Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Hari Valentine (Memamerkan Kemesraan Dengan Air Mata)



Hari Valentine (Memamerkan Kemesraan Dengan Air Mata)

0Tang Yu menyeret Pei Qiqi dan melangkah masuk ke dalam lift. Tangan Pei Qiqi digenggam erat olehnya, sampai terasa sakit.      
0

Saat sudah tidak ada orang sama sekali di sekitar mereka, Pei Qiqi menarik tangannya dengan kuat, melepaskan diri dari cengkeraman Tang Yu. "Tang Yu, sebenarnya apa yang kamu inginkan?"     

Tang Yu bersandar di dinding lift dan menatap Pei Qiqi dengan sorot mata dingin. "Aku ingin sebidang tanah itu, dan juga tubuhmu."     

Dia mengatakan keinginannya secara terang-terangan. Kemudian dia mengambil sebatang rokok dari dalam sakunya, menundukkan kepalanya untuk menyalakan api di ujung rokok, dan menyesapnya dalam-dalam.     

Tang Yu perlu menenangkan diri untuk sementara waktu agar dia tidak mencekik Pei Qiqi sampai mati.     

Dia tahu kalau Pei Qiqi sedang melelang real estate perusahaannya. Dia juga tahu kalau Pei Qiqi ingin memindahkan Perusahaan Pei. Dia mengerti semua itu.     

Pei Qiqi berdiri di Perusahaan Pei… tanpa perlindungan darinya. Jika hanya mengandalkan kemampuan kecil gadis itu, perusahaan tidak akan bertahan lama.     

Pei Qiqi hanya menginginkan keuntungan secara instan tanpa mempertimbangkan keuntungan jangka panjang untuk perusahaannya… Sebenarnya, Tang Yu juga tidak menduga kalau Pei Qiqi bisa mengambil tindakan seperti ini.     

Tapi, tentu saja dia juga mendukung Pei Qiqi! Pei Qiqi berusaha menyelesaikan masalah tanpa kekurangan, cara terbaik!     

Sekarang hubungan mereka telah jatuh hingga ke level terendah. Orang-orang di Perusahaan Pei juga hanya bisa menunggu dalam keraguan. Mereka hanya bisa melihat apa yang akan dilakukan Pei Qiqi. Jika saat ini perusahaan mendapat sejumlah uang, para eksekutif tua itu tidak akan memiliki alasan untuk menolak keputusan Pei Qiqi.     

Pei Qiqi benar-benar memikirkan hal ini.     

Tang Yu memandang Pei Qiqi, gadis muda dan cantik. Tidak berlebihan kalau menggunakan semua kata pujian untuk menggambarkan sosoknya.      

Tapi, gadis itu terlalu kejam padanya…     

Pei Qiqi menekan punggungnya hingga menempel pada dinding lift yang dingin. Dia menggigit bibir bawahnya dan melihat wajah Tang Yu dari samping. Ekspresinya tidak bisa ditebak.     

Tang Yu hanya menatapnya seperti ini. Pei Qiqi merasa tubuhnya begitu panas dan tampak memalukan. Tiba-tiba, berbagai kenangan masa lalu terlintas di benaknya, seperti diputar ulang.     

Tatapan matanya menggelap menatap bibir tipis Tang Yu, benar-benar sangat memalukan.     

Karena, sekarang Tang Yu adalah milik wanita lain. Pei Qiqi teringat kembali akan hari itu, saat Tang Yu yang meninggalkan kotak kondom di meja rumahnya.     

Entah apa yang sedang dipikirkan Pei Qiqi. Bibir kecilnya spontan melontarkan kalimat yang tidak dia inginkan, "Barangmu tertinggal di rumahku."      

"Hmm." Tang Yu, yang masih merokok, dan menjawab dengan acuh tak acuh, seolah tidak peduli.     

Wajah Pei Qiqi terasa panas. Dia tidak ingin membicarakannya lagi. Namun, kemudian dia berbicara seperti anak kucing, "Kita mau pergi ke mana?"      

"Kamu takut?" Tang Yu menatap Pei Qiqi. Nada bicaranya masih terdengar acuh tak acuh, sangat berbeda dengan saat dia berada di rumah Pei Qiqi.     

Pei Qiqi memalingkan wajahnya, dan tidak mengatakan apa-apa.     

Setelah lift tiba di lantai tujuan, Tang Yu berjalan keluar, dengan diikuti Pei Qiqi di belakangnya.     

Sebuah mobil jaguar hitam sudah menunggu di pintu parkir. Itu adalah jenis mobil dengan suara kecil.     

Tang Yu menarik pintu mobil dan duduk di kursi depan. Dia menunggu Pei Qiqi, dan jari-jari rampingnya berada di setir.     

Pei Qiqi berjalan ke sisi lain dengan wajah tertunduk ke bawah. Dia duduk di dalam mobil Tang Yu.     

Dia mengira bahwa Tang Yu akan menyewa kamar suite mewah, dan akan mempermalukannya di sana sesuka hati… Mungkin Tang Yi akan melakukan semua itu padanya.      

Namun, Pei Qiqi tidak menduga kalau Tang Yu ternyata mengendarai mobil itu menuju Taman Mawar.     

Ketika mobil sport itu melewati gerbang berukir hitam, semua lampu di vila menyala, dan terlihat beberapa pohon dihiasi dengan lampu perak kecil. Seluruh taman tampak seperti pemandangan malam yang begitu indah dengan banyaknya lampu warna-warni.     

Pei Qiqi membuka pintu mobil. Ada air mancur yang menyemburkan air dalam sekejap, dengan diiringi musik serenade tepat di sebelahnya.     

Dia berdiri di sana, merasa terkejut dan juga tersanjung.     

Tang Yu menutup pintu dan memperhatikan ekspresi wajah Pei Qiqi dengan tenang. Kemudian, dia berdiri di sampingnya dan melihat segala sesuatu di sekitarnya. "Bukankah semua gadis menyukai pemandangan seperti ini?"     

Pei Qiqi masih belum tersadar dari kekagumannya. Dia reflek mengiyakan pertanyaan Tang Yu.     

Tang Yu tersenyum tipis. "Feifei juga menyukainya."     

Pei Qiqi tertegun, dan seketika wajahnya memucat, seolah tidak ada aliran darah di wajahnya.     

Tang Yu masih tersenyum tipis dan terlihat dalam suasana hati yang baik. Lalu, dia berkata dengan tenang, "Masuklah untuk makan malam. Aku belum makan apa pun sepanjang malam."     

Pei Qiqi berbalik, melihat punggung Tang Yu…     

"Nona Pei, apakah kamu ingin aku menggendongmu?" Tiba-tiba Tang Yu berbalik dan bertanya pada Pei Qiqi, yang sedang berdiri diam di tangga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.