengatakannya, Tang Yu langsung menciumnya dengan kasar. Bibir Tang Yu yang tipis mengulum Pei Qiqi tanpa belas kasih sedikit pun. Saking kuatnya, dia sampai hampir mematahkan bibir Pei Qiqi.     

Pei Qiqi tidak berani melawan karena punggungnya terasa sangat sakit tertekan ke jendela. Dia juga takut kalau jatuh dari sana.     

Ketika sudah merasa cukup puas berciuman, Tang Yu baru mengangkat pandangannya ke arah Pei Qiqi. "Bagaimana dengan sekarang?"     

Pei Qiqi masih memalingkan wajah kecilnya, dan napasnya terengah-engah seperti binatang kecil yang lemah. Setelah menenangkan diri untuk waktu yang lama, dia baru menoleh. Matanya yang sebening air menatap Tang Yu dalam-dalam. "Tidak cinta."     

Tang Yu menciumnya lagi. Tapi, kali ini dia tidak hanya menciumnya, melainkan juga menyiksanya!     

Pei Qiqi menjerit. Setelahnya, dia merasa bahwa tubuhnya bukan lagi miliknya, yang bisa dia kendalikan.     

Dia menundukkan kepalanya tak berdaya dan melihat Tang Yu. Dia tidak bisa melihat wajah pria itu. Dia hanya melihat rambut hitamnya…     

Pei Qiqi tidak menduga kalau Tang Yu akan melakukan hal semacam ini padanya. Tangan kecilnya menyentuh rambut Tang Yu dan berusaha menariknya untuk bangkit.     

Jelas-jelas itu sangat menyakitkan, namun Tang Yu masih enggan untuk melepaskan Pei Qiqi.     

Tubuh Pei Qiqi melemah, dan akhirnya setengah berlutut di hadapan Tang Yu.     

Rambut di dahinya sudah dibasahi keringat. Dia melihat Tang Yu dengan pandangan yang agak kabur.     

Tubuhnya tidak seperti bagian dari dirinya lagi. Semuanya lemah tak berdaya dan tidak memiliki kekuatan sama sekali.     

Tang Yu dan Pei Qiqi kini sama-sama berlutut dalam posisi saling berhadap-hadapan. Tang Yu mengangkat dagu Pei Qiqi dengan satu tangan. "Pei Qiqi, apa kau masih berani mengatakan tidak cinta?"     

Pei Qiqi memejamkan matanya untuk menutupi jejak-jejak kesedihan yang amat dalam di matanya. "Kita akan jatuh ke lubang neraka."     

Tang Yu masih mencengkeram dagu runcing Pei Qiqi, dan memandang gadis itu dengan tatapan membara. Beberapa saat kemudian, perlahan-lahan dia melontarkan satu kalimat, "Bahkan jika harus jatuh ke lubang neraka, aku akan tetap membawamu."     

Pei Qiqi tertegun.     

Tang Yu mengulurkan tangannya untuk menggendong Pei Qiqi. Dia membawanya berjalan ke kamar mandi, namun Pei Qiqi sudah dalam kondisi berantakan dari tadi.     

Tang Yu tidak menginginkan Pei Qiqi di dalam kamar mandi, melainkan hanya menyentuhnya, seolah menyentuh barang antik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.