Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Permainan Yang Buruk (1)



Permainan Yang Buruk (1)

0Pei Qiqi sampai di kota pada malam hari. Hari ini adalah hari keempat bulan lunar pertama. Jalanan lebih ramai dari biasanya. Banyak pejalan kaki yang berlalu lalang ke sana kemari. Tapi, situasi ini justru membuat Pei Qiqi semakin kesepian.     
0

Ketika dia menunggu lampu merah, kadang-kadang anak-anak muda menunjuk ke mobilnya dan tertawa, kemudian lebih banyak orang yang tertawa. Pei Qiqi baru ingat kalau mobilnya telah dicorat-coret menggunakan cat.     

Dia berencana untuk mengendarai mobil perusahaan ke Pub besok. Mobil ini benar-benar tidak layak digunakan!     

Kemudian, dia pergi ke gedung Perusahaan Pei.     

Hanya ada satu petugas keamanan yang bertugas selama libur tahun baru. Dia segera berdiri begitu melihat kemunculan Pei Qiqi. "Direktur Pei."     

Pei Qiqi tersenyum ringan. "Aku hanya datang untuk melihat-lihat. Kamu lanjutkan kesibukanmu."     

Petugas keamanan itu ragu-ragu, lalu bertanya dengan hati-hati, "Apakah Direktur Pei benar-benar akan memindahkan perusahaan?"     

Pei Qiqi tersenyum lagi. "Ya, sebenarnya melihat situasi Perusahaan Pei sekarang ini, perusahaan juga tidak harus terletak di atas sebidang tanah dengan nilai jual yang sangat mahal seperti ini."     

Dia sendiri tidak tahu, setelah menjual sebidang tanah ini, dia akan bisa membelinya lagi atau tidak.     

Tapi dia butuh banyak uang.     

Para pemegang saham Perusahaan Pei diam-diam melonjak, dan sisa saham ayah Pei Qiqi hanya tinggal 38%.     

Jika suatu hari nanti orang-orang ini mendapat kesempatan untuk memindahkan saham mereka, dia akan benar-benar tidak berdaya.     

Daripada menunggu hari itu tiba, dia lebih baik memulai langkah duluan dan memanfaatkan keserakahan orang-orang itu.     

Pei Qiqi tahu kalau keputusannya ini akan mengorbankan sahamnya, tapi dia tidak punya cara lain lagi.     

Petugas keamanan itu tidak mengatakan apa-apa. Dia melanjutkan tugasnya untuk menjaga perusahaan, dan membiarkan Pei Qiqi masuk.     

Perusahaan Pei bisa dibilang besar, namun tidak terlalu besar. Mungkin jumlah karyawannya hanya ada beberapa ratus saja. Semuanya menempati satu gedung, bergabung dengan tempat istirahat karyawan. Ini adalah kantor satu-satunya, tak ada cabang lainnya. Perusahaan ini menempati area yang tidak terlalu besar-besar, dan juga tidak terlalu kecil, namun berada tepat di pusat Kota B. karena lokasinya yang strategis, harganya benar-benar sangat mahal.     

Pei Qiqi berjalan ke kantor dan duduk di tempat biasanya untuk waktu yang lama. Beberapa saat kemudian, dia mengemasi semua barang-barang… tidak hanya barang-barangnya, tetapi juga barang-barang Pei Minghe.     

Setelah selesai berberes, dia tidak langsung pergi, melainkan berdiri di ambang pintu. Matanya mulai berkaca-kaca… Dia perlahan menutup pintu.     

Di sore hari, saat lentera pertama kali dinyalakan, Pei Qiqi memegang kotak barang dan memasukkannya ke dalam mobil. Entah kenapa, tiba-tiba dia merasa tidak tahu harus pergi ke mana.     

Ponsel di sebelahnya berdering. Pei Qiqi menunduk untuk melihatnya. Itu adalah panggilan telepon dari Xiao Wen.     

"Direktur Pei, jangan lupa Pub Mutiara besok malam. Hari ini aku pergi ke sana untuk memastikan apakah tempatnya telah diatur dengan baik atau tidak. alaku mengundang pembawa acara yang cukup terkenal, namun honornya juga sedikit lebih mahal." Xiao Wen juga merasa sangat disayangkan. Dulu, saat Tuan Pei masih menjabat, beliau tidak mau menjual sebidang tanah ini apa pun yang terjadi. Begitu Direktur Pei datang ke sini, jika tidak dalam situasi yang benar-benar sulit, dia tentu saja tidak akan mengambil langkah sampai ke titik ini untuk menyelamatkan perusahaan.     

"Hmm, Xiao Wen, terima kasih," sahut Pei Qiqi.     

"Terima kasih untuk apa? Aku ini adalah sekretaris Direktur Pei. Ini semua adalah urusan internal perusahaan yang sudah seharusnya aku kerjakan. Selain itu, aku juga mendapatkan bayaran untuk kerja lembur." Xiao Wen berujar dengan sepenuh hati.     

Dia merasa bahwa Pei Qiqi sebenarnya adalah bos yang baik dibandingkan dengan Tuan Pei. Mungkin tidak bisa disebut terlalu baik, tetapi sejauh ini, smua usaha Pei Qiqi sudah cukup membuatnya melihat sedikit harapan.     

Tentu saja, ada jalan panjang yang harus ditempuh, dan itu bukanlah sesuatu yang bisa langsung berhasil dalam waktu singkat.     

Dia berpikir sejenak, lalu berkata lagi, "Hanya saja, perusahaan telah pindah lokasi. Aku akan tetap menjadi sekretarismu. Bagaimanapun juga, aku sendirian. Aku bisa sesuka hati pergi ke mana saja."     

Pei Qiqi tersenyum kecil. "Baiklah, sampai jumpa besok kalau begitu."     

"Oh ya, aku sudah menyiapkan gaunnya. Direktur hanya perlu berganti pakaian di ruang tunggu saat tiba acara nanti." Xiao Wen baru ingat dan berbicara lagi.     

Pei Qiqi diam-diam menghela napas berat. Padahal dia sedang menjual harta warisan seperti ini, bahkan dia harus memakai gaun indah dan menunjukkan tawa palsu.     

Tapi, tidak peduli seberapa enggannya Pei Qiqi melakukannya, dia tahu betul bahwa dia harus menghadapi kesempatan seperti ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.