Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Pei Qiqi, Kamu Tidak Diizinkan Pergi! (3)



Pei Qiqi, Kamu Tidak Diizinkan Pergi! (3)

0Telapak tangan Tang Yu yang besar tiba-tiba menyentuh dada Pei Qiqi, tepat di hatinya. Dia berujar dengan suara yang teredam, "Di sini, ada sesuatu yang telah mengambil hatiku."     
0

Jantungnya berdetak lebih cepat. Bukan hanya karena tempat yang dipegang Tang Yu, tetapi juga karena kata-kata yang dilontarkan laki-laki itu.     

Tang Yu mencengkeram Pei Qiqi, seolah akan mengambil jantungnya, hingga membuatnya tidak bisa bernapas.     

Pei Qiqi ingin mengatakan sesuatu, tetapi Tang Yu sudah membuka pintu mobil dan juga menyeretnya keluar dari sisi lain.     

Pei Qiqi berseru tanpa suara. Bagaimanapun juga, dia tidak bisa menghentikan Tang Yu. Laki-laki ini sudah menggila dan sulit untuk dikendalikan!      

Tang Yu menyeret Pei Qiqi sepanjang jalan sampai ke apartemen Xiacheng. Setelah pintu tertutup, tubuh Pei Qiqi didorong hingga menempel pada panel pintu.      

Tang Yu memeluknya dari belakang. Bukan memeluk, lebih tepatnya Tang Yu menjebak Pei Qiqi dalam kuasanya.     

Semuanya terjadi terlalu cepat. Situasi di larut malam ini sangat rumit, sulit dan berbahaya bercampur amarah yang memuncak, dan terus berlanjut seakan tak kenal lelah.     

Penampilan yang acak-acakan dengan seluruh tubuh bermandikan keringat. Rasa sakit dan penderitaan yang dirasakan Pei Qiqi sudah tidak mampu menggoyahkan Tang Yu…      

Selalu begini dan begini lagi. Terjerat bersama tanpa hubungan yang jelas….     

Mereka berdua akhirnya tenang setelah bersetubuh untuk waktu yang lama. Tang Yu masih menempel di punggung Pei Qiqi. Telapak tangannya yang besar menahan pinggang ramping Pei Qiqi agar gadis itu tidak meluncur ke bawah.     

Jaket, kemeja, dan juga pakaian apa pun yang tadi mereka kenakan kini bertumpuk jadi satu di lantai. Pemandangan ini sungguh terlihat sangat erotis tak tertandingi.      

Tang Yu bahkan tidak mau mengubah postur ini sepanjang malam.     

Begitu suasana menjadi tenang, Pei Qiqi merasa kedinginan, dan tubuhnya kesakitan saat digerakkan.     

Namun begitu Pei Qiqi bergerak, Tang Yu langsung menekannya lebih berlebihan dan menggigit bahu Pei Qiqi yang putih nan ramping.     

"Tang Yu." Suara Pei Qiqi masih terdengar tak bertenaga dan juga serak, "Lepaskan aku. Aku harus segera pulang."     

Setelah Pei Qiqi selesai berkata demikian, telapak tangan Tang Yu berpindah, dari di pinggang ke dada Pei Qiqi, tepat di jantungnya.     

Pei Qiqi reflek mengerang karena cengkeraman Tang Yu yang cukup kuat.     

"Pei Qiqi, kamu tidak boleh pergi ke mana pun sebelum aku memikirkan mana yang terbaik." Suara Tang Yu terdengar dalam, sedalam air yang menetes di dalam ruangan tertutup.     

Pei Qiqi seketika tenggelam dalam pikirannya. Butuh waktu yang lama baginya untuk berpikir jernih kembali. Suaranya lebih tak berdaya dibandingkan tubuhnya. "Apakah kamu sudah mengetahuinya?"     

Tang Yu tidak merespon sama sekali. Dia hanya memeluk Pei Qiqi, membiarkan tubuh dan hatinya berubah, seperti tenggelam ke dalam air.     

"Tang Xin sendirian di rumah." Pei Qiqi berkata dengan susah payah.     

Namun, seharusnya Pei Qiqi tidak mengatakannya. Karena, setelah dia bilang begitu, Tang Yu mengulang kembali momentum kekerasan dan situasi sulit seperti tadi.     

Akhirnya, Pei Qiqi tidak bisa menahannya, dan tubuh lemahnya merosot ke bawah.     

Tang Yu melakukannya begitu cepat dan menyelesaikannya dengan singkat, lalu menggendong Pei Qiqi masuk ke kamar.     

Dia menutupi tubuh gadis itu dengan selimut. Dia juga segera membersihkan diri seadanya. Setelahnya, dia duduk di samping sambil merokok, hanya mengenakan jubah mandi.      

Waktu terus berlalu, dan fajar akan segera menjelang, tetapi selalu kegelapan tanpa kejernihan selalu menetap jauh di lubuk hatinya.     

Tang Yu hanya merokok seperti ini dari tadi, sembari menatap wajah mungil Pei Qiqi yang masih tidur.     

Mungkin Pei Qiqi sedang kelelahan, jadi dia tidur sangat lelap. Tang Yu juga tahu kalau dirinya bersikap tidak bijaksana hari ini.      

Vitalitasnya hampir menghancurkan Pei Qiqi.     

Ekspresi Tang Yu menyimpan misteri begitu dalam, hingga rasanya cukup menyakitkan…     

Dia juga berusaha berjuang. Dia juga mengalami kesulitan.     

Namun, dia tidak pernah terpikir untuk melepaskan Pei Qiqi.     

Entah itu menghancurkan atau merebutnya secara paksa! Tidak peduli apa pun kemauan Pei Qiqi, Tang Yu tetap akan membuat gadis itu berada di sisinya.     

Selalu ada hal tak terduga dalam suatu masalah. Salah satunya adalah kenyataan bahwa Tang Xin bukanlah adik perempuannya.     

Masalah lainnya yang di luar dugaan adalah… Zhao Ke akan menarik Pei Qiqi ke dalam air bersamanya, terlepas dari apa pun yang terjadi.     

Dengan kata lain, latar belakang kehidupan Pei Qiqi tidak akan bisa disembunyikan untuk waktu yang lama.     

Tang Yu menghisap beberapa batang rokok. Karena Pei Qiqi terbatuk karena asap rokok itu Tang Yu pun segera menekan putung rokoknya.     

Kemudian dia mengelus dahi Pei Qiqi dan tertawa kecil. Ada kepahitan dalam tawanya…     

Apa yang sangat ingin dilakukannya? Bagaimanapun juga, dia tidak akan melepaskan Pei Qiqi.     

Tidak peduli apakah itu kepahitan, kebahagiaan, ataupun jatuh ke neraka, mereka akan tetap terjalin bersama melewati sepanjang hidup ini.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.