Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Direktur Pei, Ternyata Kamu Suka Toilet? (4)



Direktur Pei, Ternyata Kamu Suka Toilet? (4)

0Pei Qiqi berusaha keras untuk menekan rasa terkejut di hatinya. Dia mengabaikan sindiran Tang Yu, karena dia mendengar suara langkah kaki di luar.     
0

Tang Yu memperhatikan wajah mungil Pei Qiqi dengan cermat, tanpa melepaskan perubahan ekspresi apa pun di wajahnya.     

"Aku salah masuk toilet. Maaf telah mengganggumu, Tuan Tang." Tampaknya Pei Qiqi hendak keluar dari bilik kamar mandi, tapi begitu dia melangkahkan kakinya, pergelangan tangannya ditangkap dan ditarik oleh Tang Yu ke dalam pelukannya.     

Tang Yu menunduk dan melihat gadis dalam pelukannya itu.     

Pei Qiqi terlihat berbeda dari sebelum-sebelumnya. Meskipun dandanannya cukup mencolok, tapi dia juga begitu mempesona.     

Terutama bibir kecilnya yang seperti jeli, sungguh dapat menarik perhatian semua laki-laki.     

Pantas saja Rong Lei, si pria hidung belang yang suka hidup dalam selangkangan wanita, jatuh ke dalam kendali Pei Qiqi!     

Tapi, tidakkah Pei Qiqi memikirkan konsekuensinya? Orang-orang seperti Rong Lei sering berkeliaran di tempat-tempat seperti ini. Bagaimana Pei Qiqi bisa melarikan diri?     

Pada saat ini, seseorang sudah membuka pintu toilet depan, diikuti dengan suara langkah kaki yang tergesa-gesa….     

Aroma pengharum toilet dan semerbak bau khas pria dari tubuh Tang Yu memenuhi ruangan sempit ini. Pei Qiqi merasa pusing, dan tangan kecilnya perlu menopang panel pintu di samping agar dirinya tidak jatuh.     

"Biar aku tebak, orang-orang itu datang untuk mencari Direktur Pei, kan?" Tang Yu menempelkan bibirnya di telinga Pei Qiqi dan berbisik dengan suara serak.     

Pei Qiqi merasa bahwa bulu kuduk di seluruh tubuhnya langsung berdiri. Dia menutup matanya, tidak berani mengeluarkan suara sama sekali.     

"Siapa yang memprovokasi? Hmm?" Pei Qiqi tetap diam saja. Tang Yu mencoba semakin keras untuk mengkonfirmasi tebakannya, dan menggigit telinga kecil Pei Qiqi.     

Tubuh Pei Qiqi gemetar tanpa bisa dikendalikan. Tangannya tiba-tiba meraih punggung Tang Yu.     

Namun, Tang Yu sedikit mendorongnya menjauh. "Direktur Pei, tolong jaga sikapmu."     

Dia berdeham, lalu berujar dengan nada serius, "Aku punya pacar."     

Orang-orang di luar sudah mengetuk pintu bilik toilet satu per satu dengan cara yang kasar dan seenaknya sendiri.     

Pei Qiqi menggigit bibir bawahnya. Dia tahu betul bahwa hanya Tang Yu yang dapat membantunya sekarang.     

Pada saat ini, dia melupakan Sun Feifei, melupakan kata-kata tak berperasaan yang pernah dirinya ucapkan, dan melupakan ejekan Tang Yu padanya.     

Pei Qiqi berpegangan pada Tang Yu dengan sangat dekat dan membenam wajahnya dalam pelukan laki-laki itu, bagaikan wanita murahan. Suaranya terdengar seperti anak kucing yang ketakutan, "Aku mohon, bantulah aku."     

Ketika Pei Qiqi memeluknya seperti ini, ketidakpuasan, kemarahan, dan ketidakbahagiaan di hati Tang Yu seolah berkurang banyak dalam sekejap... Akal sehatnya telah sirna, dan yang tersisa hanyalah gadis kecil di dalam pelukannya ini.     

"Apa yang kamu ingin aku lakukan?" Telapak tangan Tang Yu yang besar mulai berjalan ke pinggang Pei Qiqi tanpa basa-basi.     

Pei Qiqi memekik seperti seekor kucing kecil. Dia terus menolaknya, namun Tang Yu sudah memulai dengan keji.     

Setelah itu, Tang Yu memutar tubuh Pei Qiqi membelakangi pintu, sementara dirinya memeluknya dari belakang dan melakukan segala macam hal yang sangat memalukan pada gadis itu.     

"Direktur Pei, apa kamu suka melakukannya di dalam sini?" Bibir tipis Tang Yu menempel di leher putih Pei Qiqi, lalu dia memberi gigitan kecil di sana.     

Meskipun kemarin mereka baru saja melakukannya sepanjang malam, Tang Yu masih penuh gairah terhadap Pei Qiqi.     

Dia ingin memeluknya. Saking besarnya keinginannya, hatinya sampai terasa sakit!     

Telapak tangan Tang Yu yang lain terulur ke depan dan meraba bibir mungil Pei Qiqi. "Aku tidak tahan untuk menggigitnya."     

Pei Qiqi sudah mengeluarkan keringat tipis. Sebenarnya, Tang Yu tidak berniat melakukan 'itu' sungguhan kepada Pei Qiqi, tapi dia tahu betul bagaimana cara menggodanya. Dia bisa membuat gadis itu sudah pingsan tak berdaya tanpa benar-benar melakukan apa pun.     

Pei Qiqi tak bisa mengendalikan tubuhnya, seolah tubuhnya bukan miliknya lagi. Dia sangat ingin berbalik, memeluk Tang Yu, dan memohon padanya untuk…. mencium dirinya.     

Tapi, Tang Yu masih terus menyiksanya dengan gerakan yang begitu pelan dan menggoda. Tubuh Pei Qiqi kehilangan kekuatan dan melemah seperti air… Dia berusaha mengendalikan diri dengan menggigit bibirnya, tidak berani mendesah.     

Namun semakin dia terdorong ke dalam keadaan seperti ini, perasaan tersembunyi yang harus dihindari muncul di hatinya.     

Akhirnya, Pei Qiqi sudah sampai di puncak batas pengendalian dirinya. Dia berusaha mati-matian untuk berbalik dan memeluk Tang Yu…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.