Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Pemaksaan (2)



Pemaksaan (2)

0Namun, jelas Tang Yu tidak ingin melepaskannya. Nada bicaranya kini terdengar lebih tajam, "Pei Qiqi, benar begitu, kan?"     
0

Pei Qiqi terkejut, dan jantungnya berdetak tak terkendali, seakan hampir melompat keluar.     

Tang Yu melangkahkan kaki panjangnya mendekat ke sisi Pei Qiqi.     

Ujung sepatu Tang Yu hampir menempel di kaki Pei Qiqi. Jari-jarinya yang ramping mencubit dagu runcing Pei Qiqi yang indah dan mengangkatnya sedikit agar menghadap padanya.     

Mata Pei Qiqi menatap Tang Yu, namun dia segera menurunkan pandangannya dan berusaha melangkah mundur untuk menghindari Tang Yu.     

Tapi Tang Yu tidak mengizinkannya. Dia meremas dagu Pei Qiqi, memaksanya untuk tetap mendongak. "Pei Qiqi, apakah kamu ingin aku memperlakukannya seperti itu?"     

Pei Qiqi tertegun sejenak. Mulutnya sedikit terbuka, dan dia menatap Tang Yu dengan putus asa.      

Dia tahu betul apa yang Tang Yu bicarakan. Dia juga tahu bahwa situasinya saat ini sangat berbahaya, tetapi dia tidak bisa mengalihkan pandangannya.     

Napas Tang Yu yang membara menyelimuti seluruh tubuh Pei Qiqi. Dia tidak bisa bergerak sama sekali. Dia hanya bisa menatap kosong Tang Yu, yang menunduk padanya.     

Bibir tipis Tang Yu menggantung di atas bibir Pei Qiqi. Hidungnya yang sangat mancung menyentuh milik Pei Qiqi, dan mata hitamnya menatap ke dalam mata gadis di depannya.     

Jarak antara mereka berdua benar-benar dekat, hingga membuat kaki Pei Qiqi terasa lemas!     

Tangan kecil Pei Qiqi berpegangan erat pada dinding di sampingnya, sampai jari-jarinya memutih.     

Bibir Tang Yu perlahan tenggelam semakin dalam, hanya menyentuh bibir Pei Qiqi dengan ringan, seolah hanya ingin merasakannya.     

Kemudian, Tang Yu mengeluarkan suara yang dalam, dengan bibir yang masih menempel pada bibir Pei Qiqi, "Apa kamu ingin aku melakukan hal itu padanya?"     

Tangan kecil Pei Qiqi mencengkeram dinding dengan lebih erat. Tubuhnya bersandar lebih ke belakang untuk menghindari tekanan bagian bawah tubuh Tang Yu.     

Namun, Tang Yu juga semakin lama merendahkan tubuhnya mendekati Pei Qiqi, sehingga terlihat seakan Pei Qiqi sendiri yang membawa tubuhnya semakin mendekati Tang Yu.     

Ketika Pei Qiqi hampir jatuh, telapak tangan Tang Yu yang besar menahan pinggangnya, dan sentuhan ejekan melayang di bibirnya. "Pei Qiqi, apa kamu tahu bahwa bulu matamu akan bergetar ketika kamu berbohong?"     

Pei Qiqi menggigit bibirnya. Rasanya dia ingin mengambil cermin untuk melihat penampilannya sendiri saat ini.     

Tapi sekarang dia tidak berani bergerak, karena takut kalau Tang Yu akan melakukan sesuatu yang berbahaya padanya.     

Jari-jari Tang Yu membelai bibir merah Pei Qiqi dengan lembut. Di malam yang gelap, bibir merah Pei Qiqi itu tampak begitu menggoda.     

Jari-jari ramping Tang Yu perlahan membelai wajah Pei Qiqi. Dia menempelkan bibirnya di dekat telinga Pei Qiqi, dan berbisik dengan suara yang rendah dan serak, "Apa kamu ingin aku melakukan hal ini juga padanya? Bahkan... melakukan sesuatu yang sama dengan apa yang pernah kulakukan bersamamu?"     

Tubuh Pei Qiqi membeku, seakan mau mati. Suara Tang Yu terdengar sangat menggoda, terutama di malam yang sepi ini.     

Pei Qiqi menekan bibirnya, lalu menggigit jari Tang Yu yang bergerak di wajahnya.     

Bukannya langsung menarik jarinya, Tang Yu malah mengamati Pei Qiqi dalam-dalam. Pei Qiqi melihat ada sekelompok api kecil yang berkobar di mata Tang Yu.     

Dia tanpa sadar menelan ludah, menyadari tanda peringatan Tang Yu. Namun dengan begitu, Tang Yu justru semakin tidak sabar untuk membunuhnya.      

Tang Yu menghela napas panjang, dan tiba-tiba menarik tangannya kembali…     

Sebelum Pei Qiqi sempat bereaksi, Tang Yu sudah menekannya ke dinding, dan bibir tipisnya membungkam bibir mungil Pei Qiqi.     

Pei Qiqi membelalakkan matanya karena terkejut. Telapak tangannya melebar dan menempel pada ubin di belakang yang begitu dingin, namun itu tidak bisa memadamkan tubuhnya yang panas...     

Tang Yu menciumnya dengan membabi buta, seolah sedang memberi hukuman, dan juga melampiaskan semua yang dapat dilakukannya dengan sekuat tenaga… Gesekan kedua bibir yang tak terkendali itu membuat bibir Pei Qiqi kesakitan.     

Dia berjuang melepaskan diri. Tang Yu langsung menekan kedua telapak tangan Pei Qiqi dengan begitu kuat dan perlahan-lahan memindahkannya ke atas kepala gadis itu.     

Tang Yu mengunci kedua tangan Pei Qiqi ke dinding dengan kuat. Kemudian satu tangannya turun untuk mencubit dagu Pei Qiqi dengan cukup keras, yang membuat Pei Qiqi reflek membuka mulutnya sedikit.     

Tang Yu mengambil keuntungan dari situasi ini untuk semakin menjeratnya…     

Semakin lama, ciuman itu bertambah dalam, dan suhu tubuh mereka juga semakin tinggi. Tampaknya Tang Yu tidak mau menahan diri kali ini. Dia membiarkan ciuman ini memunculkan hasrat yang memuncak di seluruh tubuhnya.     

Pei Qiqi hanya bisa pasrah. Dia mendongakkan wajah kecilnya dan membiarkan Tang Yu menciumnya berulang kali.     

Kakinya benar-benar sudah lemah. Tubuhnya dapat merasakan sesuatu yang memalukan...     

Dia sudah lama mengenal hubungan percintaan. Dia tahu bahwa itu adalah… rasa haus akan sentuhan kepuasan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.