Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Pei Qiqi, Kamu Tidak Diizinkan Pergi! (1)



Pei Qiqi, Kamu Tidak Diizinkan Pergi! (1)

0"Aku akan ambilkan untukmu. Kamu duduklah dulu." Saat ini, Pei Qiqi ingin memperlakukan Tang Xin dengan baik sebanyak yang dia bisa.     
0

Namun, ketika Pei Qiqi baru berjalan selangkah, Tang Xin langsung melompat dan memeluknya dari belakang. "Qiqi, aku akan mengambilnya sendiri."     

Pei Qiqi pun menghentikan langkahnya.     

Tang Xin berlari ke kamar tidur seperti kelinci kecil. Dia mengambil obatnya sendiri, dan meletakkannya sebutir di telapak tangannya... kemudian menelannya langsung dengan air.     

Meskipun rasanya sangat pahit, dia masih tersenyum manis setelah selesai meneguknya. "Sudah selesai."     

Ujung bibir Pei Qiqi saling menekan. "Obat apa yang kamu minum?"     

Tang Xin melambaikan tangannya. "Aku kekurangan vitamin sejak masih kecil, dan itu juga bukan masalah besar. Namun, Ayah dan Ibu saja yang terlalu khawatir."     

Pei Qiqi tidak mengatakan apapun lagi.     

Tang Xin menguap. "Qiqi, bisakah aku tidur di kamarmu malam ini?"     

"Oke." Pei Qiqi tidak bisa menolak Tang Xin yang seperti ini. Gadis ini begitu lembut seperti seekor binatang kecil.     

Tang Xin segera melompat dan memeluknya. "Qiqi, aku akan membersihkan diri sampai bersih. Tunggu aku sebentar, ya."     

Pei Qiqi tersenyum tanpa dia sadari. "Tadi kamu bilang aku tidak boleh memukulmu?"     

Tang Xin menjulurkan lidahnya dan tersenyum malu karena harus merepotkan Pei Qiqi lagi. Dia segera masuk ke dalam kamar.     

Setelah selesai membersihkan diri, Tang Xin berbaring di atas ranjang dan menghitung domba kecil sambil menunggu Pei Qiqi.     

Dia menunggu dan menunggu, namun Pei Qiqi tetap tidak kunjung datang. Mau tidak mau, akhirnya dia mendesak Pei Qiqi untuk segera menemaninya tidur. "Qiqi."     

"Hm." Pei Qiqi hanya bergumam samar-samar, tetapi masih belum juga menghampirinya.     

Tang Xin terus menunggunya seperti ini. Dia menunggu sampai ketiduran sendiri.     

Mata kecilnya perlahan terpejam dan akhirnya dia tenggelam dalam tidurnya. Sebelum tertidur, dia memanggil nama 'Qiqi'.     

Begitu Pei Qiqi mendengar bahwa tidak ada pergerakan di dalam kamar, barulah bibirnya menekan menjadi garis lurus.     

Dia meringkuk di atas sofa sambil menonton televisi. Beberapa saat kemudian, dia membuka saluran berita.     

Pei Qiqi melihat gambar yang muncul di layar televisi dengan sangat hati-hati. Dia merasa begitu penasaran, tapi juga takut kalau melihat sosok Zhao Ke.     

Akhirnya, kasus itu mulai disiarkan pada jam 10 malam. Dalam tayangan tersebut, wajah Zhao Ke diburamkan. Selain itu, Zhao Ke diperkenalkan sebagai istri seorang pesohor.     

Setelah itu, semua media berspekulasi, istri pesohor manakah dia!?     

Perlu diketahui bahwa di balik pembunuhan ini, kisah indah istri seorang pesohor yang memiliki selingkuhan gigolo lebih membuat orang lain tertarik dan mencoba mencari tahu lebih dalam daripada kasus ini sendiri.     

Pei Qiqi meringkuk di sofa, meringkuk di bagian sudut yang relatif aman. Dia menyaksikan Zhao Ke mendapatkan hukuman yang pantas wanita itu terima.     

Ponsel di sebelahnya tiba-tiba berdering. Pei Qiqi mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelepon dirinya malam-malam begini. Ternyata itu adalah nomor Tang Yu.     

Pei Qiqi mengerucutkan bibir mungilnya. Dia memandang ponselnya untuk waktu yang lama, namun tidak berani mengangkat panggilan tersebut.     

Setelah dering panggilan itu berhenti, ponsel Pei Qiqi kembali berdering untuk yang kedua kalinya, dan begitu seterusnya.      

Akhirnya Pei Qiqi mengangkatnya, dan langsung terdengar suara acuh tak acuh Tang Yu dari ujung telepon, "Aku ada di lantai bawah apartemenmu."     

Pei Qiqi terkejut, lalu bergegas berlari ke teras, masih menggenggaman ponselnya. Dia melihat ke lantai bawah dan mendapati bahwa mobil sport putih milik Tang Yu ada di sana.     

Sementara itu, Tang Yu bersandar di pintu mobil, mendongak, dan bertukar pandang dengan Pei Qiqi di tengah kegelapan di sekitarnya.      

Di tengah gelapnya malam, pupil mata Tang Yu yang berwarna hitam pekat tampak membara, seperti ada bara api kecil di dalam sana. Bahkan saking dalamnya, sorot mata Tang Yu itu sampai membuat Pei Qiqi takut.     

"Turun." Suara Tang Yu terdengar sangat kaku.     

Pei Qiqi tidak tahu mengapa dirinya mau turun, dan mengapa dirinya bisa jatuh ke mulut harimau. Dia hanya tahu bahwa jika dirinya tidak turun, Tang Yu mungkin tidak akan membiarkannya pergi begitu saja!     

Dia berlari ke lantai bawah, hanya dengan mengenakan pakaian rumah. Ketika dia telah tiba di lantai satu dan melihat laki-laki itu, dia tanpa sadar memperlambat langkah kakinya dan berjalan perlahan ke arahnya.     

Tang Yu meletakkan ponselnya. Dia berdiri di sana sambil memperhatikan Pei Qiqi dengan seksama.     

Jantung Pei Qiqi berdebar-debar tak karuan. Perasaan di dalam hatinya seolah mengatakan kalau Tang Yu… telah mengetahui sesuatu?     

Apakah dia mengetahui bahwa masalah yang menimpa Zhao Ke adalah ulahnya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.