Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tiba-tiba sebuah pikiran muncul di benaknya, dan pemikiran ini membuatnya tidak bisa tenang.     

Pandangannya terus tertuju pada foto itu selama beberapa saat. Kemudian dia melihat sebuah logo hotel di samping tempat tidur dalam foto tersebut.     

Pei Qiqi segera bangkit, berganti pakaian dan mengambilnya tasnya untuk pergi.     

Dia mengendarai mobil menuju ke hotel itu, kemudian berjalan ke depan meja resepsionis. Resepsionis memandangnya, lalu bertanya, "Nona, apakah Anda ingin memesan kamar?"     

Pei Qiqi menggelengkan kepalanya. "Bolehkah aku memeriksa daftar tamu yang telah menginap di hotel ini?"     

"Ini bertentangan dengan peraturan privasi pengunjung kami! Kami hanya bisa memperlihatkannya jika ada kebutuhan khusus…" Nona resepsionis itu tersenyum, tetapi tatapan matanya pada Pei Qiqi menunjukkan arti yang sangat jelas.     

Pei Qiqi juga bukannya tidak tahu maksudnya. Dia mengeluarkan uang 1000 yuan dari tasnya, dan meletakkannya di atas meja, lalu berujar, "Pacarku mungkin telah mengkhianatiku dan diam-diam telah berselingkuh dengan seorang wanita kaya. Aku ingin memeriksanya sebentar."     

Nona resepsionis itu memandang Pei Qiqi dengan simpatik. Dia memasukkan uang itu ke dalam tasnya dengan satu tangan dan berkata dengan kesal, "Aku paling benci pria bajingan semacam ini. Beritahukan namanya, aku akan membantu memeriksanya untukmu."     

"Tolong periksa nama wanita itu saja. Mereka biasanya mendaftar pemesanan kamar menggunakan nama wanita itu." Jari Pei Qiqi menarik tasnya erat-erat. "Namanya Zhao Ke, Ke dari aksara Wang Ke."     

Jari-jari indah resepsionis itu bergerak menekan-nekan keyboard komputer dengan lihai selama beberapa saat, kemudian muncul nama Zhao Ke di layar komputer.     

"Hanya ada dua catatan. Wanita itu memesan kamar bersama dengan seorang pria bernama Rong Lei." Resepsionis itu memandang Pei Qiqi dengan simpati lagi. "Apakah Rong Lei pacarmu?"     

Pei Qiqi menurunkan pandangannya, seolah ingin menangis. "Ya!"     

Faktanya, di dalam hatinya dia benar-benar terkejut.     

Rong Lei!?     

Bukankah dia pria muda selingkuhan Zhou Meilin?      

Bagaimana bisa bersama Zhao Ke?     

Pada saat ini, nona resepsionis di meja depan itu sudah memeriksa nama Rong Lei lagi, dan mengeluarkan ratusan daftar besar pemesanan kamar.     

Dia memandang Pei Qiqi dengan amat sangat simpatik. "Kemampuan bertarung pacarmu sangat kuat. Dia telah memesan kamar sebanyak lebih dari 200 kali selama tiga tahun, dan pasangannya selalu berganti-ganti sampai sekitar 10 wanita lebih."     

Pei Qiqi tersenyum dengan enggan. "Jangan katakan pada siapa pun bahwa aku telah memintamu untuk memeriksa daftar tamu."     

"Tentu saja, pria bajingan seperti ini harus ditinggalkan." Resepsionis itu merasa sangat disayangkan, bisa-bisanya gadis muda yang begitu cantik seperti ini dipermainkan oleh laki-laki bajingan yang tak tahu diri!     

Namun setelah Pei Qiqi pergi, nona resepsionis itu melihat-lihat catatan pengunjung hotel lagi. Kali ini dia baru paham, "Laki-laki ini adalah seorang gigolo yang suka memanfaatkan harta kekayaan wanita kaya!"     

Dia mendengus. Tidak masalah kalau dirinya menipu wanita demi uang, tapi bagaimana bisa dia tega menyakiti gadis muda yang begitu cantik!     

Pei Qiqi masuk ke dalam mobil, merasa tidak tenang.     

Zhao Ke, Zhou Meilin, Rong Lei… kecelakaan mobil yang menimpanya!     

Seolah ada sesuatu yang keluar dari kepompong!     

Pikiran itu melintas di benaknya. Pei Qiqi ingin menangkapnya, tetapi tidak bisa meraihnya.     

Dia mencoba menenangkan diri untuk sementara waktu, dan menutup matanya memikirkan hari itu…     

Kecelakaan mobil, Zhou Meilin… kembalinya Rong Lei?     

Apakah Rong Lei dan Zhou Ke berselisih, sehingga muncul foto itu di koran?     

Setelah berpikir lama, dia memutuskan untuk memeriksanya di perusahaan koran itu.     

Pei Qiqi tiba di alamat Metropolis Daily. Itu adalah sebuah bangunan kecil yang tidak terlalu terang, tidak cocok dengan namanya.     

Xiao Wen membantunya memeriksa alamat tersebut. Xiao Wen telah lama menjadi sekretaris, dan dia memiliki beberapa koneksi dalam bidang seperti ini.     

Kantor surat kabar itu begitu sepi karena saat ini adalah libur Tahun Baru Imlek. Lelaki tua di ruang surat kabar memandang Pei Qiqi, lalu bertanya, "Nona muda, kamu mencari siapa?"     

Pei Qiqi menghentikan langkahnya dan tersenyum. "Saya ingin membeli bagian berita koran terbaru, tapi saya tidak tahu harus pergi ke departemen mana!"