Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Pei Qiqi, Kamu Tidak Diizinkan Pergi! (2)



Pei Qiqi, Kamu Tidak Diizinkan Pergi! (2)

0Di tengah angin malam yang berhembus kuat, Pei Qiqi berjalan perlahan ke arah Tang Yu, berjalan menuju cinta sejatinya.     
0

Mungkin mereka tidak akan pernah bertemu seperti ini lagi setelah malam ini.     

Setiap langkah adalah semacam siksaan yang sangat menyakitkan. Setiap langkah adalah pengulangan kenangan masa lalu mereka.     

Tang Yu bersandar di depan mobil. Dia menunggu dengan tenang, menunggu Pei Qiqi berjalan ke arahnya.     

Akhirnya, Pei Qiqi sudah sampai di depan Tang Yu. Dia mendongak dan melihat gadis itu. Napas Tang Yu yang dingin hampir membekukan segalanya.      

"Tang Yu…" Begitu Pei Qiqi memanggil namanya, lengannya yang ramping langsung ditarik Tang Yu mendekat padanya.      

Dengan putaran yang cepat dan begitu mendadak, Pei Qiqi ditekan ke badan mobil, kemudian bibir mungilnya dibungkam oleh bibir Tang Yu yang dingin dan dikulum setiap bagiannya…     

Pei Qiqi tertegun. Setelahnya, dia reflek ingin melawan, tetapi begitu dia berusaha menggerakkan tubuhnya sedikit saja, Tang Yu menekannya lebih kuat sebagai balasannya. Laki-laki itu menekan seluruh tubuh Pei Qiqi hingga semakin tenggelam ke badan mobil, dan menciumnya dengan ganas.     

Tang Yu hampir menggunakan seluruh kekuatannya untuk menekan tubuh Pei Qiqi, hingga seakan hampir menghancurkannya…     

Bibir Tang Yu, yang awal mulanya dingin, kini menjadi panas sekali. Saking panasnya, sampai membuat Pei Qiqi hampir berjingkat untuk menjauh.      

Tangan Pei Qiqi mencengkram bahu Tang Yu. Dia berusaha menolak dengan sepenuh tenaga. Tang Yu justru mengangkat kedua tangan Pei Qiqi ke atas kepalanya. Dia tak mau menerima penolakan. Satu tangannya mengendalikan pergerakan Pei Qiqi, dan tangannya yang lain mulai menarik pakaian gadis itu dengan kasar.     

Pada saat udara dingin menembus kulitnya yang terbuka, Pei Qiqi baru menyadari apa yang ingin Tang Yu lakukan.     

"Tang Yu, ini di luar." Suara Pei Qiqi tertelan ke dalam mulut Tang Yu yang mengoyak-ngoyaknya tak terkendali.      

Pada saat ini, Tang Yu seperti telah kehilangan akal sehatnya. Pupil matanya yang hitam pekat terkontaminasi oleh sentuhan merah tua. Ada semacam kekuatan yang tersembunyi di dalamnya yang dapat mencabik-cabik Pei Qiqi.     

Pei Qiqi memandang Tang Yu dengan tatapan kosong.     

Keduanya saling memandang satu sama lain. Masing-masing dalam keadaan napas terengah-engah…     

Pei Qiqi baru saja membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, namun Tang Yu tiba-tiba membalikkan tubuh Pei Qiqi dan menekannya ke badan mobil. Dia menyerangnya dari belakang.     

"Pei Qiqi, jika bisa, aku juga ingin melepaskanmu!" Tang Yu menutupinya rapat-rapat, dan menempelkan bibirnya di telinga Pei Qiqi untuk berbicara.      

Ada kemarahan dan rasa enggan dalam nada suaranya.     

Pei Qiqi ditekan olehnya hingga hampir hancur. Dia takut, tidak berani bergerak sedikit pun.     

Tang Yu menjambak rambut Pei Qiqi dan memaksa gadis itu untuk menatap dirinya.     

Tatapan seperti itu membuat Pei Qiqi gemetar ketakutan!     

Kemudian, Tang Yu membuka pintu mobil, lalu melempar Pei Qiqi ke dalam. Setelah itu, dirinya juga naik ke mobil.     

Pei Qiqi menggedor pintu ingin keluar dari mobil, tetapi Tang Yu sudah menyalakan mobil.     

"Pei Qiqi, jika kamu berani bergerak lagi, aku tidak bisa menjamin apa yang akan aku lakukan selanjutnya," ujar Tang Yu dengan suara sangat dingin, seperti butiran es.     

Pei Qiqi tertegun, lalu menoleh dan melihat Tang Yu dengan tatapan bingung. Setelah berselang lama, dia baru bertanya dengan suara lirih, "Kita mau pergi ke mana?"     

Alih-alih menjawab pertanyaan Pei Qiqi, Tang Yu malah menambah kecepatan mobilnya.      

Pei Qiqi seperti menyadari sesuatu. Jantungnya berdebar sangat kencang, dan napasnya juga menjadi tidak beraturan.     

Pei Qiqi melihat ke arah depan, dan suaranya agak serak saat berujar, "Tang Yu, jika menghadapi semua ini tanpa ujung, kita bisa terus berjalan."     

Tapi tidak akan ada ujungnya. Pada akhirnya, jalan akan selesai dilewati, dan mereka ujung-ujungnya juga akan berpisah.     

Bibir Tang Yu mengencang, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

Pei Qiqi tidak berani berbicara lagi.     

Mobil melaju selama lebih dari 20 menit, hingga akhirnya memasuki kawasan apartemen Xiacheng.     

Mobil telah dimatikan, namun Tang Yu tidak bergerak. Suaranya begitu dingin tak terkira, "Pei Qiqi, apa tidak ada sesuatu yang ingin kamu katakan kepadaku?"     

Napas Pei Qiqi semakin tidak beraturan     

Begitu juga dengan Tang Yu. Mereka saling berhadapan.     

Tang Yu masih merasa marah dan tidak bisa berpura-pura tidak tahu apa-apa.     

Ya, tentu saja dia tidak mau.     

Pei Qiqi meninggalkan Tang Yu dengan begitu mudahnya karena dia adalah putri Zhao Ke.     

Apakah Pei Qiqi kira keputusannya itu adalah akhir terbaik untuk mereka!?     

Pei Qiqi bisa tenang, karena dia merasa tidak mengecewakan siapapun. Namun bagaimana dengan Tang Yu?     

Apa kabar dengan dirinya?     

"Pei Qiqi, jika kamu ingin pergi, kamu harus meninggalkan barangku," ujar Tang Yu dengan dingin.     

Pei Qiqi menggigit bibirnya. "Barang apa?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.