Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Pemaksaan (1)



Pemaksaan (1)

0Setelah makan malam, Tang Xin berbaring di sofa sambil menonton televisi. Dia terlihat sangat menikmatinya.     
0

Tang Yu berjalan ke teras apartemen untuk merokok. Dia masih mengenakan celana panjang hitam dan atasan sweater. Ditambah dengan gaya rambut pendeknya yang tertata rapi, setiap fitur wajahnya semakin terlihat memuaskan.     

Dia bersandar di pagar teras sambil menikmati tiga batang rokok dengan perlahan.     

Penampilannya yang elegan dan begitu mendominasi ini membuat rumah Pei Qiqi terkesan agak sempit, tetapi dia terlihat cukup nyaman di sana.     

Apakah Tang Yu dan Tang Xin berencana menghabiskan sisa tahun ini bersamanya?     

Pei Qiqi berdiri di ruang tamu, menggigit bibir bawahnya. Dia memikirkannya untuk sesaat, lalu akhirnya berjalan ke teras.     

Tang Xin tiba-tiba berkata, "Qiqi, jika aku jadi kamu, aku tidak akan menjadi serigala yang masuk ke sarang harimau."     

Pandangan gadis kecil itu tetap tertuju pada televisi. Dia berbicara seperti orang dewasa yang sedang memberi nasihat. "Kulihat kakakku itu seperti serigala kelaparan. Dia sangat lapar, namun tidak bisa menyantap makanan yang ada di depan matanya."     

Pei Qiqi mengira bahwa dirinya pasti salah dengar. Tang Xin adalah anak kecil. Dari mana dia tahu istilah 'sangat kelaparan, namun tidak bisa menyantap makanan yang ada di depan matanya'!     

"Tunggu, nanti aku akan kembali ke sini lagi untuk membereskanmu." Pei Qiqi memberinya peringatan.     

Tang Xin tertawa cekikikan sambil memasukkan kripik ke dalam mulutnya dan memakannya seperti seekor tikus kecil.     

Namun, setelahnya dia terpikirkan pemandangan romantis antara kakaknya dan Qiqi…     

Qiqi tidak akan punya waktu untuk membereskan Tang Xin, karena sebentar lagi kakaknya pasti akan membereskan Qiqi lebih dulu.     

Tang Xin merasa dirinya benar-benar bukan orang baik.      

Pei Qiqi memelototi Tang Xin lagi. Kemudian, dia baru membuka pintu teras dan menutupnya kembali. Tidak lupa, dia juga menutup tirai pintu.     

Tang Xin meratap... Dasar Qiqi Bodoh!     

Tang Yu masih merokok sambil bersandar miring ke dinding. Di belakangnya, tampak pemandangan malam yang ramai. Kembang api yang tak terhitung jumlahnya bertebaran indah di belakangnya... Tapi semua itu tidak sebanding dengan penampilan Tang Yu, yang mendekati kata sempurna. Bahkan setengah keindahan di dunia ini pun tidak mampu mencemarinya.     

Mata hitamnya melihat Pei Qiqi mendorong pintu teras dan berjalan keluar dengan tenang. Dia membersihkan abu rokoknya, lalu menatap Pei Qiqi. "Ada apa?"     

Pei Qiqi berhenti tiga langkah dari Tang Yu dan menatapnya.     

Tidak ada pencahayaan lampu di teras ini, dan Tang Yu mengarahkan punggungnya ke bagian luar ruangan, sehingga Pei Qiqi tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas. Tapi, dia dapat merasakan kalau ada sesuatu yang tidak dapat diprediksi.     

"Kapan kamu akan membawa Tang Xin pulang?" kata Pei Qiqi, dengan menghadapkan wajah kecilnya ke Tang Yu. Semua percikan kembang api di luar tercetak jelas di matanya, seperti bintang-bintang kecil yang tak terhitung jumlahnya, terlihat indah dan begitu menyilaukan.     

Tang Yu hanya menatapnya seperti itu, dan tidak mengatakan apa-apa untuk waktu yang lama.     

Pei Qiqi menjadi gelisah, dan menatap Tang Yu dengan bibir yang menekan hingga membentuk garis lurus.     

Tang Yu akhirnya berbicara dengan suara serak yang aneh, "Apakah dia membuatmu jengkel?"     

Yang membuatku jengkel adalah kamu!     

Pei Qiqi hanya diam saja.     

"Tang Xin tidak bisa tinggal di tempat ibuku dengan nyaman, jadi dia hanya bisa tinggal bersamamu selama beberapa hari ini." Tang Yu berujar dengan santai, seolah mengatakan sesuatu yang memang begitu adanya.     

"Bukankah dia bisa tinggal di tempatmu?" tanya Pei Qiqi tanpa pikir panjang.     

Tang Yu memperhatikan Pei Qiqi untuk waktu yang lama, lalu perlahan berujar, "Pei Qiqi, Sun Feifei berbeda denganmu. Dia tidak akan senang jika Tang Xin tinggal bersamaku."     

Pei Qiqi tidak bisa berkata apa-apa. Dia merasa bahwa ada sesuatu yang menyumbat tenggorokannya, terasa sangat tidak nyaman.     

"Ya, dia tidak akan senang." Pei Qiqi mendongak menatap Tang Yu lagi. "Kalau begitu, dia akan semakin tidak senang kalau kamu tinggal di tempatku ini."     

Tang Yu tidak menjawab. Dia mengeluarkan sebatang rokok lagi dan menyalakannya, lalu menghisapnya secara perlahan...     

"Bagaimana denganmu, Pei Qiqi? Jika aku membawa Tang Xin kembali dan membiarkan Sun Feifei tinggal di sana, bukankah kamu juga tidak akan senang?"     

Setelah mengatakan itu, dia mengeluarkan bungkus kotak kondom 0,01 dari dalam sakunya dan meletakkannya di teras. Dia tersenyum. "Benar begitu, kan?"      

Pei Qiqi tidak bisa mengendalikan tatapan mematikannya pada benda itu. Dia merasa dirinya akan mati lemas...     

Dia tidak bisa menjawab pertanyaan Tang Yu yang satu ini.     

Jika dia bilang iya, justru itu akan membuktikan kalau dirinya peduli pada Tang Yu. Jika dia bilang tidak, dia tidak bisa mengatakan apa pun yang bertentangan dengan keinginannya….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.