Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Hari Valentine (Memamerkan Kemesraan Dengan Air Mata)



Hari Valentine (Memamerkan Kemesraan Dengan Air Mata)

0Pei Qiqi bergegas mengikutinya.     
0

Tang Yu berjalan masuk ke ruang tamu sembari melepaskan mantelnya, lalu menyerahkannya pada pelayan muda di sisi ruangan. Dia memberi instruksi dengan acuh tak acuh, "Siapkan makanannya."     

Pelayan itu membungkuk hormat. "Baik, Tuan."     

Dia memandang Pei Qiqi, lalu menyapanya dengan lembut, "Halo Nona."     

Tang Yu tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya memberi isyarat pada Pei Qiqi untuk mengikutinya.     

Pei Qiqi sebenarnya merasa kedinginan. Mantelnya ketinggalan di Pub, dan dia tidak sempat membawanya. Saat di dalam mobil, tak ada masalah baginya. Namun begitu turun dari mobil, seketika dia merasakan dinginnya udara malam.     

Ruangan besar yang hangat itu membuatnya nyaman. Dia melepaskan lengannya yang memeluk tubuhnya sendiri, dan duduk diam di samping Tang Yu.     

Ruang makannya sangat besar, begitu juga dengan meja makannya. Semua peralatan makannya terbuat dari perak. Tempat lilin berwarna perak ditata indah di tengah meja. Semua yang dihidangkan adalah masakan Cina, menu makanan yang biasanya dimakan oleh Pei Qiqi.     

Tang Yu tidak banyak bicara saat makan malam. Dia selesai makannya dalam waktu singkat. Setelah itu, dia bersandar pada sandaran kursi sambil merokok dan diam-diam menunggu Pei Qiqi.     

Pei Qiqi menunduk dalam-dalam, seperti kucing kecil yang sedang makan. Dia dapat merasakan kalau sekarang Tang Yu dalam suasana hati yang sangat baik. Mungkin setelah dia selesai makan, Tang Yu akan ganti memakannya.     

Tang Yu tidak mendesak Pei Qiqi untuk cepat-cepat makan. Dia hanya merokok di sana dengan sangat sabar sambil menunggu Pei Qiqi menyelesaikan makannya.     

Akhirnya, Pei Qiqi sudah kenyang. Dia mengangkat pandangannya dan menatap Tang Yu…     

"Pergilah ke kamar tidur di lantai atas dan tunggu aku." Tang Yu berujar singkat, lalu langsung bangkit dan berjalan ke lantai atas.     

Pei Qiqi bangkit. Kakinya terasa begitu lemah, tapi dia tetap berjalan perlahan ke lantai atas.     

Semua yang ada di rumah ini begitu mewah, seperti di dunia khayalan, bahkan pegangan tangganya terbuat dari kristal.     

Ada beberapa kamar di lantai atas. Secara naluriah, Pei Qiqi langsung menuju ke sebuah kamar di sebelah timur.     

Tampak tempat tidur king size bergaya Eropa, semua furnitur berwarna putih gading, tirai yang melingkari tempat tidur berwarna biru muda, dan karpet bersih di bawah lampu cahaya kristal.     

Tirai biru muda yang menjuntai sampai ke lantai itu tertiup hembusan angin malam yang lembut. Pei Qiqi mengerucutkan bibirnya, lalu melepaskan sepatunya dan berjalan tanpa alas kaki.     

Setelah membuka jendela, dia melihat hamparan taman mawar merah yang sangat luas. Ada banyak lampu malam berukuran kecil di atas pondasi. Dia bisa melihat jelas bentuk mawar-mawar itu di bawah pencahayaan lampu malam. Dengan melihatnya saja, dia merasa seolah bisa mencium aroma harum bunga mawar itu.     

Di pintu, dua pelayan berjalan masuk dengan membawa keranjang bunga, lalu berujar pelan, "Nona, Tuan menyuruh Anda untuk mandi dulu."     

Pei Qiqi menoleh, melihat mereka menyebarkan kelopak mawar merah di atas tempat tidur putih itu, lalu membungkuk hormat dan berjalan      

Pei Qiqi menekan bibir mungilnya. Apa yang sedang dilakukan Tang Yu?     

Bukankah hal-hal seperti ini seharusnya dia lakukan untuk Sun Feifei?     

Tiba-tiba, sebuah pemikiran terlintas di benaknya. Pei Qiqi menghentikan pelayan tadi. "Hari ini tanggal berapa?"     

Pelayan itu menurunkan pandangannya dengan sopan. "Nona, hari ini tanggal 14."      

Tanggal 14?     

Hari Valentine?     

Pei Qiqi tertegun, dan napasnya menjadi tak beraturan.     

Dia merasa takut, sangat takut…     

Pei Qiqi segera berlari menuju ke pintu. Dia tidak bisa tinggal di sini. Instingnya mengatakan kalau Tang Yu tidak menginginkannya untuk satu malam saja.     

Namun, dia menabrak Tang Yu di depan pintu, membentur dada kekarnya.     

Tang Yu memegangi bahu Pei Qiqi. "Ada apa?"     

Pei Qiqi menundukkan kepala, dan tidak mengatakan apa pun untuk waktu yang lama.     

Setelah beberapa saat, dia baru berujar lirih, "Tang Yu, biarkan aku pergi."     

"Jika apa yang terjadi hari ini telah membuatmu salah paham, maka kamu tidak perlu melakukannya." Tang Yu berjalan ke depan tempat tidur dan setengah berbaring di sana. Dia menepuk area tempat tidur di sampingnya. "Aku hanya ingin mencari kesenangan."     

Pei Qiqi berbalik dan melihat Tang Yu. Dia juga melihat sekotak kondom di meja samping tempat tidur.     

Benda itu sama dengan yang Tang Yu taruh di rumahnya, dan itu belum dibuka.     

Pei Qiqi melihatnya dengan perasaan malu bercampur senang… Artinya, Tang Yu masih belum menggunakan benda itu bersama Sun Feifei?     

"Kemarilah." Suara Tang Yu terdengar begitu serak. Secara keseluruhan, dia tampak seperti memendam hasrat yang tak terbantahkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.