Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Dia Adalah Orang yang Tidak Mudah Diprovokasi (2)



Dia Adalah Orang yang Tidak Mudah Diprovokasi (2)

0Pria itu tertawa penuh arti. Rong Lei menepuk pundaknya dan berkata, "Aku mau buang air kecil dulu. Setelah ini, aku akan menunjukkan padamu betapa jalangnya dia. Nikmati saja nanti."     
0

Kedua pria itu menunjukkan raut wajah yang tak tertahankan, kemudian Rong Lei pergi ke kamar mandi.     

Dia minum terlalu banyak hari ini, jadi langkah kakinya sedikit sempoyongan. Meski begitu, dia tetap saja menggoda setiap gadis-gadis yang dia lewati... Tapi hanya sebatas itu saja, karena wanita-wanita di sini bukanlah makanannya.     

Semua wanita ini datang ke sini hanya untuk mencari kebebasan. Kebanyakan dari mereka adalah pekerja kantoran yang dipusingkan oleh urusan pekerjaan, atau pekerja seks komersial. Sedangkan yang dia cari adalah wanita kaya yang sudah berumur. Tapi, harus bagaimana lagi?     

Sebagian besar wanita itu memiliki kehidupan yang baik. Meskipun agak berbeda dibandingkan dengan gadis-gadis muda, tapi setidaknya mereka tidak terlalu jelek.     

Selain itu, jika dia benar-benar tidak tertarik untuk melakukannya, dia bisa mengkonsumsi obat-obatan.     

Ketika memikirkan seorang wanita kaya yang ada dalam genggamannya akhir-akhir ini, sudut bibir Rong Lei tertarik memperlihatkan senyuman. Wanita itu memiliki paras yang cukup cantik dan melakukan pekerjaan dengan baik. Hanya saja, sekarang ada orang lain yang perlu dia layani. Rong Lei tidak bisa mengejarnya untuk saat ini.     

Saat Rong Lei tenggelam dalam pikirannya itu, ada seorang gadis muda yang berjalan melewatinya.     

Gadis itu memoles wajahnya dengan riasan yang cukup tebal, namun dapat terlihat kalau fitur wajah aslinya memang sudah cantik.     

Orang seperti apakah Rong Lei itu? Dia adalah pria yang sangat ahli menjalani kehidupan di antara wanita-wanita kaya. Meski wanita yang berdiri di depannya mengenakan pakaian, dia bisa membayangkan penampilan tubuh wanita itu tanpa busana.     

Rong Lei sengaja menunjukkan senyumannya yang tampan dan begitu mempesona. Begitu mengulurkan tangannya, dia langsung mendorong gadis itu ke dinding.     

Dia tahu betul bagaimana kunci untuk menjebak seorang gadis muda. Jadi, dia tidak akan melakukan sesuatu pada gadis itu dengan gegabah. Dia menjebak gadis itu menggunakan tangan dan tubuhnya, lalu wajahnya bergerak menyentuh wajah gadis itu dengan lembut, seperti hewan jantan yang sedang kasmaran.     

Hormon-hormon yang bercampur di udara dan keterampilan Rong Lei yang luar biasa, sudah cukup untuk menaklukkan gadis kecil yang begitu cantik di depannya ini. Rong Lei yakin akan hal ini.     

Gadis di depan Rong Lei sedikit menutup matanya, kemudian dia tersenyum lembut, dan tangan kecilnya bergerak menyentuh leher Rong Lei. Suaranya juga memiliki pesona yang menggoda, "Apa yang kamu inginkan?"     

"Pertama kalinya pergi bermain, ya?" Bibir Rong Lei menyentuh ujung telinga gadis itu, dan suaranya berubah serak, "Ibumu tidak memberitahumu bahwa semua laki-laki itu berbahaya. Yang mereka inginkan… adalah sesuatu yang tidak mampu kamu sanggupi, hmm?"     

Saking lamanya, Rong Lei sampai tidak ingat kapan terakhir kali perasaannya benar-benar tergerak oleh seorang wanita seperti ini. Benaknya hanya dipenuhi kenangan dengan para wanita tua itu. Itu pun dia lakukan tidak lebih dari sekedar menipu mereka.     

Mana mungkin dia bisa memberikan ketulusan kepada para wanita tua itu?     

Lagi pula, mereka hanya menggunakan dirinya sebagai alat pelampiasan. Bagaimanapun juga, dia tidak memperlihatkan secara terang-terangan bahwa dia menganggap mereka sebagai pelacur.     

Zhou Meilin dan juga Zhao Ke… Rong Lei kurang tertarik terhadap wanita dalam dua tahun terakhir ini. Dia lebih sering melayani wanita-wanita tua itu dengan bergantung pada obat-obatan.     

Sementara gadis di depannya ini… meskipun Rong Lei tidak mungkin bisa berhubungan dengannya sampai ke tahap serius, namun tidak bisa dipungkiri kalau dia memang benar-benar sangat cantik.     

Wanita yang lebih muda tidak sama dengan wanita-wanita yang biasanya Rong Lei tiduri. Kulit mereka masih sangat elastis dan dipenuhi oleh kolagen.     

Semua itu tidak bisa didapatkan oleh wanita tua meskipun telah dirawat sebaik mungkin. Hanya dengan menempel pada gadis itu seperti ini saja, hasrat Rong Lei sudah tergerak sampai ke puncaknya.     

Terlintas senyum jahat di wajahnya. Dia mendekatkan bibirnya ke telinga gadis itu dan berbisik dengan suara rendah, "Sayang, tunggulah aku sebentar. Aku mau buang air kecil dulu."     

Gadis itu memiringkan kepalanya. Sorot matanya yang cerah dan indah itu sudah cukup membakar Rong Lei.     

Rong Lei mencubit pelan pipi gadis itu. Ujung jarinya memberikan sensasi sentuhan dengan baik.      

Dia berjalan ke kamar mandi dengan penuh kepuasan. Saat dia hendak kencing, tangannya meraba-raba sakunya….     

Ponselnya telah hilang!     

Sialan!     

Gadis barusan ternyata!     

Pasti dia yang mengambil ponselnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.