Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kebenaran yang Ada di Depan Mata (2)



Kebenaran yang Ada di Depan Mata (2)

Kini Zhao Ke menggila. Ponselnya terus dihubungi oleh pria-pria hidung belang. Begitu dia mengangkat panggilan-panggilan itu, mereka akan memanggilnya 'sayang', disusul dengan kata-kata kotor yang menjijikkan dan tak pantas didengar.     

Pria-pria itu semuanya ingin membuat janji untuk tidur dengannya. Bahkan, ada beberapa orang yang langsung mengirim foto mereka sendiri. Tubuh bagian atasnya memang berpakaian, namun bagian bawahnya tidak mengenakan apa pun….     

Foto-foto porno itu membuat Zhao Ke mual melihatnya.     

Ponselnya terus berdering sepanjang sore. Akhirnya, dia tidak memiliki pilihan selain langsung mematikan ponselnya.     

Entah bajingan mana yang menyebarkan informasi pribadinya di situs jejaring sosial hingga menyebabkan situasi seperti ini!     

Zhao Ke ingin menyuruh seseorang untuk menyelidiki masalah ini, tetapi Tang Zhiyuan selalu ada di sini, jadi dia tidak berani bersuara.     

Hanya saja, sedari tadi raut wajahnya tidak enak dilihat.     

Tiba-tiba telepon rumah berdering. Tang Zhiyuan mengulurkan tangannya untuk mengangkat panggilan itu, kemudian dia melirik Zhao Ke. "Telepon untukmu."     

Zhao Ke memandang Tang Zhiyuan dengan penuh pertimbangan, lalu akhirnya menjawab telepon itu.     

Ternyata orang di ujung telepon itu adalah kawan Zhao Ke di kelompok para istri konglomerat, yang biasanya bermain kartu mahjong bersamanya. Begitu mendengar suara Zhao Ke, orang itu berteriak keras, "Zhao Ke, apa suamimu, Tang Zhiyuan, yang mengangkat telepon barusan? Masalah besar telah terjadi!"     

Jantung Zhao Ke berdetak kencang. Dia berdeham untuk menenangkan diri. "Oh, bermain kartu? Oke, aku akan pergi ke sana sebentar lagi."     

Zhao Ke tidak berani membicarakannya di telepon. Di dalam hatinya, dia juga tahu kalau sesuatu akan terjadi.     

Dia memandang Tang Zhiyuan dan tersenyum. "Teman gengku mengajak aku bermain kartu. Jika aku tidak pergi, mereka akan kecewa."     

Tang Zhiyuan meminum tehnya, lalu berujar dengan sangat santai, "Kalau mau pergi ya pergi saja. Sejak kapan kamu lapor padaku?"     

Zhao Ke kena skakmat. Dia menekan bibirnya menjadi garis lurus. Dia langsung pergi keluar tanpa memperbaiki riasannya seperti biasanya, dan tidak lupa membawa serta ponselnya.     

Dia mengendarai mobil sendiri. Begitu sampai di luar rumah, dia menghentikan mobil di tempat terbuka, lalu menghubungi istri konglomerat yang menelponnya tadi. "Apa yang terjadi?"      

Wanita itu cukup munafik. "Zhao Ke, kali ini bukannya kami tidak mau membantumu, namun kenyataannya terlalu jelas. Meskipun kami bilang bahwa itu bukan kamu, sungguh tidak ada seorang pun yang bisa mempercayainya."     

"Apa maksudmu?" Zhao Ke bertanya dengan cemas.     

"Tunggu sebentar. Kamu harus tetap tenang. Aku akan mengirimkannya padamu setelah ini. Jangan biarkan Tang Zhiyuan mengetahuinya. Jika tidak, hidupmu habis sudah." Nyonya kaya itu berbicara untuk waktu yang lama. Intinya, dia menyuruh Zhao Ke untuk tidak membiarkan Tang Zhiyuan mengetahuinya.     

Tapi masalahnya, foto-foto itu sudah tersebar luas di mana-mana sekarang ini. Mana mungkin dia bisa menyembunyikannya dari Tang Zhiyuan?     

Setelah beberapa saat, Zhao Ke menerima foto dirinya yang tidak sedap dipandang itu.     

Trik semacam ini pasti adalah ulah Rong Lei.     

Wajahnya menghitam. Bagaimana foto-foto ini bisa tersebar?      

Dia segera menghubungi nomor telepon Rong Lei, tapi Rong Lei tidak mengangkat panggilannya.     

Wajahnya kini memucat. Karena tak punya pilihan lagi, akhirnya dia pergi ke kediaman Rong Lei.     

Ketika dia sampai di sana, Zhao Ke langsung tercengang. Rong Lei sedang mengemasi barang-barangnya.     

"Apa yang sedang kamu lakukan?" Zhao Ke berdiri di dekat pintu dengan wajah pucat.     

Dia juga punya firasat bahwa masalah besar akan terjadi.     

Rong Lei merasa tidak dapat tenang setelah kehilangan ponselnya. Pada sore harinya, seperti yang dia duga, foto-foto telanjang Zhao Ke tersebar luas.      

Di dalam hatinya, samar-samar dia merasa kalau ada seseorang yang ingin mencari masalah dengan Zhao Ke.     

Wanita itu… Dia juga bertemu Tang Yu di bar tadi malam… mungkinkah semua ini hanya kebetulan?     

Tapi Rong Lei adalah pria yang cukup cerdas. Dia tidak akan memberitahukan hal ini kepada Zhao Ke. Dia lebih suka membiarkannya berpikir bahwa ini adalah masalah buruk yang menimpanya. Biarkan Zhao Ke mengira bahwa dirinya lah yang membocorkan foto-fotonya, tidak lebih dari itu.     

Rong Lei ingin melarikan diri, jadi dia tidak bisa membiarkan Zhao Ke tahu bahwa ada masalah yang lebih besar di belakang semua ini.     

Rong Lei memandang Zhao Ke, kemudian meletakkan barang bawaannya. Seringai muncul di sudut bibirnya. "Kamu bisa lihat sendiri, aku akan pergi ke luar negeri. Aku sudah kekurangan uang. Bagaimana? Apakah Nyonya Tang mau mengajukan diri untuk menopang hidupku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.