Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Menemukan Kebenaran tentang Kecelakaan Mobil (1)



Menemukan Kebenaran tentang Kecelakaan Mobil (1)

0"Anak kecil, jangan mencampuri urusan orang dewasa," kata Tang Yu dengan sangat tenang     
0

Tang Xin memiringkan bibirnya. "Qiqi juga masih anak kecil. Umur Qiqi saja baru menginjak 21 tahun."     

Dia memandang Tang Yu dengan tatapan curiga, seolah melihat makhluk yang paling buas.     

Tang Yu menggigit bibir bawahnya, sudah kehabisan akal untuk menanggapi adik perempuannya ini. Dia mengulurkan tangannya dan mencubit pipi mungil Tang Xin, barulah kemudian berujar dengan tenang, "Omong kosong."     

"Kebenarannya memang begitu!" Memiliki nyali besar, kini Tang Xin mengatakannya pada Tang Yu, "Qiqi masih seorang mahasiswa. Kak, kamu itu menggertaknya."      

Tang Yu menatapnya!     

Tang Xin langsung tidak berani berbicara lagi. Dia menciut seperti tikus dan bergegas pergi dengan terbirit-birit.      

Begitu Tang Xin keluar, Tang Yu menghela napas panjang. Sebenarnya yang dikatakan Tang Xin barusan memang benar. Tang Yu memang melakukannya terhadap anak kecil.     

Qiqi mulai bersamanya saat gadis itu belum genap berusia 20 tahun.     

Tang Yu berbaring, lalu mengulurkan tangannya dan menyentuh bantal di bawah kepalanya. Tekstur dari bantal ini benar-benar seperti bantalnya yang ada di Xiacheng.     

Tidak ada yang bisa tidur nyenyak sepanjang malam ini kecuali Tang Xin, yang memeluk Pei Qiqi dan meneteskan air liur... sepanjang malam!     

…..     

Keesokan harinya, Pei Qiqi memasak sarapan. Kali ini, dia tidak mau repot-repot berurusan dengan Tang Yu.     

Setelah selesai makan, Tang Xin mengikuti di belakang Tang Yu, karena telah diusir oleh Pei Qiqi.     

Tang Xin berjalan sambil menoleh ke belakang. Dia berharap Qiqi memperbolehkannya tetap tinggal di sana. Meskipun sebenarnya Pei Qiqi enggan melakukannya, tapi dia tetap harus mengantar Tang Xin pergi.     

Namun kemudian, dia langsung menutup pintu dengan kejam.     

Tang Xin masuk ke mobil Tang Yu dengan membawa koper kecilnya. Dia menundukkan kepala sampai setiap helai rambutnya terjuntai ke bawah. "Kak, Qiqi sudah tidak menginginkanku."     

Tang Yu mengulurkan tangan untuk mengusap-usap kepala kecil Tang Xin dan tersenyum padanya. "Kamu masih memiliki Kakak."     

"Qiqi ya Qiqi! Kakak ya Kakak! Itu tidak sama." Tang Xin sungguh sangat terobsesi terhadap Pei Qiqi.     

Dia juga tidak tahu kenapa. Jelas-jelas ibunya sangat tidak menyukai Qiqi. Hubungan Kakak dan Qiqi juga sudah putus, tapi dia tetap ingin bisa dekat dengan Qiqi.     

Tang Yu menatapnya dalam diam selama beberapa saat, kemudian baru menyalakan mobil.     

Tang Yu mengantar Tang Xin pulang ke rumah. Tang Zhiyuan telah meneleponnya beberapa kali dalam dua hari terakhir.     

Dia juga tahu alasan mengapa Tang Xin meninggalkan rumah, yaitu tidak lain karena perselingkuhan Zhao Ke diberitakan di surat kabar. Sebenarnya, Tang Yu tidak terkejut. Dia sudah lama mendengarnya. Dia tidak khawatir sama sekali meskipun sudah mendengar Qingcheng mengatakannya sampai beberapa kali.     

Dia tidak pernah peduli pada orang dan hal-hal yang tidak penting.      

Hanya saja, ternyata Zhao Ke sangat ceroboh, dan foto-foto itu sampai tersebar luas ke surat kabar.     

Tang Zhiyuan seketika marah besar tanpa belas kasih sedikit pun. Zhao Ke akhirnya mencapai ke titik karmanya, tetapi dia masih bersikap kasar kepada Tang Xin.      

Setelah Tang Xin pulang, dia akan kembali menjadi gadis pendiam yang begitu menyedihkan seperti hari-harinya sebelumnya.     

Tang Yu melihat Tang Xin berjalan masuk ke Yanhui. Mobilnya berhenti di sana sebentar, lalu melaju pergi.     

Karena Tang Xin sudah kembali, Tang Yu tidak punya alasan untuk pergi ke tempat Pei Qiqi lagi.     

...     

Rumah terasa sepi tanpa Tang Xin, meskipun Pei Qiqi sudah menyalakan televisi dalam volume maksimal.      

Sebenarnya, dia tahu di dalam hatinya bahwa kesunyian ini bukanlah karena Tang Xin sudah pergi, melainkan karena tidak ada Tang Yu.     

Hatinya tidak bisa tenang ketika ada Tang Yu, namun ketika laki-laki itu sudah pergi, hatinya terasa kosong.     

Pei Qiqi mengatakan pada Tang Yu kalau dirinya takut. Ya, dia memang mengatakan yang sejujurnya!     

Dia takut kalau dirinya akan terbiasa dengan kondisi itu. Dia takut akan tidak terbiasa menjalani hari-hari tanpa keberadaan Tang Yu di sisinya.     

Ketika Pei Qiqi membersihkan kamarnya, dia menemukan bungkus kotak kondom yang Tang Yu letakkan di meja samping tempat tidurnya.     

Pei Qiqi menatapnya untuk waktu yang lama, kemudian akhirnya dia menyapunya ke tempat sampah, menjadi satu dengan semua sampah di rumah.     

Ketika dia turun ke lantai bawah apartemen, dia mengambil koran hari ini dan pergi ke atas untuk membacanya. Dia berbaring di sofa sambil membalik-balik koran. Tiba-tiba pandangannya membeku. Dia melihat foto Zhao Ke dalam keadaan setengah bugil. Dia langsung duduk dan membaca berita utama di koran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.